Chereads / Permaisuri Kembali ke Sekolah / Chapter 98 - Bertaruh Nyawa!

Chapter 98 - Bertaruh Nyawa!

Disaat suasana tegang seperti ini, Zhang Meili malah tertawa!

Ia tertawa dengan sombong!

Saat Tuan Zhang Si Ahli Giok itu akan memberikan keterangan mengenai batu giok yang digunakan sebagai bahan ujian itu, semua orang yang hadir di sana tampak sangat khawatir.

Tapi Zhang Meili hanya sibuk memikirkan keuntungan yang besar yang maish belum pasti akan menjadi miliknya, ia pun begitu bersemangat!

Tidak tanggung-tanggung 50 persen saham perusahaan berpeluang menjadi miliknya!

Zhang Meili sangat yakin bahwa ia akan mendapatkan itu semua dengan mudah!

Zhang Meili menatap Yin Wushuang, dalam hatinya ia berkata, "Yin Wushuang, bodoh

Sekali kau! Berani-beraninya mengajakku bertaruh, nanti kamu akan rasakan akibatnya!"

"Bagaimana Yin Wushuang? Kau berani tidak menambah harga taruhannya? Zhang Meili bertanya pada Yin Wushuang dengan sinis.

Para pemilik saham yang hadir di sana pandangan mereka hanya tertuju pada Zhang Meili saat Zhang Meili mengatakan hal tersebut kepada Yin Wushuang.

Yin Wushuang tetap terlihat bisa tenang!

Yin Wushuang kemudian menjawab, "Tambah? Tambah lebih banyak kalau bisa!"

Semua orang semakin heran melihat tindakan Yin Wushuang saat itu!

Apa yang sudah ia katakan? Apa ia sedang bercanda? 

"Kalau kamu menang, terserah mau nambah berapa pun yang kau inginkan, tapi kau juga harus siap menerima jika kalah!" Kata Yin Wushuang dengan sangat santai.

Zhang Meili menatap Yin Wushuang sambil berkata, "Yin Wushuang! Kamu beneran bodoh atau pura pura bodoh? Coba katakan kau mau nambah berapa? Tapi ku ingatkan sekali lagi, caramu seperti ini hanya akan membuatmu jatuh ke lubang yang sama! Tapi jika memang niatmu seperti itu, jangankan hal sekecil ini, kau bertaruh nyawa pun, saya dengan ikhlas bertaruh denganmu! Di sini juga banyak saksi, tuan, mari kita bahas batu ini!"

Bertaruh nyawa?

Bertaruh nyawa bukanlah hal yang sepele untuk dibicarakan!

Yin Wushuang berjalan mendekat Si Ahli Batu itu, kemudian ia tiba-tiba bertanya pada Zhang Meili, "Kamu suka kayu yang gelap, emas, kayu cemara, atau pinus merah?"

Apa maksudnya berkata tentang bahan kayu?

"Hey! Tidak usah ganti topik pembicaraan kita sebelumnya! Cepat tuan kita selesaikan sekarang!"

Ahli batu itu kemudian menyalakan mesinnya,kemudian mulai mengecek batu giok yang dipilih Zhang Meili.

Para tamu yang hadir di sana saat itu, mereka semua memperhatikan dengan detai setiap tindakan ahli batu itu ketika sedang mengecek kualitas batu giok tersebut, karena ini dapat menentukan nasib hidup dan mati mereka.

Srek... Srek... Srek... (suara mesin pemotong)

Zhang Meili terlihat sangat percaya diri, ia melipat kedua tangannya di depan dada. 

Mo Jin dan kakeknya Mo Ying saat itu terlihat sangat tegang.

"Kek, tenang saja, keluarga Yin tidak akan berani macam-macam sama Yin Wushuang!"

Mo Jin hanya berusaha menenangkan kakeknya, tapi dari nada bicaranya sendiri sudah sangat jelas bahwa ia juga sedang cemas.

Mendengar perkataan cucunya itu Mo Ying menggelengkan kepalanya kemudian berkata, "Iya, kakek juga yakin Zhang Meili tidak akan berani sama Yin Wushuang! Apalagi soal nyawa! Tapi kamu lihat saja ekspresi Yin Wushuang saat ini!"

"Membunuh? Kakek, sepertinya dia ingin membunuh orang….."

Batu tersebut telah dibelah, dan ternyata hasilnya batu tersebut tidak mengandung apapun!

Tidak ada sedikit pun!

Sama seperti batu biasa!

Mata Zhang Meili terbuka lebar, ia berjongkok di depan mesin pemotong batu, mengambil batu pilihannya sendiri dan ia berulang kali melihatnya lagi dan lagi, "Luarnya sangat bagus, warnanya juga menarik, bentuknya juga bagus, seharusnya ini benar-benar batu giok yang bagus, bagaimana mungkin tidak kandungan gioknya? Potong lagi! Tuan, potong lagi! