Pendeta gemuk itu membungkukkan badannya sambil menundukkan kepalanya dan masih menjelaskan dengan tulus 'aku dan kamu, dari hati ke hati, kita hidup bersama di Liga Utara yang agung'. Ketika ia hendak berkata 'Yin Wushuang, tidak tahu malu, memperdaya binatang suci semu', tiba-tiba ia merasakan ada nyala api yang menyerangnya dari depan.
Kemudian pendeta gemuk itu mengangkat kepalanya dan langsung tercengang, lalu dengan cepat ia pun langsung berlutut di tempatnya berdiri saat itu untuk menghindari serangan api dari Singa Api.
Mengira dirinya telah salah berbicara dan membuat marah Singa Api, si pendeta gemuk itu menjelaskan lagi…