Chereads / Permaisuri Kembali ke Sekolah / Chapter 126 - Tidak Ada Yang Bisa Menandinginya!

Chapter 126 - Tidak Ada Yang Bisa Menandinginya!

Ucapan Yin Wushuang membuat Mo Ying ketakutan.

Awalnya Mo Ying hanya mengira bahwa Yin Wushuang hanya bisa meramal dan membunuh makhluk gaib.

Aksi Yin Wushuang kali ini seperti adegan film-film di televisi!

Yin Wushuang ternyata juga mampu menaklukkan Monster Tanaman!

Bukankah sangat menakutkan?

Gila! Gila! 

Kekuatan Yin Wushuang benar-benar diluar dugaannya!

Beberapa saat kemudian, Mo Ying pun menjadi merasa takut karena suasana itu.

Pengawal yang berjumlah 20 an orang itu kini mati daya, mereka hanya diam dan tidak bisa melawan Yin Wushuang.

Mo Ying kemudian duduk dan berkata, "Anggap saja kali ini aku kalah!"

Awalnya, Mo Ying berpikir bahwa Yin Wushuang akan kalah dan tunduk padanya. 

Tapi tidak disangka justru Mo Ying yang kalah.

"Yin Wushuang, kakek sebenarnya tidak jahat padamu, jika kakek jahat sudah pasti kakek tidak akan memberikan saham itu kepadamu. Kamu memang sangat hebat dan kuat, karena itu saya ingin mengangkat menjadi keluarga kami. Untuk menambah jumlah anggota keluarga kami, dan juga untuk melindungi bisnis kami agar bisnis kami dapat berjalan dengan lancar. Jika kamu mau menjadi bagian dari keluarga kami, saya baru akan merasa lega.

Tiba-tiba Kakek Mo Ying kepalanya terasa sangat sakit, lalu ia mengambil tongkatnya.

Mungkin Kakek saat itu terlalu lelah, semua orang yang ada di sana sangat khawatir dengan kondisi Kakek Mo Ying, mereka ingin segera membawa Kakek Mo Ying ke rumah sakit.

Melihat kondisi anaknya yang belum membaik, dan cucunya yang masih kecil dan masih perlu dirawat, Kakek Mo Ying selama ini selalu mengkhawatirkan mereka. 

Di balik kesuksesan bisnis giok saat ini, selama perjalanan karirnya Kekek Mo Ying sangat gigih dalam membangun bisnisnya ini bahkan ia pun menanggung begitu banyak perih yang dirasakannya

Sesekali, Kakek Mo Ying juga sempat berkeinginan mencoba menikmati hari tuanya.

Kakek kali ini merasa bahwa keputusan yang ia ambil saat ini adalah sebuah kesalahan.

"Yin Wushuang, Jika aku menarik kembali kata-kataku sebelumnya, apa aku masih punya waktu ...?"

Mendengar suara Kakek Mo Ying yang sudah serak karena faktor usianya yang sudah tua itu membuat Yin Wushuang terbengong beberapa saat.

 Yin Wushuang berpikir sejenak kemudian ia mengangkat gelas jus.

Ia membuka bibirnya dan mulai berbicara, suaranya terdengar jernih, "Tuan, aku hanya ingin mendapatkan keuntungan dari bisnismu."

Mo Ying berkata, "Kamu, apa maksudmu …"

"Aku sebenarnya tidak suka diancam, tetapi aku juga tahu bahwa aku tidak akan bisa mendapatkan uang. Sulit jika hanya dengan membunuh orang berharap akan menghasilkan uang. Aku juga tidak perlu khawatir tentang hal seperti ini. Aku akan mendapatkan uang ketika mendapat dividen. Mungkin akan lebih sulit untuk bertemu denganmu."

Mata Yin Wushuang terlihat lelah, lalu ia sedikit menggoyangkan segelas anggur di tangannya, "Dendamku padamu tidak seberapa besar kok, masih bisa dimaafkan, bagaimana menurutmu?"

"Benar benar!" Mo Ying berdiri dengan semangat.

"Tapi…." Yin Wushuang tiba-tiba membuka matanya lebih lebar dan teringat sesuatu.

Seketika segelas anggur yang ada ditangannya itu terlepas, gelas itu pun terjatuh ke lantai dan terpecah menjadi berkeping-keping.

Segelas Anggur yang berwarna merah itu pun tertumpah ke lantai dan genangannya di lantai itu menyerupai darah. Dan itu akan terlihat lebih jelas jika di bawah cahaya lilin.

Mo Jin merasa dia sedang mencium bau darah!

Dia mendongak dan melihat Yin Wushuang tersenyum, tetapi senyumnya itu sangat dingin!

"Jika nanti ada kesempatan untuk kedua kalinya, diantara kita masih akan bisa seperti ini! Tentu saja, 'rahasia kecilku', itu kamu juga harus …"

Mo Ying dengan cepat memahami maksud perkataan Yin Wushuang, kemudian ia pun menjawab,"Tenang saja, kami akan menyimpan rahasiamu!"

Kemudian Yin Wushuang pun tersenyum, dengan sopan dan halus layaknya wanita pada umumnya, Yin Wushuang pun menjawab, "Bagus kalau begitu!"

Setelah itu, Yin Wushuang pun melihat sekelilingnya, lalu ia meletakkan satu tangan di dadanya dan sedikit membungkukan badannya ia berkata pada Tamanan yang menjalar masuk melalui jendela itu, "Terima kasih atas keramahannya, kalian boleh pergi sekarang!"

Pada saat Yin Wushuang berbalik menegakkan badannya lagi setelah membungkuk memberi hormat, tanaman hijau yang menjalar itu pun perlahan mundur, dan duri-duri mawar itu juga kembali mengecil seperti semula.

Keadaan dalam ruangan itu pun kembali tenang.

Mo Ying pun merasa tenang dan saat ini merasa tidak ada yang bisa ia katakan.

"Saya sangat bodoh, saya kira saya bisa menjebaknya di sini."

Mo Ying menatap kepergian Yin Wushuang dan menyadari bahwa memang tidak akan ada yang bisa menandinginya!