Ming Qianya tiba-tiba muncul dan membuat Mo Jin sangat terkejut melihatnya.
Setelah masalahnya dengan Yin Wushuang selesai, Mo Jin sudah sangat mengenalnya.
"Kamu mau apa di sini?" Tanya Mo Jin dengan wajah yang masih terkejut.
Ming Qianya mencubit tubuhnya sembari berkata, "Kakak Mo, kenapa datang kemari tidak mengajakku? Apakah kamu membenciku?"
Tentu saja benci!
Tapi karena bisnis gioknya masih memiliki hubungan kerja sama dengannya, dan ia juga selalu patuh pada Kakeknya, Mo Jin dengan terpaksa ia berkata, "Tidak benci kok."
Ming Qianya langsung merasa senang dan berkata, "Kalau begitu, kenapa tidak mengajakku?"
Mo Jin tidak menjawab dan hanya terdiam.
"Kakak Yin!" Ming Qianya berlari ke depan Yin Wushuang, "Nona Yin, aku ingin minta maaf padamu!"
Mo Jin mengerutkan alisnya melihat tingkah Ming Qianya kepada Yin Wushuang.
Yin Wushuang melihatnya dan menjawab, "Kenapa kamu ingin minta maaf?"
Ming Qianya menundukan kepalanya sembari berkata, "Aku hari ini telah kalah dan aku dengan tidak tahu malu mengatakan bahwa kamu menang hanya karena hoki saja!"
"Oh? Yin Wushuang berkata lagi, "Lalu?"
"Aku kira tingkah lakuku padamu sudah keterlaluan, semoga Kakak Yin memaafkanku!" Ming Qianya menundukan kepalanya lebih rendah lagi dan melanjutkan perkataannya kepada Yin Wushuang, "Nona Yin, menurutku ada yang sengaja membuat hubunganmu dan aku menjadi seperti ini, sengaja menukar bahan batu milikmu dan seolah-olah orang itu adalah aku."
Aku tidak ingin menjadi senjata orang lain, semoga kamu mengerti aku bukan orang yang seperti itu!
Ming Qianya berkata seperti itu kepada Yin Wushuang sambil menahan menangis, ia berakting seperti seorang artis yang sedang melakukan shooting film.
Mo Jin hanya melihatnya dengan serius.
Semakin Ming Qianya berakting, Mo Jin semakin membencinya.
Ming Qianya hanya tahu bahwa Mo Jin telah membantu Yin Wushuang bertaruh. Tapi ia tidak tahu bahwa lelaki yang berbicara di depan ini ada yang menyuruhnya melakukan hal tersebut, ia telah menggunakan kekuatan yang dimilikinya dan tidak ada satupun orang yang tahu akan hal ini.
Yin Wushuang pernah mengingatkan padanya bahwa identitasnya yang sekarang tidak boleh ada orang lain yang tahu.
Sehingga Ming Qianya mengira bahwa Mo Jin hanya membantunya bertaruh uang saja, padahal Mo Jin lah yang telah menemukan orang itu.
Yin Wushuang tersenyum sembari bertanya, "Jadi kamu bodoh?"
Ming Qianya mengedipkan matanya, ia sambil menangis memberikan Yin Wushuang segelas alkohol, "Ini adalah alkohol yang terbuat dari buah, Kakak Yin, aku memohon maaf padamu, semoga kamu bisa memaafkanku. Aku janji kelak aku akan membantumu!"
Kalimat terakhir yang dikatakan oleh Ming Qianya menandakan bahwa jika Yin Wushuang bersedia meminum itu berarti tandanya ia memaafkannya dan akan membantunya nanti.
Saat Ming Qianya memberikan minuman itu pada Yin Wushuang, seketika wajah Mo Jin langsung berubah dan merebut minumannya.
Sikap Ming Qianya seperti seorang putri yang telah mengerti kesalahan.
Tapi sekarang sikapnya sama seperti memberikan racun untuk Yin Wushuang!
Respon Yin Wushuang lebih cepat, ia mengambilnya dan tersenyum.
Ketika Yin Wushuang mulai bisa meracik obat, ia sangat mengenali obat apapun itu.
Alkohol ini telah ditambahkan obat perangsang, setelah diminum tubuhnya akan terasa panas.
Adik Ming yang lucu ini, sepertinya akting yang ia lakukan kali ini masih belum selesai ya?