Chereads / Jiwa Yang Terlahir Kembali / Chapter 49 - Menerima Sepenuhnya

Chapter 49 - Menerima Sepenuhnya

Shen Dongyuan yang sedang membawa baskom itu pun tertegun, jadi ia tertidur?

Ketika berada di kota Jiang, ia bisa setiap hari mendengar Zhu Haimei mandi di kamar mandi. Kecuali pada saat Zhu Haimei kehujanan sehabis berjualan dan membuatnya demam waktu itu. Sepertinya Zhu Haimei memang selalu memperhatikan kebersihannya, tetapi hari ini ia bahkan tidak melepas pakaiannya dan langsung pergi tidur, mungkin karena ia sangat kelelahan.

"Sudah tidur?" Tanya Shen Dongyuan untuk mencari tahu apakah Zhu Haimei sudah tertidur atau belum, tetapi ia tidak mendengar jawaban dari Zhu Haimei. Wanita itu pasti tertidur karena terlalu kelelahan.

Shen Dongyuan lalu mengesernya ke arah dinding, dan melepaskan kaos kaki Zhu Haimei terlebih dahulu. Ia kemudian teringat dengan sepasang kaki yang naik ke atas selimutnya malam itu. Wajah Shen Dongyuan pun memerah seperti pantat monyet, lalu ia dengan cepat menarik selimut dan menutupi kaki Zhu Haimei.

Sebenarnya, ia ingin mengatakan pada Zhu Haimei kalau hari ini ia tidak hanya membawa pulang dua lembar kertas bukti pemesanan makanan kaleng yang jumlahnya mencapai empat ratus toples, tetapi juga dua lembar kertas bukti pesanan yang lain yang jumlahnya ada sekitar seribu toples makanan kaleng.

Shen Dongyuan lalu tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya. Ada apa dengannya?

Zhu Haimei tidur nyenyak malam itu, tetapi Shen Dongyuan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Jadi tidak mengherankan sedikitpun jika keduanya bangun kesiangan. Yang satu bangun kesiangan karena kelelahan, sedangkan yang satu lagi karena tidur terlalu malam.

Zhu Haimei merasa sangat malu. Meskipun mereka berdua telah tidur di ranjang yang sama selama beberapa hari, tetapi setiap kali ia bangun, Shen Dongyuan pasti sudah pergi. Namun sekarang, kaki Shen Dongyuan justru ada di atas tubuhnya, dan itu membuat Zhu Haimei rasanya ingin pingsan. Apa yang harus ia lakukan? Siapa yang bisa memberitahunya?

Setengah dari tubuhnya sudah mati rasa, dan ia tidak berani bergerak.

Sementara itu, di luar sedang turun hujan. Ibu mertuanya sedang duduk di ruang utama dan memegang baskom untuk membersihkan kacang hijau. Ia melihat hujan musim gugur yang menetes di luar sembari mengomel, "Mengapa mereka masih belum bangun? Dombanya belum diberi makan."

Shen Yousheng yang sedang merokok lalu berkata, "Aku akan memberinya makan sebentar lagi. Kedua anak itu sudah bekerja sampai tengah malam, jadi biarkan mereka tidur lebih lama."

Ibu mertuanya lalu meletakkan baskom nya dan membalas, "Sudah, sudah. aku saja yang pergi." Karena kakinya sudah jauh lebih baik, jadi ia masih bisa menyalakan api dan memasak.

Dengan susah payah, Zhu Haimei akhirnya bisa menyingkirkan kaki Shen Dongyuan dan ia pun segera bergegas ke dapur sambil menggerutu. Zhu Haimei membelalakkan matanya saat melihat ibu mertuanya sedang menyalakan api. "Bu, biar aku yang melakukannya."

"Tidak usah, kamu istirahat saja. Kamu pasti juga kelelahan jika terus bekerja seharian."

Zhu Haimei benar-benar ketakutan. Situasi macam apa ini?

"Aku saja yang melakukannya, Bu... . Kaki Ibu juga belum sembuh benar."

"Aku yang membakar kayu bakarnya, dan kamu yang memasak."

Zhu Haimei lalu menjawabnya dengan singkat dan mulai menyibukkan diri.

Sebenarnya, yang paling depresi adalah Shen Dongyuan, kenapa Zhu Haimei sangat kasar? Ia mengangkat kaki Shen Dongyuan yang ada di atas tubuhnya dan langsung melemparkannya ke samping. Sebenarnya, Shen Dongyuan sudah bangun sejak tadi, tetapi karena Zhu Haimei masih belum beranjak dari kasur, maka ia juga tidak berani membuka matanya karena merasa malu. Namun ia juga tidak boleh terus berbaring seperti itu. Setelah ia bangun, ia menyadari bahwa ternyata di luar sedang turun hujan.

