Wang Chunlai dan istrinya merasa sangat senang.
Ketika buah persik kuningnya sudah matang, orang tua Wang Chunlai juga merasa sangat senang, karena itu adalah penghasilan utama keluarga. Di awal pernikahan Chunlai dan Hualian dulu, mereka membangun rumah dengan berhutang, dan saat ini hutangnya pun masih belum lunas. Dengan mengandalkan hasil panen buah persik pada musim gugur ini, mereka berharap bisa melunasi semua hutang mereka. Akan tetapi, mereka malah memetik buah-buah persik itu dan mengirimnya ke rumah ibu Hualian setiap hari untuk membuat makanan kaleng, karena mereka harus membiarkan Zhu Haimei yang membuatnya.
'Ini lucu, keluarganya akan menjadi lelucon,' pikir Chunlai.
Wang Chunlai pun menahan tekanan dari orang tuanya, dan menggertakkan giginya saat mengirim buah-buah itu ke rumah ibu mertuanya. Namun, baru beberapa hari saja, uangnya sudah kembali tiga ratus yuan, ditambah dengan enam puluh yuan yang dibagikan Zhu Haimei kepada mertuanya, berarti mereka sudah menghasilkan uang sebanyak tiga ratus enam puluh yuan. Beberapa tahun yang lalu, ia dan istrinya harus bekerja selama sepuluh hari untuk mendapatkan uang sebanyak itu, tetapi kali ini mereka hanya perlu bekerja selama dua atau tiga hari saja.
Dan saat melihat uang yang terpampang nyata di hadapan mereka, mereka berdua akhirnya bisa bernafas lega.
Wang Chunlai sangat berterima kasih kepada Zhu Haimei. Ia pun memperlakukan ayah dan ibu Haimei dengan baik. Dulu, ayah dan ibu Haimei lah yang berusaha mengambil hati mereka, tetapi kali ini mereka yang berusaha mengambil hati orang tua Zhu Haimei. Saat suasana hati sedang bahagia, maka anggur yang diminum pun menjadi semakin banyak. Shen Dongyuan menolak gelas yang terakhir, karena itulah Wang Chunlai yang meminumnya. Setelah itu Shen Dongyuan mengantarkan mereka pulang.
Setelah Shen Dongyuan mengantar ayah dan ibu mertuanya pulang, Zhu Haimei sedang menulis pembukuan yang berisi catatan keuangan bisnis makanan kaleng di bawah sinar lampu.
Zhu Haimei lalu tersenyum saat mendengar suara langkah kaki. "Sudah pulang ya, apa mereka semua sudah tidur?"
"Semuanya sudah beres. Kamu sedang apa?" Tanya Shen Dongyuan sambil melepaskan pakaiannya dan berjalan menghampiri Zhu Haimei.
"Mencatat pembukuan keuangan."
"Bagaimana?"
"Masih terlalu dini jika mau menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran. "
"Sejak kamu datang ke sini, kamu sudah menggunakan semua uangmu, kan? Aku akan memberikan semua bonus ku padamu saat kita sudah kembali ke wilayah militer nanti."
"Tidak perlu." Tolak Zhu Haimei lalu berdiri dan meregangkan otot-otot di lehernya. "Mengapa memberikannya padaku? Tidak akan berguna juga."
"Uangnya tidak sedikit."
Zhu Haimei justru mengalihkan topik pembicaraan. "Ini sudah malam, mandilah dan cepatlah tidur. Besok masih ada yang harus dikerjakan."
Zhu Haimei lalu berbaring di tempat tidur, tetapi ia tidak bisa tidur. Ia kembali ke kampung halamannya dengan membawa semua uang tabungannya, yang sudah berkurang untuk biaya perawatan ibu mertuanya, dan juga biaya produksi membuat buah persik kalengan. Ia benar-benar tidak punya banyak uang yang tersisa sekarang. Awalnya, ia merasa tenang karena bisa mengandalkan bisnis makanan kaleng untuk menghasilkan sejumlah uang. Ternyata setelah dihitung-hitung, dari lima ribu makanan kaleng, ia hanya bisa menghasilkan uang dua ribu yuan paling banyak, dan itu hampir sama dengan uang tabungannya saat ia pertama kali datang ke sini. Semakin ia memikirkannya, ia semakin tidak bisa tidur.
