Chereads / Air Mata Cinta (Antara Cinta dan Negara) / Chapter 5 - Chapter 4 : Penyambutan Kedatangan

Chapter 5 - Chapter 4 : Penyambutan Kedatangan

"Sudah akhiri kejahatanmu, Abu Yussha. Kejahatanmu dan kesalahanmu begitu sangat banyak..."

﴾ Kapten Muhammad Alvar Rusydi ﴿

***

Pagi pun datang tepat pada pukul jam 5, para pasukan dan sandera sudah bersiaga untuk segera pergi dari tengah hutan menuju titik penjemputan yang berada di pesisir pantai, kapten alvar menekan alat komunikasinya dan memerintahkan semua tim alpha dan tim bravo untuk berkumpul dengan merembuk. Setelah berkumpul kapten alvar menjelaskan misi penyelamatan sandera di pos utama yang dimana disana terdapat ketua dari teroris tersebut.

"pos utama, terdiri dari 4 gubuk dan kita akan membagi menjadi dua tim dalam penyerangannya. Kapten ervin bersama sniper, kalian mengcover pasukan bila terjadi penyerangan dan kau patimura siapkan RPG untuk membom bardir markas mereka setelah penyelamatan sandera...", jelas kapten alvar.

"siap, komandan...!", balas kapten ervin, sersan satu simon, letdu sartono dan kopral dua patimura.

Setelah menyampaikan tugas masing-masing barulah kapten alvar membicarakan penjemputan sandera yang semalam di bahas bersama letjen bagus herlambang, "dalam satu jam akan ada helikopter untuk menjemput para sandera, untuk tim bravo kalian akan melindungi para sandera sampai titik penjemputan di pesisir pantai dan tim alpha ditugaskan untuk menyelamatkan para sandera yang berada di pos utama. Selamat bertugas, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita dimanapun kita berada, berdoa dimulai..."

Akhirnya kedua pasukan yang sudah dibagi tersebut menjalankan tugasnya masing-masing, tim alpha yang di komandoi oleh kapten alvar sudah bergerak menuju pos utama untuk menyelamatkan sandera yang masih terkurung oleh para teroris.

Pasukan berjalan cepat dengan sedikit merundukkan badannya memasuki tengah-tengah hutan dan melewati semak-semak belukar sampai akhirnya komandan pasukan mengintrupsikan untuk berhenti setelah melihat didepan mereka sudah melihat pos utama terdapat banyak kumpulan orang-orang yang sedang berjaga, kapten alvar memberikan isyarat dengan tangannya kepada seluruh tim nya.

"elang... angin 1 sudah siap di posisi", ucap letdu sartono yang berada di cabang pohon untuk menembak para teroris dari jauh. "angin 2... siap di posisi", balas dari sersan satu simon berada di semak-semak tinggi.

"RPG, siap di posisi...!", balas kopral patimura.

Setelah mendapatkan informasi dari dua snipernya, kapten ervin yang bersembunyi dibalik semak-semak belukar langsung menekan alat komunikasi, "big boss! Sniper, RPG, sudah siap...!!", beritahu kapten ervin kepada komandannya.

Kapten alvar mendengar tim sniper nya sudah siap di posisi, mengisyaratkan pasukan nya dengan tangannya untuk kearah kanan dan kiri post, "lambung kanan... lambung kiri"

Setelah mendapatkan instruksi dari kapten alvar pasukan pun bergerak maju dan menembaki satu-satu para teroris tersebut, di sisi kiri empat orang tentara yang salah satunya kapten alvar memberikan isyarat untuk berpencar menolong masing-masing sandera disetiap gubuk.

~~~

Di sisi lain tepatnya pesisir pantai dari dalam permukaan air laut muncullah dua tank baja tipe Pandur II IFV/Cobra yang bertuliskan 'marinir' di kedua sisi badan kiri dan kanan yang mengangkut pasukan kopaska didalamnya, di pesisir pantai para teroris sudah siap untuk menghadang agar tim bravo tidak bisa melewati mereka. Tank baja milik pasukan marinir atau TNI AL menembakan sebuah meriam untuk menghancurkan mobil tempur milik para teroris

Setelah di bumi hanguskan dari dalam tank baja keluarlah pasukan TNI AL atau kopaska menembakan peluruh para teroris untuk membantu tim alpha dalam misi penyelamatan sandera.

"krisna pada gurita... melaporkan untuk jajaran gurita telah merebut dan menguasai turbuan pantai", ucap letkol TNI AL tubagus saka.

"bagus, lakukan sesuai rencana...!", balas panglima operasi yaitu letjen bagus herlambang.

