Wush…
Angin kencang berhembus dari tanah seperti sebuah tornado kecil yang menggulung puing-puing di dalam kamar. Pintu kamar Yin Wushuang juga tertutup.
Pria yang memegang pisau panjang itu mundur setengah langkah dengan waspada dan menghunus senjatanya di depan tubuhnya, kapan saja bisa menyerang atau diserang.
Kekuatan tornado itu semakin lama semakin lemah, puing-puing yang diterbangkannya perlahan-lahan jatuh ke tanah. Setelah debu-debunya menghilang, orang yang ada di dalamnya pun mulai terlihat dengan jelas.
Orang yang datang itu bertubuh tinggi, celana terlihat lurus dan sedikit pun tidak terlihat kusut. Ia mengenakan kemeja putih dengan lengan yang digulung ke atas.
Rambutnya yang panjang dan berwarna perak itu tampak berkibar. Auranya yang angkuh menyebar. Satu tangannya berada di saku, dan tangan yang satunya lagi memegang sabit raksasa milik Dewa Kematian.