"Tidak bisa tidur?" Tanya Shen Dongyuan pada Zhu Haimei yang terus membolak-balikkan badan.
Zhu Haimei terkejut saat tiba-tiba mendengar suara Shen Dongyuan, dan ia pun segera menjawabnya, "Iya."
"Jangan mengkhawatirkan tentang pemasaran makanan kalengnya. Sejauh ini juga sudah lumayan."
"Bukan masalah makanan kaleng."
"Kalau begitu ada apa?" Tanya Shen Dongyuan.
"Menurutmu, apa yang bisa kulakukan ketika aku kembali ke kota Jiang nanti?"
"Kembali ke kota Jiang? Bukankah jualan mu laris? Ketika kembali ke sana, aku akan membantumu mengisi gas dan membereskan kios, jadi kamu bisa lebih santai. Masakanmu sangat lezat, jadi berjualan makanan itu sudah sangat bagus."
Zhu Haimei hanya bisa menghela nafas. "Aku tidak bisa berjualan lagi."
Shen Dongyuan pun terkejut. "Kenapa?"
"Orang-orang kantin di lokasi konstruksi tidak mengizinkanku berjualan di sana." Zhu Haimei tiba-tiba merasa sedih jika membicarakan tentang hal itu. Jika bukan karena bantuan Ketua Xue, ia mungkin benar-benar akan terluka.
Shen Dongyuan terdiam sesaat. "Kalau mereka melarangmu, lebih baik kamu tidak usah berjualan. Aku yang akan menafkahimu."
Zhu Haimei langsung tertawa setelah mendengar ucapan barusan.
Saat Shen Dongyuan mendengarnya tertawa, ia pun bertanya, "Apa yang kamu tertawakan?"
"Tidak ada." Jawab Zhu Haimei yang berusaha menahan suara tertawanya.
Zhu Haimei tidak berharga bagi sang pemilik tubuh asli. Pada akhirnya, yang benar-benar mencintai Shen Dongyuan adalah sang pemilik tubuh asli. Ia hanya sedikit malas, sedikit gemuk, sedikit tidak masuk akal dan sedikit jorok. Tapi, ia sudah menjadi istri Shen Dongyuan, dan akan menghabiskan sisa hidupnya dengan Shen Dongyuan. Seharusnya Shen Dongyuan juga tidak boleh kejam padanya, tetapi jika sang pemilik tubuh asli lebih rajin dan tidak memalukan, ia juga tidak akan sampai dibenci oleh Shen Dongyuan.
Suasana hati sang pemilik tubuh asli yang ada di dalam tubuhnya perlahan-lahan semakin menghilang, bahkan saat Shen Dongyuan mengatakan bahwa ia akan menafkahinya barusan, ia tidak merasakan kegembiraan dari sang pemilik tubuh asli. Cinta itu harus ditekankan pada perasaan saling suka antara dua orang. Jika tidak, maka dua orang yang hidup bersama akan sulit untuk bertahan.
Saat ia memikirkannya, ia pun menghela napas panjang sebelum akhirnya tertidur perlahan.
Mendengar helaan nafasnya itu, Shen Dongyuan tidak bisa tidur lagi. 'Ternyata, orang-orang kantin sudah tidak mengizinkan Zhu Haimei berjualan di sana. Kapan itu terjadi? Aku benar-benar menyesal tidak mempedulikannya dari awal. Dan apa sebenarnya arti dari suara tawanya barusan? Benar, sekarang ia bisa menghasilkan uang sendiri dan jumlah uang yang dihasilkannya juga tidak sedikit. Bagaimana mungkin ia masih memerlukan nafkah dariku?' Pikir Shen Dongyuan.
