Chereads / Permaisuri Kembali ke Sekolah / Chapter 129 - Memangnya Menggunakan Uangmu?

Chapter 129 - Memangnya Menggunakan Uangmu?

Yin Wushuang sambil bertepuk tangan ia tanya pada Jun Shangxie, "Kamu cari saya ada masalah apa?"

Jun Shangxie melihat baju yang dikenakan Yin Wushuang itu dan berkata, "Baju yang saya kasih padamu itu…?"

"Masih lebih bagus baju ku sendiri." Yin Wushuang pun menjawabnya dengan cuek.

Jun Shangxue pun langsung paham maksudnya.

Yin Wushuang telah menolak pemberiannya.

Yin Wushuang bukanlah wanita yang mudah ditaklukkan, sulit untuk mengambil hatinya.

Jun Shangxie mengambil HPnya yang berwarna silver dari kantongnya kemudian memberikan pada Yin wushuang, "Kalau bungaku kemarin tidak berguna, mungkin yang saya beri kali ini akan berguna untukmu."

Hp ini sangat bagus dan elegan, layaknya seorang ratu yang menggunakan hp itu.

Yin Wushuang pun tampak terkejut saat melihat HP itu.

Kemudian ia pun mengambilnya, sepertinya ia tertarik dengan HP itu. Tetapi setelah beberapa saat kemudian, ia kembali terdiam….

Melihat ekspresi Yin Wushuang, Jun Shangxie bisa merasakan bahwa ada kesedihan yang dirasakan oleh Yin Wushuang.

"Hadiahmu ini aku sangat suka, tapi aku ragu ini pasti mahal ya?" Tanya Yin Wushuang.

Ini adalah HP yang sangat mewah, HP ini juga dibuat khusus sebagai hadiah untuk para pejabat, kualitasnya juga sangat terjamin, mungkin harganya bisa mencapai hampir 1000 yuan.

Hampir 1000an? Belum sampai 1000 yuan?

Jun Can mendengar percakapan mereka dan kaget mendengar perkataan Tuan Muda Jun.

Bagaimana ia bisa berkata semurah itu!

Jelas-jelas harganya lebih dari 100.000 yuan.

Ini HPnya juga tidak pasaran!

"Harga murah tapi kualitas bagus?" Yin Wushuang pun tidak percaya.

Jun Shangxie menganggukan kepalanya, "ya."

"Kalau Tuan Muda Jun sudah tidak ada keperluan lagi denganku, aku pergi ya." Kemudian Yin Wushuang pun mengambil HP tersebut dan pergi meninggalkan Jun Shangxie.

"Iya." Jun Shangxie menjawabnya singkat.

Yin Wushuang membalikkan badannya dan berjalan pergi meninggalkannya.

 -

Jun Shangxie kemudian kembali ke mobil dan melepaskan kancing kemeja atasnya lalu melipatnya lengan panjang kemajanya itu.

Telapak tangan ini…. Sejak kapan berkeringat begini?

Jun Can meliriknya dan berkata, "Tuan Muda Jun, HP yang Tuan berikan pada Nona Yin itu kan harganya…"

"Kenapa? Memangnya pakai uangmu?"

Jun Can kemudian menjawabnya dengan ragu, "...tidak, tapi aku tidak mengerti, jelas-jelas tuan sendiri yang menyuruhku membeli dan memesankan HP itu, tapi kenapa tuan malah bilang itu sebuah hadiah yang tuan dapatkan?"

Jun Shangxie mengerutkan bibir atasnya.

Yin Wushuang tidak seperti kebanyakan wanita yang mudah didapatkan hatinya.

Ia bisa terlihat tampak dewasa, tapi dari pandangan matanya sepertinya ia sedang menyimpan kesedihan dan kesepian.

Ia pasti telah banyak mengalami kepahitan dalam hidupnya.

Ia juga bisa merasakan bagaimana seorang Yin Wushuang melihat dunia ini.

"Seperti…"

 -

Yin Wushuang duduk di dalam kereta, ia menyandarkan kepalanya pada jendela kereta lalu tertidur.

Dalam tidurnya itu Yin Wushuang bermimpi, ia melihat banyak darah yang mengalir seperti air yang mengalir di sungai.

Ada suara tangisan orang tua dan bayi.

"Cepat bawa adikmu pergi, kami akan menunggu dan membalas dendam disini!"

"Kak, kenapa mereka ingin membunuh kaum kita? Bukankah kita sudah hampir sama seperti mereka?"

"Kak, saya sudah tidak bisa apa-apa lagi, saya pamit…"

"Bawa adikmu pergi dari sini! Jangan mengotori tempatku!"

"Kak, Wuchen sangat lapar"

"Yin Wushuang, nyawamu sudah sekarat, kecuali ada yang menolongmu untuk bisa kembali ke Qiankun."

"Wu Chen tidak ingin kakak menderita, aku rela mengorbankan nyawaku demi kakak!"

 ...

"Wuchen!"

Yin Wushuang seketika langsung terbangung kemudian menggosok matanya.

"Hey, kamu pasti telah mimpi buruk ya?"

Kursi kereta yang ada di depannya itu, yang tadinya masih kosong, kini tiba-tiba ada 2 orang pemuda sudah duduk di sana, yang satu mengenakan baju hijau dan yang satu lagi memakai baju warna hitam.

Mereka terlihat seperti orang biasa, tapi pandangan mata mereka terlihat beda dari yang lain.

Dari dalam cincin phoenix itu Mo Baobao berbicara [Tuan, mereka adalah iblis!]