Jun Shangxie dan Yin Wuchen terlihat sangat dekat dan harmonis.
Tapi Yin Wushuang malah merasakan ada sesuatu yang menganjal dan aneh saat melihat sikap mereka berdua.
Kemudian Yin Wushuang berkata, "Jun Shangxie, Wuchen adalah satu-satunya keluargaku. Wuchen, dia adalah kakak iparmu."
Meskipun Yin Wushuang tidak tahu apa yang telah terjadi pada mereka, tapi agar kedepannya tidak merepotkan, maka Yin Wushuang menegaskan sekali lagi pada adiknya dan pacarnya.
Setelah mendengar ucapannya, Yin Wuchen tertawa lebih keras dan bahagia, tapi sebenarnya tangannya menggenggam erat selimutnya.
Jun Shangxie sengaja mendekati Yin Wushuang dan merangkul pinggangnya, kemudian di depan Yin Wuchen ia mengecup bibir merah Yin Wushuang.
Di belakang punggungnya ada sebuah pedang yang sangat tajam berwarna silver.
Pedang itu sangat kecil tapi sangat tajam!
Jun Shangxie memberikan pedang itu kepada Yin Wuchen, kemudian berkata, "Wuchen, jika suatu hari aku telah menyakiti kakakmu, kamu gunakan pedang ini saja untuk membunuhku, aku tidak akan melawanmu!"
Jun Shangxie berjanji dan membuat komitmen pada Yin Wuchen.
Yin Wushuang mengerutkan keningnya dan heran, "Kenapa Jun Shangxie bisa berkata seperti itu?"
Yin Wuchen sangat mengerti maksud ucapan Jun Shangxie.
Kemudian Yin Wuchen mengedipkan matanya dan melihat pedang yang diberikan oleh Jun Shangxie.
Pedang itu berwarna perak, halus, kecil dan tajam, ada sebuah permata merah di pegangannya, dan sebuah kekuatan yang mengalir didalamnya.
Saat Jun Shangxie memberikannya pedang itu, Yin Wuchen sudah tahu bahwa sebenarnya Jun Shangxie bukan orang biasa.
Dalam benaknya ia berkata, 'Dia pasti juga sama seperti kita yang memiliki kekuatan.'
Pedang ini telah mengalihkan pandangan Yin Wuchen.
Dulu tangan Wuchen sempat patah dan tidak bisa bermain pedang lagi, tapi sekarang sudah berbeda.
Yin Wuchen menggerakkan pergelangan tangannya dan melihat pedangnya dengan serius, tapi ia tetap tidak mengambil pedang itu karena merasa ragu.
Karena melihat sikap Yin Wuchen yang seperti itu, Yin Wushuang pun mulai berpikir.
Jun Shangxie menaikkan alisnya dan berpikir, "Walaupun Yin Wuchen pikirannya sudah dewasa tapi biar bagaimana pun dia masih anak berusia sepuluh tahun."
"Pedang ini memiliki roh yang melekat dan memiliki kekuatan unsur api. Jika orang lain terluka karena pisau ini maka lukanya akan terbakar, bertambah parah, dan bahkan rasa sakit akan sulit untuk disembuhkan." Jun Shangxie menjelaskan.
Yin Wuchen bertambah semangat saat mendengarkan penjelasannya, tapi ia masih sangat ragu.
Jun Shangxie melepaskan Yin Wushuang, dan dia mengambil pedang itu, "Sepertinya kamu tidak suka, aku juga tidak membutuhkannya, lebih baik buang saja..."
Mendengar ucapan Jun Shangxie, Yin Wuchen dengan cepat mengambil pedangnya, "Sayang sekali jika dibuang, kalau tidak aku dengan berat hati menerimanya saja."
Kali ini Yin Wushuang mengangkat alisnya dan melirik Jun Shangxie.
Bukankah ... ini licik?
Yin Wuchen mengambil pedangnya, meskipun dia berusaha membuat dirinya terlihat tenang, tapi ia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Kemudian Yin Wuchen mengangkat dan memainkan pedangnya, ia semakin nyaman dan semakin tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya.
Saking senangnya ia sangat ingin tertawa tapi ia berusaha untuk memendamnya.
Pada akhirnya, Yin Wuchen tidak bisa menahan lagi dan menunjukkan ekspresinya.
Jun Shangxie dari tadi terus memperhatikan perilakunya.
Sikap Yin Wuchen terlihat sangat menarik, tapi sepertinya ia menyimpan sesuatu.
Sebenarnya apa yang terjadi padanya, ia baru berumur 10 tahun, untuk apa menyembunyikan perasaan bahagianya?