Ucapan Ye Yuan seperti orang yang paling baik dan sangat mengerti perasaan orang lain. Seolah ia sangat meyakini bahwa 'lautan penderitaan tidak terbatas, dan punggungnya adalah pantai' atau 'meletakkan pisau daging dan menjadi Buddha di tanah'. Ia berlagak seperti seorang Buddha yang memiliki kemurnian hati.
"Kalau aku orang bodoh, aku pasti akan menangis terharu mendengar ucapanmu." Wu Ming sedikit mengangguk untuk menunjukkan rasa hormat, kemudian ia menghela napas dan berkata, "Tapi sayang sekali aku bukan orang bodoh, sudah menyia-nyiakan perasaanmu yang sudah bersusah payah."
….
Suasana pun kini menjadi hening.
Semua orang terdiam dan sepertinya mereka menghabiskan waktu 3 detik untuk menganalisis masalah ini. Ucapan Wu Ming sebenarnya sedang memuji atau menyindir?