~~~

Tim bravo yang di pimpin oleh kapten gilang dari kopasgat bersama para sandera terus berlari dan para teroris terus menembak juga menyerang, sesekali menyerang dengan menembakan RPG kepada mereka sampai terhenyang jatuh akibat getaran dari ledakan, suasana begitu sangat tegang melihat baku hantam yang tidak berhenti antara para teroris dan tim bravo yang terus membentengi para sandera agar tidak ada satupun yang terluka.

Dari kejauhan para pasukan teroris terlihat seorang laki-laki memakai baju lekton dan celana serba hitam membawa sebuah dudukan busur anak panah tidak lain adalah jamrud yang merupakan tangan kanan dari Abu Yussha, nampak dia mengambil busur dan menarik satu anak panah untuk memanah pasukan tim alpha.

Crreb...!!

Satu anak panah berhasil mengenai punggung belakang sersan mayor rangin sampai terjatuh dengan cepat prattu indra langsung memapahnya, "angin...", panggil kapten gilang sembari memberikan isyarat untuk membunuh jamrud yang merupakan wakil pemimpin pasukan teroris. Sersan dua handoko mengeluarkan sniper tipe remington m-700 dan mengarahkan targetnya kepada jamrud tepat di kepalanya.

Ddorr...!!!

Akhirnya dengan satu kali tembakan pamungkas berhasil membunuh jamrud mengenai kepalanya, pasukan tim bravo terus berlari bersama para sandera menuju pesisir pantai sampailah akhirnya mereka bertemu pasukan kopaska.

"posisi dan kekuatan musuh dimana...??", tanya komandan pasukan kopaska.

"100 meter dibelakang, mereka 70 orang. Amankan tim alpha...", perintah kapten gilang dari kopasgat.

"kita amankan...!", balas komandan pasukan kopaska langsung beranjak pergi. "musuh 100 meter di depan... musuh 100 meter didepan...!!", ucapnya melalui alat komunikasi.

Dari udara dua buah Helikopter EC-725 Cougar terbang rendah menuju tepian pantai dan mendarat tepat dihadapan para pasukan tim bravo dan para sandera, seorang pilot mengisyaratkan dengan tangannya untuk segera masuk kedalam helikopter. Para sandera didahulukan untuk masuk kedalam helikopter, setelah selesai semuanya pasukan bravo masuk ke helikopter kedua dan lepas landas meninggalkan turbuan pantai.

Pasukan tim bravo menghela nafas lega misi penyelamatan berakhir selamat, para sandera tidak mengalami luka. Kapten gilang mengambil telpon satelit untuk memberi kabar markas besar TNI.

"yudistira kepada bima, lapor. Misi penyelamatan sandera berhasil dengan selamat...", ucap kapten gilang.

"ya, yudistira masuk pada bima. Kerja bagus, bagaimana keadaan personil pasukan...??", tanya Laksamana laut Rudianto.

"semua pasukan selamat tidak ada yang gugur hanya mengalami luka-luka...", balas kapten gilang.

"kerja bagus...!", balas Laksamana laut Rudianto.

Panggilan satelitpun terputus, kapten gilang menghela nafas lega. Dia menyandarkan tubuhnya ke badan helikopter dan isi kepalanya memikirkan bagaimana tim alpha yang dipimpin sahabatnya kapten alvar.

"sekarang yang kita pikirkan tim alpha, kita doakan mereka! Semoga mereka semua selamat...", ucap kapten gilang.