Terlepas dari bagaimanapun pemikiran mereka berdua, bisnis makanan kaleng mereka berjalan dengan lancar. Pada periode ini, panen musim gugur akan segera tiba. Agen pemasok dan pemasaran maupun toko-toko agen kecil sedang terburu-buru untuk mendapatkan barangnya. Bisnis makanan kaleng mereka laris manis dipasaran. Selain itu, musim panen persik kuning juga akan segera berakhir, jadi orang-orang ingin menyimpan makanan kaleng. Hal itu membuat Zhu Haimei menjadi sibuk seperti gasing yang sedang berputar.
Orang-orang di desa merasa iri saat melihat bisnis keluarga Shen yang sukses. Mereka melirik kediaman keluarga Shen dengan penuh arti, lalu menyindir, bahkan menjilat. Mereka terus memiliki pikiran buruk untuk mencuri resepnya dan membuat makanan kaleng sendiri.
Akhir-akhir ini, keluarga Shen sering menjadi topik pembicaraan. Traktor Wang Chunlai setiap hari keluar-masuk rumah. Begitu buah persik masuk, maka makanan kalengnya akan keluar. Mereka mempekerjakan orang untuk mengupas buah persik, karena setiap hari harus mengirimkan ratusan makanan kaleng. Meskipun orang-orang sangat iri, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Beberapa orang mencoba membuatnya sesuai dengan rasa makanan kaleng Zhu Haimei, tetapi tidak ada yang berhasil. Mereka hanya bisa menyaksikan orang lain menjadi kaya.
Sekarang, saat Zhu Haimei keluar untuk membeli sesuatu, ia merasa bahwa semua orang sedang menatapnya. Bahkan saat ia berjalan melewati mereka, ia mendengar seseorang di belakangnya berkata, "Lihat, ia benar-benar sangat beruntung. Setelah menikah dengan Shen Dongyuan, keluarga Shen bisa menghasilkan banyak uang."
"Oh, yang dulunya jorok dan tidak rapi itu, sekarang terlihat lebih layak setelah diurus oleh Shen Dongyuan."
…...
Tertekan, Zhu Haimei merasa sangat tertekan. Apa maksudnya ia beruntung dan terlihat layak setelah menikah dan diurus oleh Shen Dongyuan? Ucapan itu membuatnya benar-benar merasa tertekan. Selain itu, menghasilkan banyak uang apa? Jika lima ribu toples makanan kalengnya terjual habis, mereka hanya mampu menghasilkan tiga ribu yuan, dan ia hanya akan menerima seribu yuan di tangannya, benar-benar tidak sebanding dengan pengeluarannya. Selain itu, mereka cuma melihat keluarga Shen yang menghasilkan uang, tanpa melihat bagaimana kelelahan yang di alami Zhu Haimei.
Semakin besar makanan kaleng yang diproduksi, maka semakin banyak sup buah yang dibutuhkan. Setiap hari, ia harus duduk di sebelah panci untuk memandangi sup buahnya mendidih selama empat jam. Apalagi, dapurnya penuh asap, dan uap panas dari sup nya yang sangat menyakitkan.
Melakukan bisnis ini hanya mempunyai sedikit keuntungan baginya, benar-benar melelahkan, hingga badannya pun menjadi langsing. Nomor celana dan baju atasan nya tak berhenti mengecil, tetapi itu adalah keuntungan yang membuatnya paling bahagia.
Shen Dongyuan sangat hebat dalam menjalankan bisnis. Ia meletakkan daftar pesanan seribu toples yang ke empat dengan bangga di depan Zhu Haimei. "Lihatlah."
Zhu Haimei terkejut dengan daftar pesanan itu. Daftar pesanan yang dibawa kakak iparnya pulang tidak terlalu banyak, totalnya hanya tiga ratus toples, berbeda dengan Shen Dongyuan. Zhu Haimei tidak menyangka bahwa Shen Dongyuan adalah seorang pebisnis yang handal. Daftar yang ia bawa pulang paling sedikit hanya berjumlah dua ratus toples. Suara pujian pun terlontar keluar dari mulut Zhu Haimei. "Kamu sangat hebat."