"Yin Wushuang!" Nada suara chen Lin terdengar gemetar, "Aku adalah Tuan Muda Chen!"
Sebelumnya ia tidak pernah bertemu orang seperti Yin Wushuang! Yang terlalu percaya diri seperti itu!
Yin Wushuang mencatat lagi sembari berkata, "Menghina Penegak Kedisiplinan, tulis 500 kata!"
Setelah itu, Yin Wushuang berkata lagi, "Kakekku dikubur di dalam tanah loh, mau aku gali untukmu? Meskipun sudah lama, tapi aku rasa tengkoraknya masih ada!"
"Kamu! Kamu !" Chen Lin sangat kesal, napasnya sangat cepat dan tidak teratur. Wajahnya sangat merah karena ia sangat marah.
"Tuan Muda! Tuan Muda! Tenanglah! Tarik napas dalam-dalam! Jangan sampai terbakar emosi!"
Kemudian Yin Wushuang pun menutup bukunya dan meninggalkan mereka begitu saja tanpa melihat ke belakang.
Saat Yin Wushuang sudah pergi, Chen Lin baru mengambil napas panjang dan merasa sedikit lega, ia berusaha menenangkan diri karena amarahnya yang sudah memuncak.
"Yin Wushuang benar-benar memang wanita yang kasar dan kejam!" Ia sangat marah.
Teman-temannya saling memandang kemudian berbisik padanya, "Bukankah tadi kamu sangat memuji Penegak Kedisiplinan itu ya? Bukankah kamu tadi bilang dia cantik, pintar dan hebat?"
"Itu karena tadi aku buta!" Chen Lin semakin marah, teman-temannya pun tidak merespon. kemudian ia pun berkata dengan nada sedikit marah, "Bisu ya?"
"Tidak. Tapi Tuan, aku merasa ada perasaan yang tidak bisa dijelaskan."
"Maksud kamu apa?"
"Aku merasa bahwa ucapanmu yang mengatakan bahwa Penegak Kedisiplinan yang bernama Yin Wushuang itu akan berlutut padamu, tapi ini justru berubah menjadi kamu yang akan berlutut padanya!"
"Jika kamu jatuh hati pada perempuan seperti dia, kamu sangat bodoh!"
"Tapi menurutku, di mata Penegak Kedisiplinan itu Anda sudah sangat bodoh…"
"Pergi!"
Saat itu juga datang lah beberapa kakak kelas mereka.
Sangat kebetulan, kakak kelasnya itu juga bermarga Chen, namanya Chen Mu. Ia adalah salah satu putra dari keluarga Chen, dan ia masuk dalam peringkat 10 besar di kelasnya.
Dan kebetulan juga, hal yang paling membuat Chen Lin tidak nyaman selama ini yaitu karena ia kakak kelasnya yang bermarga Chen itu. Menurut Chen Lin ia hanya seorang anak yang senang mencari perhatian keluarga saja.
Dan sdi sisi lain, Chen Mu juga tidak suka pada Chen Lin. Ia merasa bahwa Chen Lin tidak memiliki kemampuan sama sekali, baginya Chen Lin adalah penerus keluarga Chen yang tidak berguna dan hanya akan mempermalukan keluarga Chen saja nantinya.
Kemudian Chen Lin pun berdiri dan wajahnya tampak sangat muram.
Chen Mu wajahnya terlihat sangat lembut, ia mendorong kacamatanya ke pangkal hidungnya. Kemudian ia bersama dengan teman-temannya satu geng berjalan sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Dari sudut matanya ia melirik Chen Lin dengan pandangan yang acuh tak acuh sembari berkata, "Tuan Muda Chen, semoga kamu ingat dan sadar jati dirimu, jangan membuat malu keluarga Chen. Kakek pasti tidak mampu menahan malu atas perbuatan yang kamu lakukan."
Sejak tadi mereka terus mengawasi sikap Chen Lin pada Yin Wushuang, dan sikap Yin Wushuang padanya juga sangat tegas.
Sebagai seorang Tuan Muda Chen, untuk membersihkan toilet saja, itu sudah menjadi hal yang sangat memalukan dan membuat orang lain menertawakannya!
Chen Lin bersandar di bawah pohon, ia bersiul kemudian berkata, "Tadi aku melihat seekor anjing yang ingin mengejar-ngejar seekor tikus."
Maksud dari perkataannya yaitu Chen Mu telah mencampuri urusan yang bukan urusannya.
Dari tatapan matanya Chen Mu tampak marah, kemudian ia berkata dengan samar, "Saat Kakek mendengar hukuman atas perbuatan yang diberikan Yin Wushuang padamu. Kakek pasti akan memotong uang jajanmu. Aku tidak tahu sekarang kamu masih punya cukup uang atau tidak, tapi tenang saja aku meminjamkan uangku padamu!"
"Tidak peduli seberapa besar uang sakunya dipotong, tapi tetap saja aku lah yang akan menjadi penerus keluarga Chen di masa depan. Mata Chen Lin tampak berbinar dan ia berkata dengan arogan, "Simpan saja uangmu itu untuk tabunganmu di hari tua!"
Setelah selesai berkata seperti itu, Chen Lin dan teman-temannya astu geng langsung pergi.
Chen Mu masih berdiri di tempat yang sama, ia hanya memandang jauh kepergiannya.
"Kakak Chen, apa saat ini sudah waktunya untuk mengambil tindakan?"
"Iya, sudah waktunya untuk menghancurkan kesombongan Chen Lin selama ini. Kebetulan juga saat ini kakek Chen pasti sedang kecewa juga pada Chen Lin!"
-
Ketika sore hari, tiba-tiba ada sebuah tantang skandal kekerasan mulai tersebar dan mengemparkan para murid sekolah Hua Di .
Dana publik untuk acara pertemuan pelajar SMA Hua Di telah hilang karena dicuri!