"aamiin...!!", jawab serempak seluruh tim bravo mendoakan keselamatan untuk tim alpha yang masih berjuang menyelamatkan para sandera di post utama.

~~~

Tempat lain yaitu penyelamat yang dilakukan tim alpha dikomandoi kapten alvar sudah mengeluarkan para sandera dari penyekapan begitupun para teroris sudah terbunuh dan tidak ada yang tersisa.

Kapten alvar menekan alat komunikasi di telingannya dan berkata, "apa ada abu yussha di pos utama...??"

"tidak ada, komandan...!", jawab seluruh pasukan.

Kapten alvar terbelalak karena dirinya menyadari bahwa semua ini jebakan dari abu yushha untuk mengepung seluruh pasukan tim alpha, "waspada, ini jebakan...!!!", teriaknya.

Di balik pohon besar muncullah Abu Yussha bersama para pasukannya, dia menembakan peluruh ke udara sebagai isyarat. Dari bawah tanah dan segala penjuruh para pasukan teroris mengepung tim alpha.

Terjadilah pertarungan angkatan senjatan antara pasukan TNI dengan para teroris, pasukan sniper yang di komandoi kapten ervin menebak satu demi satu para teroris itu tertembak dengan tepatnya dan dari kejauhan letdu sartono melihat ada seseorang yang ingin menembak ke arah kapten alvar dengan cepat dia langsung mendahului menembak.

"awas RPG...!!", teriak kapten alvar.

Dduuarrr...!!!

Kopral dua patimura mengeluarkan basoka yang mengarahkan kearah gubuk tua tersebut untuk mengebomnya, peluruh RPG melesat di tengah baku tembak pasukan tim alpha dan teroris, melesat begitu kencang membuat para teroris terpental jauh akibat ledakan tersebut. Para teroris yang selamat dari ledakan langsung mengambil senjata mereka dan menembak membabi buta kearah pasukan tim alpha.

Selagi pasukan tim alpha melakukan penyerangan, tiga anggota yaitu kopral dua galuh, sersan kepala radit dan lettu akhdan membawa para sandera disembunyikan tempat aman. Kapten alvar kembali di serang oleh teroris tidak lain adalah Abu Yussha dan untung saja peluruh tersebut meleset tidak melukainya, diantara kapten alvar dan Abu Yussha tersebut saling silih berganti untuk menembak karena sulit untuk melumpuhkannya kapten alvar mengambil granat yang ada di kantongnya langsung membuka kaitnya dan melemparnya kearah teroris tersebut.

Dduuarrr...!!!

Kapten alvar bersembunyi dari radiasi ledakan tersebut di balik badan pohon, setelah situasi aman dia keluar dari pohon dan tanpa diketaui olehnya dari kejauhan Abu Yussha melayangkan sebuah granat ke arahnya lalu dengan cepat mayor alvar menjatuhkan diri untuk berlindung dari ledakan granat namun karena jaraknya lumayan dekat dia merasakan efek ledakan granat tersebut.

Nggiiiinggg...!!!

Seketika pandangannya kabur dan merasa kepala nya pusing juga telinganya berdenging keras, mayor alvar mengelengkan kepala mencoba menyadarkan dirinya dia melihat para pasukannya menembak sana-sini kepada para teroris. Setelah kondisinya mulai membaik kapten alvar mendapati Abu Yussha sudah berada dihadapannya memegang sebuah pisau dengan cepat kapten alvar menghindar dan menendang keras belakang lutut Abu Yussha hingga terjatuh ketanah.

Duukk...!

Kapten alvar dan Abu Yussha bertarung dengan sengitnya, mereka seperti lawan yang seimbang saling mengambil bagiannya untuk memukul. Abu Yussha mengambil pisau miliknya dan mengarahkan kepada kapten alvar, tentu saja kapten alvar tidak diam. Dia mengambil pisaunya dan mulai bertarung menggunakan pisau.

Ting... ting!!!

Bunyi dari kedua pisau yang beradu dengan lihainya mereka terus menghindar dari serangan demi serangan, Abu Yussha berhasil melukai pinggang kapten alvar dengan pisaunya melihat hal tersebut membuat Abu Yussha menyeringai kemenangan.

"kapten, sepertinya sebelum kau menyelamatkan mereka. Kau lebih dulu terbunuh oleh ku...", ucap Abu Yussha sembari membusungkan dada dengan sombongnya.

Kapten alvar tertawa remeh dan berkata, "tidak akan semudah itu aku terbunuh ditanganmu...!!", dengan cepat dirinya langsung mengunci pergelangan tangan Abu Yussha dan mematahkannya.

Namun kunciannya berhasil lepas dan Abu Yussha langsung membalas dengan mengunci kapten alvar dengan memitingnya, mayor alvar kesusahan untuk bernafas karena pitingan dari abu yussha. Dia berusaha memukul-mukul abu yussha agar melepaskan pitingannya namun yang terjadi abu yussha tertawa penuh kemenangan sambil mengeratkan pitingannya hingga kapter alvar terkulai lemas pingsan.

Duukkk...!!

