Kalau sampai video Ming Qianya tersebar, maka di sosial media pasti akan sangat banyak yang membicarakan tentang video tersebut. Tentunya, hal itu akan membuat Ming Qianya sangat malu.
Jika sampai tersebar, orang lain tidak akan berpikir bahwa ia telah dijahati oleh orang lain, pasti orang lain hanya akan fokus pada sikap kelima laki-laki yang telah bersamanya.
Mungkin nanti tidak ada yang ingin menjadikannya sebagai istri, tiga keluarga besar yang ada di Dijing juga tidak mungkin suka padanya.
Tidak diterima di kalangan masyarakat dan tidak ada istilah perjodohan lagi.
Apalagi keluarga Ming berada di urutan paling akhir dari keempat keluarga yang ada di Dijing, kemungkinan besar keluarga An akan menggantikan posisi keluarganya.
Bilangnya sih Yin Wushuang yang telah mengancamnya, tapi kekuasaan dan harta lah yang membuat ia terancam seperti ini.
Sementara itu, Yin Wushuang hanya memanfaatkan kesempatan ini.
Keluarga Ming bukanlah orang yang baik hati, mereka diam-diam ingin melakukan kejahatan pada Yin Wushuang, saat ini mereka hanya menunggu waktu yang tepat saja untuk bertindak.
-
Ketika siang hari…
Di Ruang Kelas Unggulan di SMA Hua Di.
Saat itu kelas masih belum bubar, Kepala Kepolisian sedang memasuki kelas mereka.
Murid-murid yang ada di sana tampak sangat kaget melihat polisi yang berdatangan dan masuk ke kelas mereka, polisi itu mendekati Zhao Lulu yang berada di samping Yin Wushuang.
"Hai, aku adalah kepala kepolisian di Kota Dijing, aku membutuhkan kerjasama denganmu untuk menjawab beberapa pertanyaan dariku, mohon jawab dengan jujur."
Ada polisi wanita yang berdiri di sebelah polisi itu dan melihat Zhao Lulu sambil bersiap-siap mencatat informasi darinya.
Sebelumnya Zhao Lulu tidak pernah melihat senjata polisi yang besar seperti yang saat ini ada di dekatnya, ia sempat tercengang karena kaget melihat senjatanya, kemudian ia pun menaikkan kacamatanya sembari berkata, "Hai… Pak… ada pertanyaan apa… apa aku telah melanggar hukum? Aku melanggar hukum apa? Maaf… maaf..."
Zhao Lulu semakin takut bahkan ia meminta maaf secara langsung sambil menundukan kepalanya.
Kepala Kepolisian terdiam sejenak kemudian berkata lagi, "Murid Zhao, aku hanya ingin bertanya beberapa pertanyaan saja. Apakah kamu tahu tentang korban jiwa yang meninggal di depan aula lama?"
Kemudian Zhao Lulu pun menangis, "Tahu… tahu, aku pernah melihat gadis itu, dia telah di bully sehingga aku pun membantunya tapi kemudian aku pergi meninggalkannya."
"Pergi ke mana?"
"Pulang ke rumah, oh iya ini adalah catatan tiket pulang saat aku naik bis". Zhao Lulu mengeluarkan karcisnya.
Kepala polisi langsung mengambil dan melihat waktu keberangkatannya, dan ternyata waktunya sama persis sebelum gadis itu mati.
Di karcisnya itu masih ada cap dari petugas.
Itu tandanya Zhao Lulu di jam itu sedang berada di dalam bus, karena itu tidak mungkin ia pergi ke aula lama.
"Kalau begitu hari ini jam 12 siang kamu ada di mana?"
"Saat itu aku mau ke kantin, tapi saat berjalan di hutan sekolah aku bertemu dengan Yin Wushuang yang sedang bertengkar."
Zhao Lulu menunjuk, seketika polisi pun langsung melihat Yin Wushuang, "Kamu punya bukti?"
Kemudian Yin Wushuang menjawab, "Iya, jam 12 ada di hutan kecil, aku bertemu dengan Zhao Lulu."
Yin Wushuang masih ingat saat ia berjalan dengan Zhao Lulu, karena saat itu ia sempat melihat jam besar yang ada di depan kantin sedang menunjukkan pukul 12.00.
"Apakah ada orang lain yang melihat?" Tanya polwan.
Yin Wushuang pun menjawab, "Di hutan kecil itu tidak ada CCTV."
Tiba-tiba ada seorang murid yang mengangkat tangannya, kemudian ia memberi informasi kepada pihak kepolisian, "Aku, aku melihat mereka berdua, saat aku duduk di samping tempat tidur dan melihat mereka berdua."
"Iya, aku juga lihat, mereka datang bersama."