Chereads / Permaisuri Kembali ke Sekolah / Chapter 99 - Suka Peti Dari Bahan Apa?

Chapter 99 - Suka Peti Dari Bahan Apa?

Sebelumnya Zhang Meili sangat percaya diri, tapi sekarang ia tampak sangat malu!

Semua orang yang ada di sana juga sangat bingung, termasuk kakek Mo Jin.

Batu giok yang dipilih oleh Zhang Meili seharusnya itu adalah batu giok yang bagus, kenapa hasil bisa seperti ini?

Tadi masih terlihat mengkilap, dan bentuknya juga sangat indah, tapi kenapa sekarang berbeda?

Benar-benar sulit dipercaya! Bagaimana mungkin semua orang yang ada di sana juga tertipu?

Tapi bisa jadi, karena saat dilihat dari luar memang terlihat sangat indah, semua orang yang melihat pasti mengira bahwa batu giok ini memiliki kualitas yang bagus.

Zhang Meili benar-benar telah tertipu!

Apakah masih bisa dikatakan ini adalah hanya sebuah keberuntungan bagi Yin Wushuang?

Batu giok yang dipilih Yin Wushuang itu, meskipun warnanya sedikit jelek tapi kandungannya sangat banyak, ini membuktikan ia dapat memenangkan Zhang Meili.

Zhang Meili dengan perasaan kecewa menaruh kembali batu giok itu di bawah mesin penguji, supaya batu itu rusak.

"Heh hey hey! Apa yang kau lakukan?"

"Nyonya Yin, kau memang sengaja kan! Caranya bukan seperti itu!"

Pemegang saham lainnya membantah!

"Semuanya adalah batu biasa, tidak ada yang bagus, kalian pikir batu yang dipilih Yin Wushuang itu adalah batu giok yang bagus?" Kata Zhang Meili yang sangat kecewa.

Kedua batu ini memang tak mengandung apapun.

Sudah dipotong sampai habis, hasilnya juga akan tetap sama!

Mo Jin menghela napas, ia tak nyangka hasilnya begini, tidak ada yang menang dan tak ada yang kalah.

Semuanya pun juga ikut menghela napas!

Zhang Meili juga tidak bisa berbuat apa-apa!

"Yin Wushuang, sudah jelas aku tidak berhasil mengalahkanmu dan kamu juga tidak bisa mengalahkanku. Kedua batu ini terbukti bahwa tidak memiliki kandungan seperti yang dimiliki batu giok pada umumnya. Berarti pertaruhan kita impas ya!"

"Impas?" Yin Wushuang kembali bertanya.

Pada saat itu juga, Mo Ying tiba-tiba menggunakan tongkatnya berjalan menuju ke mesin penguji batu itu, ia mengambil bahan batu hijau yang dipotong menjadi dua itu, kemudian ia mengecek secara serius.

Ia membalikkan batu itu dan tiba-tiba ada cahaya yang berkelap-kelip muncul dari dalamnya.

Salah satu pemegang saham dengan exited berteriak, "Barang bagus! Barang bagus!"

Kakek Mo Ying juga terlihat sangat bersemangat, kemudian dengan hati-hati ia menggunakan senternya melihat batu giok itu, setelah itu ia mengambil pena dan membuat lingkaran kecil, lalu ia mengatur sudutnya dan memotongnya lagi.

Tidak lama kemudian, sebuah batu giok seukuran telur itu pun terlihat!

Batu itu berwarna putih kehijau-hijauan!

Ini adalah batu yang istimewa! Jenis batu ini sangat mahal, kalau di pasaran harganya bisa mencapai 150.000 yuan.

"Haww? Yang benar saja bisa harganya bisa mencapai segitu! Wah pasti kita akan mendapatkan untung yang besar!" Kata pelayan yang ada di sana itu.

Zhang Meili mundur beberapa langkah dan detak jantungnya berdetak kencang!

Yin Wushuang kali ini benar-benar beruntung!

Keberuntungan sepertinya memang sedang berpihak kepadanya!

Batu jenis itu memang sangat berharga dan sulit didapatkan!

Apakah ini berarti Zhang Meili akan menyerahkan 5 persen saham perusahaan yang dipegangnya itu kepada Yin Wushuang? Ini berarti Zhang Meili harus meminta maaf dan berlutut kepada Yin Wushuang?

Tidak, tidak, Yin Wushuang tidak sejahat itu, biar bagaimana pun Yin Wushuang tetap harus menghormatinya, ia adalah istri seorang pejabat, pasti sangat malu jika berlutut dihadapan gadis kecil seperti Yin Wushuang.

Dia benar! Dia memang kurang beruntung!

Tapi bagaimana pun… Tadi ia juga sangat kejam kepada Yin Wushuang, bahkan sampai tega ingin bertaruh nyawa dengan Yin Wushuang.

Sudah cukup sampai disini!

Zhang Meili membalikkan badannya dan ingin segera keluar tempat itu, tiba-tiba Yin Wushuang menahannya, Yin Wushuang memegang pedang ditangannya, dan mengarahkannya ke dekat leher Zhang Meili.

"Pedang? Dari mana kau dapatkan pedang itu?"

Kemudian Yin Wushuang pun menjawab, "Karena itu, aku tadi tanya, kamu suka peti mati kayu yang gelap, peti mati emas, peti mati kayu cemara, atau peti mati pinus merah?""