Kapten alvar seketika tersadar dengan tenaga yang masih tersisa menggunakan kakinya untuk memukul kepala Abu Yussha yang memitingnya dan kapten alvar berhasil terlepas dari pitingan tersebut, dan sekarang kapten alvar yang bergantian dengan memiting Abu Yussha kuat-kuat sampai kesusahan bernafas. Akhirnya kapten alvar mematahkan dengan kuat tulang leher Abu Yussha hingga mati.

Crakkk....!!!

Brukk...!!

"sudah cukup kejahatanmu, Abu Yussha...!", ucap kapten alvar. Setelah tidak bernyawa kapten alvar membuang sembarang tubuh Abu Yussha ke tanah.

"big boss! seluruh jajaran teroris berhasil kami bumi hanguskan...!", ucap letnan satu akhdan memberi laporan kepada komandannya.

kapten alvar menjatuhkan diri di atas tanah dengan membentangkan kedua tangannya dan bernafas panjang juga lega, dia mengambil telepon satelit nya untuk menghubungi komandan operasi, "arjuna masuk kepada krisna!, lapor komandan. Misi berhasil...!!", beritahunya dengan menerbitkan senyum lebarnya.

"bagus, saya akan mengirim helikopter untuk menjemput kalian...!", balas dari letjen bagus herlambang.

Kapten alvar menatap langit yang begitu terang dengan sinar matahari dengan senyum lebarnya, dia berhasil menyelesaikan misinya dengan sukses. Dia bangkit dari tidurnya untuk menginformasikan kepada seluruh pasukannya penjemputan akan segera sampai, dari atas terlihat helikopter EC-725 Cougar terbang rendah dibawah pasukan tim alpha

Sebuah tangan terulur dihadapan kapter alvar sambil tersenyum lebar dan orang itu adalah kapten ervin, kapten alvar tersenyum kepada sahabatnya itu dan langsung menyambut uluran tangan itu lalu bangun dari duduknya. Kapter alvar begitu bahagia karena berhasil melumpuhkan seluruh anak buah dari abu yushha dan menyelamatkan para sandera, pandangannya melihat kearah para pasukan tim alphanya yang selamat tidak ada yang gugur.

"masih semangat...!!", teriak kapten alvar dengan lantang kepada pasukannya yang berbaris didepannya.

"siap, semangat...!!", teriak para pasukan.

"siapa kita...!!!", tanya kapten alvar dengan berteriak semangat.

"WE... ARE... GARUDA...!!", teriak para pasukan sambil memukul dadanya penuh semangat bergelora.

"siapa kita...!!!", tanya kapten alvar sekali lagi dengan berteriak semangat bergelora.

"WE... ARE... GARUDA...!!", teriak para pasukan dengan semangat.

Setelah melihat helikopter turun di hadapan mereka, para sandera yang telah diselamatkan langsung di bawa masuk kedalam helikopter dan disusul semua pasukan tim alpha langsung masuk kedalam helikopter dengan saling merangkul bahu penuh suka cita karena berhasil menjalankan misi dengan sempurna.

"selepas pulang nanti, aku akan mentraktirmu baso yah. Bagaimanakau mau...?", tawar kapten ervin dengan menaikkan kedua alisnya.

"baiklah, ku harap kali ini kau tidak menipuku...!", jawab kapten alvar dengan nada malas.

Kapten alvar dan kapten ervin, mereka berdua terakhir masuk kedalam helikopter sebelum masuk mereka saling bertukar padangan dan senyum kemudian merangkul bahu satu sama lain kemudian masuk kedalam helikopter dengan penuh suka cita.

***

Pukul 09 : 00 WIB

" Markas Besar TNI "

 

Pagi hari yang cerah di lapangan luas markas besar TNI semua para perwira menengah maupun atas berbaris berjejer rapih untuk menyambut kedatangan pasukan kopassus (komando pasukan khusus) tim alpha karena berhasil menyelesaikan misi dengan selamat dalam menumpas para musuh dunia yaitu teroris yang meresahkan negara dan dunia.

Dari atas ketinggian semua jajaran perwira melihat sebuah helikopter melayang di atas markas besar TNI yang membawa pasukan kopassus selesai menjalankan misi, dengan perlahan-lahan helikopter turun di lapangan landas dan satu demi satu pasukan berkeluarkan dengan gagah berani terlihat raut wajah yang kelelahan namun masuk memancarkan semangat berkobar yang tinggi.

Mereka langsung berbaris dengan berjejer rapih tepat dihadapan KSAD singkatan dari Kepala Staff TNI Angkatan Darat, kapten alvar selaku komandan pasukan tim alpha memerintah para pasukan untuk memberi hormat kepada jenderal TNI gatot mukti herdiyantoro. Melihat kegigihan dan keberanian mereka dalam menumpas para teroris, beliau memberikan hormat dan berjabat tangan atas prestasi yang mereka capai.

"kerja bagus, kapten alvar. Selamat atas keberhasilan timmu...!", ucap jenderal TNI gatot mukti herdiyantoro.

Kapten alvar memberikan hormat kemudian membalas jabat tangan dari jenderal TNI gatot mukti herdiyantoro, "terimakasih banyak, pak...", balasnya.

"saya menyadari pasti sulit bagi tim alpha, untuk itu kalian akan dibebaskan tugas selama 5 hari. Saya harap manfaatkan hari tersebut sebelum kembali bertugas...!", ucap jenderal TNI gatot mukti herdiyantoro.

"siap pak...!!", jawab serempak tim alpha.