Ayah sedang berjongkok di pintu sambil merokok.

"Ayah," panggil Shen Dongyuan.

"Sudah bangun ya, kita tidak bisa melakukan apa-apa hari ini."

"Jika tidak bisa melakukan apa-apa, Ayah istirahat saja."

Shen Yousheng lalu menatapnya, tatapan itu membuat Shen Dongyuan merasa bingung. "Ada apa?"

"Apakah makanan kaleng yang dibuat istrimu kemarin bisa berhasil? Jangan membuang-buang barang jika tidak bisa terjual habis."

"Ayah tidak perlu khawatir, bukankah masih ada aku?"

Shen Yousheng lalu menghela nafas. "Kalian harus memperhatikan situasinya. Jika situasinya tidak baik, maka segera tutup bisnisnya. Tidak apa jika semua barangnya jadi rusak dan terbuang sia-sia, asalkan kalian semua baik-baik saja." Ayah Shen Dongyuan sebenarnya takut jika seseorang menuduhnya melanggar aturan dagang yang berlaku, tetapi ia juga memikirkan masa depan putranya.

Shen Dongyuan kemudian ikut berjongkok di dekat pintu. "Ayah tidak perlu khawatir. Situasi sekarang ini berbeda dengan yang sebelumnya."

Shen Yousheng pun menganggukkan kepalanya. "Baguslah kalau begitu."

Setelah menerjang hujan rintik-rintik itu, Shen Dongyuan pun masuk ke dapur. Begitu ia masuk, ia terkejut saat melihat ibunya juga ada di dapur. "Bu, apakah ibu memasak?"

Yang satu menumis sayuran, yang satu memasukkan kayu bakar, sungguh harmoni yang langka.

Ibunya lalu menjawab dengan singkat. "Panggil Ayahmu ke sini untuk makan."

Mereka belum mulai makan saat mereka mendengar suara mesin traktor di luar. Tidak lama kemudian, Wang Chunlai dan istrinya datang dengan terpal di atas kepala mereka.

"Kenapa hari ini kalian datang?" Shen Dongyuan bertanya dengan heran.

"Bukankah hari ini kita akan memasukkan makanan kalengnya ke dalam toples, lalu dikirim ke agen pemasok dan pemasaran? Tentu saja kami harus datang."

"Cepat atau lambat semuanya akan baik-baik saja, karena aku berhasil mendapatkan pesanan lagi."

Wang Chunlai lalu menggosok-gosok tangannya seraya berkata, "Apa aku boleh bersemangat?" Wang Chunlai sangat pintar dan waspada terhadap semua orang, tetapi ia sedikit takut pada Shen Dongyuan. Meskipun rasa takutnya tidak sama seperti saat tikus melihat kucing, tetapi ia benar-benar tidak berani untuk mengabaikan adik istrinya itu.

Shen Dongyuan pun tertawa. "Jangan khawatir, agen pemasok dan pemasaran ini adalah pilihan pertama. Bukankah kita telah memesan lima ribu toples? Pada dasarnya, sekarang di tanganku sudah ada catatan pesanan sebanyak dua ribu toples makanan kaleng. Aku bahkan belum pergi ke Agen pemasok dan pemasaran yang ada di kabupaten kota."

Ucapan tersebut membuat semua orang terkejut, bahkan Zhu Haimei pun ikut terkejut. "Bukankah pesanan darimu hanya 600 toples?"

Shen Dongyuan hanya tersenyum. "Aku tidak sempat memberitahumu tadi malam."

Karena Shen Dongyuan memiliki alis yang panjang dan mata yang bersinar, jadi ketika ia tidak tersenyum, ia terlihat sangat dingin. Namun ketika ia tersenyum, ia terlihat seperti orang yang sangat lembut.

Jantung Zhu Haimei berdetak dengan kencang saat Shen Dongyuan tersenyum padanya. Ia lalu menundukkan kepalanya dengan cepat dan memarahi sang pemilik tubuh asli. "Sikapmu sangat memalukan." Ia kemudian berkata dengan yakin. "Ada banyak toko agen kecil di desa. Aku pikir lebih baik kakak ipar pergi ke toko-toko itu. Meskipun hanya bisa menjual sedikit, tapi itu lebih baik daripada tidak menjualnya sama sekali."

