Itu adalah kunci untuk pergi ke lantai 3, sedangkan mutiara merah yang ada di sana itu hanya sebagai hadiah yang diberikan saat mengalahkan burung flamingo.
Mutiara merah itu seperti bola kaca yang ukurannya cukup besar, tiba-tiba api yang menyelimutinya itu menghilang.
Mata Chen Chen berkaca-kaca saat melihat mutiara merah itu!
Mutiara api untuk menghindar api? Jika dibandingkan dengan gelangnya sendiri jauh lebih hebat berkali-kali lipat!
Karena mutiara merah itu bisa digunakan kapan saja, tidak kenal waktu dan juga tidak mengenal tempat, berbeda dengan gelang api miliknya!
Ia melihat Shangguan Haoyue dan merasa bahwa dirinya juga tidak akan pantas mendapatkannya, "Nona Yin, kali ini kamu juga sudah berhasil membunuh burung itu, jadi mutiara ini seharusnya menjadi milikmu!"
Shangguan Haoyue menganggukan kepalanya, "Nona Yin, simpan saja."
Yin Wushuang melihat mata Chen Chen yang tidak tega saat memberikannya, dan menyimpan mutiara itu ke dalam cincin phoenix.
Hati Chenchen seperti terluka!
Awalnya ia ingin diam-diam membunuh Yin Wushuang tapi ia malah memberikan barang yang sangat berguna untuknya!
Tapi jika tadi gelang apinya tidak diberikan pada Yin Wushuang, ia pasti juga sudah mati.
Ia berusaha menenangkan dirinya sendiri, "Tidak apa-apa, tunggu aku sudah jadi pemimpin dikeluargaku, aku pasti bisa dengan mudah mendapatkan itu semua!"
Lantai ketiga nanti adalah pemimpin yang paling hebat dan juga mengerikan, ia tidak percaya jika Yin Wushuang bisa mengalahkannya.
Saat ia berpikir seperti itu, ia langsung terikat pada kaktus yang mengenainya tadi, tapi untungnya ia masih bisa hidup, sehingga tidak perlu berpikir terlalu banyak!
Yin Wushuang mendekati lubang hitam itu lalu membuka gemboknya.
Lubang hitam pun terbuka.
Saat terbuka ada energi yang kuat menghampiri mereka.
Yin Wushuang tidak berbicara apapun, ia langsung melompat ke bawah.
Karena niatnya ingin membunuh hewan pemimpin itu untuk mendapatkan jantung yang ia cari dan meminta teratai pada Guru Qin, sehingga ia bisa meracik obat Qi Tian Dan.
Ia… Tidak ingin membuang waktu sama sekali!
Saat melihat Yin Wushuang terjun dan melompat ke bawah, Chen Chen merasa sedikit ragu.
Karena ini merupakan lantai yang paling susah diantara kedua lantai yang sebelumnya tadi, kekuatan penjaga itu mungkin jauh lebih hebat berkali-kali lipat dibanding burung tadi.
Apakah kekuatan yang dimilikinya sanggup untuk melawannya? Apakah ia bisa membunuh Yin Wushuang terlebih dahulu dan kemudian meninggalkan tempat ini?
Shangguan Haoyue saat itu berdiri di depan lubang hitam dan melihat wajah Chen Chen yang tampak sangat memprihatinkan, "Pangeran Chen, dibawah nanti sangatlah berbahaya, aku lihat wajahmu sudah pucat, aku takut kekuatanmu sudah tidak cukup, kamu tetap mau melanjutkan atau mau mundur?"
Chen Chen menggigit bibirnya, lalu ia pun turun ke bawah lubah itu.
Ia sudah sampai didetik ini, peluangnya sudah ada didepan mata. Apakah ia masih ingin menyerah?
Bahkan gelang api miliknya saja sudah dikeluarkan, kalau ia mundur itu tandanya ia telah rugi dan tidak membawa pulang apapun.
Shangguan Haoyue juga berhati-hati ikut melompat ke bawah.
Ini adalah sesi yang terakhir.
-
Mereka bertiga terjun ke bawah dan merasakan suasana yang dingin.
Lantai paling dasar adalah rawa, di lantai yang kedua ada lahar api dan sekarang ketiga ada kumpulan kuburan, dan di sebelah kiri kanannya ada bola bulat yg lumayan besar dan tinggi.
Di atasnya ada bulan yang bulat dan cahaya bulan yang terang menyinari mereka.
Selain ada nisan yang berantakan dan lubang bekas kuburan masih ada pohon yang sudah layu.
"Ge..ge..."
Berteriak dan mengerakkan sayapnya terbang ke arah dahan pohon sambil melihat mereka bertiga.
Ia memiliki mata yang merah, tatapannya seolah-olah sangat menyindir.
"Di mana pemimpinmu?" Chen Chen mencari dan bertanya.
Yin Wushuang juga menggunakan kekuatannya untuk melihat sekelilingnya.
Dan pada akhirnya ditengah-tengah atas batu yang ada di depannya itu terdapat monster yang bertubuh besar dan tinggi, bahkan kakinya saja mencapai 2 meter.
Kulitnya sangat keras, saat ia mengetahui kedatangan Yin Wushuang, ia langsung melihatnya dan berteriak "Krek... Krek... Krek..."