Setelah acara penyambutan itu selesai, semua pasukan diizinkan untuk pulang mereka mendapatkan cuti libur untuk 5 hari kedepan. Terlihat dari kejauhan sebuah mobil elf bertuliskan TNI angkatan darat melaju kearah tim alpha, seluruh tim alpha masuk kedalam mobil tersebut menuju ke markas grup 3 koppassus.

Setelah lima belas menit berlalu, akhirnya mobil elf yang membawa tim alpha sudah sampai tepatnya di markas grup 3 koppassus. Seluruh tim alpha keluar dari mobil sembari membawa tas ranselnya kemudian masuk kedalam asrama untuk membersihkan tubuh sebelum pulang kerumah masing-masing.

Mereka masuk kedalam kamar asrama, setelah masuk kedalam asrama kapten ervin langsung menjatuhkan badannya ke kasur dengan terlentang bebas dan berbeda dengan kapten alvar terlihat dia sedang membuka seragam tentaranya, tanpa sengaja kapten ervin melihat bagian pinggang sebelah kiri sahabatnya berdarah.

Kapten ervin bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju sahabat karibnya, "var, lo terluka? Coba gue liat luka lo..."

Kapten alvar menghalau tangan ervin untuk melihat luka di pinggangnya, "enggak apa-apa, ini hanya luka kecil...", jawabnya dengan enteng.

Kapten ervin menghela nafas kesal sembari bertolak pinggang, "lo tuh yah, var. Jangan ngeremehin luka kecil apa?! Gimana nanti kalo infeksi, gue juga yang susah...!", ketusnya.

"gue mau bersih-bersih dulu sebelum kerumah sakit, lagipula pede amat lo. Gue bakal nyusahin lo...", ucap kapten alvar membalas ketusan dari kapten ervin.

"dasar kutukupret...!", umpat kapten ervin dengan lirih sampai tak terdengar oleh kapten alvar.

Kapten alvar membuka lemari miliknya dan mengambil jaket bomber militer berwarna abu-abu terdapat lambang Kartika Eka Paksi begitupun dibawahnya tertulis índonesian army republic of indonesia, kapten ervin mengambil kotak P3K dan menarik sahabatnya untuk duduk di ranjang tidur.

"lo mau apa...??", tanya kapten alvar.

"gue mau obatin luka lo, diam! Jangan banyak gerak, setidaknya gue lakukan pertolongan pertama sebelum lo jahit lukanya di rumah sakit...", jelas kapten ervin.

Kapten ervin dengan perlahan menetal lukanya menggunakan kapas yang sudah di baluri etanol, setelah selesai selanjutnya memberi cairan obat merah kemudian menutupnya dengan perban dan hansaplast.

"selesai...", ucap kapten ervin.

"makasih...", balas kapten alvar dengan tersenyum, "kalo begitu gue pulang dulu yah, eh lo, gak pulang...??", tanyanya.

Kapten ervin kemudian tiduran dengan kedua tangannya menjadi bantal sembari menghela nafas kasar, "gue mau tidur dulu di asrama, nanti gue pulangnya...", jawabnya.

Kapten alvar mengangguk mengerti, "kalo begitu. Gue pulang dulu, assalamualaikum...", pamitnya.

"iya, hati-hati dijalan! Waalaikumsalam...", jawab salam dari kapten ervin sambil melambaikan tangan kepada sahabatnya yang sudah melangkah pergi dari kamar asrama.

Kapten alvar keluar dari kamar asrama menuju ke tempat parkir dimana motor kesayangannya berada disana, dia menunggangi motor sambil menarik resleting jaketnya sampai keatas dan tak lupa memakai helm untuk melindungi kepala. Setelah semua sudah selesai kapten alvar melaju menggunakan motornya untuk pulang kerumahnya.

Kapten alvar mengendarai motornya dengan perlahan-lahan menikmati angin yang sepoay-sepoy menerpa tubuhnya namun ditengah perjalanannya laju motornya terhenti saat melihat sekumpulan warga bergerombol seperti mengeliling sesuatu, kapten alvar yang penasaran akhirnya meminggirkan motornya kemudian melepas helmnya dan berjalan menuju kumpulan warga tersebut.

Kapten alvar meminggirkan para warga, "ada apa ini, bapak-bapak, ibu-ibu...??", tanyanya.

"ada kecelakaan mas, anak SD umur 12 tahun...", jawab pedagang kaki lima.

Kapten alvar mendengar kecelakaan, dia terbelalak langsung membuka jalan menuju anak yang kecelakaan tersebut, "tolong panggil ambulance, sekarang...!!!", perintahnya.

"baik, mas...!", jawab seorang ibu-ibu.

Kapten alvar memeriksa terdapat luka dikepalanya dan mengeluarkan darah begitupun denyut nadinya, "nadinya melemah, tolong! Jangan mengelilinginya beri jalur untuknya bernafas...!!", perintahnya.

Kapten alvar melepas jaketnya untuk menekan bagian kepalanya yang terluka agar tidak kehabisan darah, akhirnya mobil ambulance datang dengan cepat kapten alvar mengangkat dengan hati-hati tubuh anak SD itu dan membawanya kedalam mobil ambulance menuju rumah sakit, setelah itu mobil ambulance melaju dengan kencang begitupun kapten alvar mengikutinya dari belakang menggunakan motornya.