Begitu mendengar kalimat barusan, semua orang pun tertawa, tetapi hanya Wang Chunlai yang menanggapi ucapan Zhu Haimei dengan serius. "Apa yang dikatakan Adik ipar sangat masuk akal."

Seperti dugaanya, Shen Dongyuan memang membawa pulang dua catatan pesanan lagi pada hari berikutnya, meski hanya delapan ratus toples pesanan. Zhu Haimei lalu berkata, "Ini tidak buruk. Sekarang, meskipun kita hanya memproduksi makanan kaleng untuk pesanan saja, tetapi itu lebih baik daripada kita memproduksinya baru menjualnya."

Shen Dongyuan menatapnya dengan mata terkejut. Wajah Zhu Haimei tersenyum, tenang dan percaya diri. Seluruh tubuhnya seolah memancarkan ketenangan yang membuat orang secara tidak sadar tertarik dengannya.

Shen Dongyuan seolah tak pernah mengenalnya sebelumnya. Zhu Haimei yang seenaknya sendiri dan tidak masuk akal itu, seolah tidak pernah ada sebelumnya.

Shen Dongyuan tiba-tiba berkata, "Kamu bilang, kamu akan memasakkan daging perut babi bumbu kecap untukku." Ada nada centil dalam ucapannya, yang bahkan membuat dirinya sendiri sampai terkejut, dan membuat wajahnya memerah seketika.

Zhu Haimei lalu membalas gembira. "Tentu, bukankah siang ini kamu akan mengantarkan pesanan bersama Kakak ipar? Kalau begitu, saat pulang nanti belilah daging. Aku akan membuatkannya untuk kalian." Setelah menyelesaikan ucapannya, Zhu Haimei pun berbalik dan pergi untuk memberi label pada toplesnya. Pesanan pertamanya adalah enam ratus toples makanan kaleng, dan memberikan label untuk enam ratus toples pasti akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Malam itu Keluarga Shen makan daging perut babi bumbu kecap. Karena daging yang dibeli Shen Dongyuan sangat banyak, maka Zhu Haimei memasak satu mangkuk lebih banyak dari porsi orang yang ada. "Shen Dongyuan, tolong bantu aku mengirim ini ke rumahku, dan temani Ayahku minum bir." Karena ia telah menggunakan tubuh orang lain, maka ia juga harus menjadi anak yang berbakti pada orang tua sang pemilik tubuh asli.

Shen Dongyuan yang sedang berada di luar dan sedang memotong kayu dengan kapak, masih belum menyahuti ucapan Zhu Haimei barusan. Sedangkan ibu mertuanya yang duduk di halaman, justru bergumam dengan nada yang tidak enak didengar. "Apakah mereka juga harus dikirimi semangkuk daging?"

Zhu Haimei tidak ambil pusing dengan ucapan barusan, dan melanjutkan kegiatannya memotong sayuran.

Shen Hualian lalu menarik ibunya dan berbisik, "Bu." Kemudian ia berteriak keras. "Haimei, masaklah lebih banyak lauk. Aku akan memanggil orang tuamu ke sini untuk makan bersama, biar ramai."

"Baiklah," balas Zhu Haimei.

Shen Dongyuan kemudian meletakkan kapak nya. "Aku akan membeli sebotol anggur yang bagus."

Wang Chunlai juga ikut keluar dari rumah. "Aku akan pergi dengan Dongyuan."

Sekarang hanya tinggal ibu mertua Zhu Haimei yang sedang marah sendirian di halaman rumah. 

Ia merasa tidak tahan melihat semua orang yang ada di rumahnya lebih memilih untuk mendengarkan ucapan Zhu Haimei daripada dirinya, padahal mereka semua membuat makanan kaleng di rumahnya.

Tiba-tiba ia teringat tentang uang enam puluh yuan yang ada di dalam sakunya. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa Zhu Haimei akan memberikan uang sebanyak enam puluh yuan kepadanya, itu membuktikan bahwa Zhu Haimei memang baik hati.

Setelah mengantarkan makanan kaleng, Shen Dongyuan mengumpulkan semua uang yang berhasil ia dapatkan dan menyerahkannya pada Zhu Haimei. Lalu Zhu Haimei pun segera membagikannya kepada semua orang yang sudah bekerja keras untuk membuat makanan kaleng tersebut. Karena penjualan kloter pertama sudah berhasil, semua orang menjadi memiliki harapan untuk melanjutkan bisnis tersebut dengan penuh semangat. Mereka yang awalnya tidak begitu yakin pada Zhu Haimei, kini sudah berubah pikiran.