~~~

" Rumah Sakit Adyatama-Jakarta "

 

Sampai dirumah sakit petugas langsung membawa pasien menggunakan brangkar dorong menuju ruang operasi, detik berikutnya kapten alvar telah sampai dirumah sakit dan menuju ruang operasi dimana anak yang ditolongnya itu pastinya sedang dilakukan operasi.

Di ruang operasi terlihat para dokter dan perawat sudah siap untuk melakukan operasi memakai masker dan baju operasi.

"bagaimana diagnonasanya...??", tanya seorang dokter wanita yang terlihat dari nametag nya bernama balqis kepada perawat yang membawa pasien tersebut.

"dia mengalami pendarahan otak dan keadaan vitalnya tidak stabil...", ucap perawat nita.

"apa sudah melakukan CT scan...??", tanya dokter balqis.

"sudah, dok...", jawab perawat nita.

Sebelum dilakukan operasi, pasien terlebih dahulu disuntikan anestesi untuk menghentikan atau memblokir sinyal syaraf dari pusat rasa sakit agar pasien tidak merasakan sakit saat dilakukan operasi nanti, setelah pasien tertidur dokter balqis mengulurkan tangan sembari mengatakan, "pisau bedah...!", perawat nita dengan cepat memberikan pisau beda kepada dokter balqis.

Dokter bedah saraf mengoleskan cairan antiseptik ke kulit kepala pasien guna mencegah terjadinya infeksi. Selanjutnya, melakukan prosedur operasi kraniotomi merupakan proses pembedahan otak yang dilakukan dengan membuka dan membuat lubang ditengkorak untuk melihat dan mengobati masalah yang terjadi didalamnya.

"dokter, kadar hemoglobin kurang dari 7 g/dL...", ucap perawat kintan.

"lakukan transfusi darah...!", perintah dokter irfan.

"darah pasien golongan o positif, cadang darah o positif sedang tidak ada...", balas perawat nita.

Dokter balqis menjauh dari meja operasi, "bagaimana dengan keluarganya...?", tanyanya.

"pihak keluarga dari pasien ini belum ada kabar tapi diluar ada laki-laki yang menolong pasien sampai ke rumah sakit, dia ada di luar ruang operasi...", jelas perawat silvi.

"kalo begitu, perawat nita ikut saya yang lain tetap disini...", perintah dokter balqis.

Pintu operasi terbuka keluarlah dokter balqis bersama perawat nita yang ada disampingnya, pandangan matanya menangkap seorang laki-laki berperawakan gagah, tinggi dan tegap, berkulit putih dan berparas tampan memiliki rahang yang tegas juga alis yang tajam seperti elang. Dokter balqis dalam beberapa detik terpesona dengan ketampanan lelaki didepannya terlihat bercak darah menempel di baju dan jaktenya.

Kapten alvar yang mendengar pintu ruang operasi terbuka, dia berlari kecil menuju dua wanita yang keluar dari ruang operasi, kapten alvar terkejut melihat sosok wanita berjas dokter, dia sangat mengenalnya, "balqis...?"

Dokter balqis tersadar dari keterpesonaannya dan jantungnya berdebar kencang saat mengetahui sosok didepannya ini merupakan lelaki yang dicintainya dalam diam, "kak alvar..", sapa balik.

Kapten alvar kembali teringat dengan anak kecil yang ditolongnya, "bagaimana keadaannya, adek itu? Apa operasinya berjalan lancar...??", tanya kapten alvar terlihat guratan kekhawatiran diwajahnya.

Begitupun sama dengan dokter balqis langsung kembali fokus dengan kondisi pasiennya, "apa kaka yang menolongnya?, adek itu mengalami pendarahan, kami membutuhkan transfusi darah golongan o positif dan rumah sakit kami kehabisan stok darah o positif...", jelasnya.

"iya saya yang menolongnya, kalo begitu ambil darah saya. Kebetulan darah saya o positif...", tutur kapten alvar.

Dokter balqis menghela nafas lega, "alhamdulillah, perawat nita. Antar kak alvar ketempat transfusi darah...!", pintanya.

"baik dokter...", jawab perawat nita.

Perawat nita langsung mengantarkan kapten alvar menuju ruang transfusi darah, setelah di ambil darahnya kapten alvar kembali menuju ke ruang operasi dan melihat kumpulan keluarga didepannya sambil menangis, melihat kedatangan alvar pasangan suami dan istri mendekat kepada alvar dengan menangis sambil berterimakasih.

"siapa namamu nak?", tanya bapak-bapak yang sepertinya bapak dari anak yang dia tolong.

"nama saya alvar, pak...", balas kapten alvar dengan ramah.

"terimakasih yah, nak. Sudah menyelamatkan anak saya...", ucap ibu anak tersebut

"nak alvar, kami benar-benar berterimakasih kepadamu...", ucap bapak dari anak yang dia tolong.

Kapten alvar tersenyum dan berkata, "iya bapak, ibu, sama-sama.  Allahlah yang menyelamatkan putra bapak dan ibu, saya hanya bantu sebisanya...".

Operasipun kembali dilanjutkan setelah mendapat transfusi darah, dokter balqis membuat sayatan di kulit kepala pasien dan melubangi tengkorak dengan alat bor medis perforator untuk melihat bagian otak yang bermasalah. Setelah pembukaan tengkorak kemudian memperbaiki atau mengangkat bagian otak yang rusak. Tindakan operasi selesai, bagian tulang dan kulit kepala pasien akan direkatkan kembali menggunakan jahitan, kawat, atau staples bedah.

Operasi pun selesai memakan waktu 7 jam, dokter balqis keluar dari ruang operasi dan bertemu dengan keluarga dari anak yang dia operasi. Dia langsung menjelaskan operasinya lancar dan anak tersebut berhasil melewati masa kritisnya, secepatnya akan dibawa ke ruang rawat.

Saat melangkah dokter balqis melihat lelaki yang membuat dirinya terpesona, dia menghentikan langkahnya seakan ada rantai yang mengikat kakinya membuat badannya kaku tidak dapat bergerak dengan leluasa, detak jantung nya kembali berdetak kencang saat melihat lelaki tersebut melangkah mendekat kearahnya sambil tersenyum manis.

"bagaimana operasinya...??", tanya kapten alvar.

Dokter balqis tersadar dari lamunannya, "alhamdulillah lancar, kak...", jawabnya dengan senyum mengembang lebar.

"terimakasih, dokter balqis. Sudah menolongnya...", ucap kapten alvar.

"balqis yang harusnya berterimakasih kepada, kaka. Karena sudah mendonorkan darah untuk adek tersebut, kalo tidak entahlah apa yang akan terjadi...", jelas dokter balqis.

Kapten alvar hanya mengangguk kepala sembari tersenyum untuk membalas ucapan balqis, "balqis, apa kamu ada jadwal operasi lagi setelah ini...?", tanyanya.

Dokter balqis terkejut mendapat pertanyaan tersebut, "tidak kak, jadwal operasi balqis sudah selesai. Memangnya ada apa...??", tanyanya.

"syukurlah, saya ingin meminta bantuanmu...", ucap kapten alvar.

Perkataan kapten alvar penuh dengan ambigu yang tidak dapat dimengerti oleh dokter balqis, dokter balqis akhirnya mengerti setelah kapten alvar membuka sedikit baju nya dan menunjukan luka bagian pinggangnya dihadapan balqis. Akhirnya balqis membawa kapten alvar ke ruang rawat untuk mengobati lukanya dan dengan telaten dokter balqis membuka perban yang menutupi luka kapten alvar.

"kapan kak alvar terluka...??", tanya dokter balqis dengan membersihkan pingiran-pinggiran luka dengan etanol agar tidak infeksi.

"baru saja...", jawab kapten alvar.

Dokter balqis menengadah kepalanya melihat kapten alvar, "sepertinya ini luka sayatan pisau, bagaimana kaka bisa terluka...??", tanyanya.

Kapten alvar terlihat berpikir untuk menjawab pertanyaan dokter wanita didepannya, "hanya perkelahian biasa...", jawabnya asal.

Setelah itu dokter balqis membersihkan luka itu menggunakan cairan alkohol untuk membunuh bakteri, virus atau jamur yang bisa berpotensi infeksi pada luka, "aku akan menyuntikan anestesi terlebih dahulu, kak alvar tahan yah..."

Kapten alvar membalas dengan menganggukkan kepala, dokter balqis langsung menyuntikan suntikan itu ke pinggiran lukanya. Selanjutnya dokter balqis mengambil benang jahit untuk luka kapten alvar, sebelum itu dia memakai sarung tangan terlebih dahulu agar lebih steril, "tahanlah sebentar! Ini akan sedikit sakit...", ucapnya.

"aku akan memulai menjahitnya...", aba-aba dari dokter balqis.

Kapten alvar meremas sprei brangkar dengan kuat saat benang jahit itu mulai menusuk kepermukaan kulitnya, dokter balqis dengan hati-hati dan teliti menjahit luka kapten alvar dengan benang jahit tersebut.

"tahan sebentar lagi...!", perintah dokter balqis.

Akhirnya selesai juga dokter balqis menjahit luka sayatan kapten alvar, setelah lukanya terjahit sempurna dokter balqis mengambil plaster jaring dan menaruhnya tepat di luka kapten alvar kemudian menutupnya menggunakan perban plaster di lukanya.

"sudah selesai...", ucap dokter balqis dengan tersenyum lebar, dia melepas sarung tangannya dan membuangnya bersama kain kasa bekas tadi ke dalam tongsampah yang ada di samping brangkar.

"terimakasih banyak...", ucap kapten alvar kembali menurunkan kembali bajunya.

Dari arah pintu seorang perawat mengetok dan membukanya, "dokter balqis, ada korban kecelakaan. Dokter ranu menunggu anda di ruang operasi...", beritahu perawat nita.

Dokter balqis beranjak begitu terkejut mendengar kabar ada korban kecelakaan kembali, dia beranjak dari duduknya, "baiklah, aku akan kesana...", balas dokter balqis, "maaf kak alvar, aku harus pergi dulu. Oh ya untuk luka jahitannya bisa dilepas dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari, untuk seminggu ini luka itu tidak boleh terkena air kalo bisa kaka cukup mengelap dengan air panas untuk menggantikan mandinya...", jelasnya sembari memberikan kertas resep untuk penebusan obat, "ini resep obatnya dan...", ucapnya terputus karena tangan nya mengambil sesuatu di kantong jasnya.

Kapten alvar melihat sekotak susu putih yang diberikan kepada dokter balqis, "minumlah susu ini, untuk menetralisir efek dari pendonoran darah. Kalo begitu balqis pergi dulu, assalamualaikum...", pamit dokter balqis.

"terimakasih banyak, waalaikumsalam...", kapten alvar menjawab salam dari balqis.

Kapten alvar menerima susu kotak dari dokter balqis sembari tersenyum, diapun keluar menuju apotek untuk menebus obat dan biaya perawatannya tadi. Saat di ruang tunggu untuk pengambilan obat, kapten alvar meminum susu kotak tersebut sampai habis tidak tersisa.

Setelah selesai kapten alvar keluar dari rumah sakit karena jaketnya terkena darah, dia pulang tanpa memakai jaket. Dia langsung menghidupkan motor dan memakai helm kemudian melaju menuju ke rumahnya.

###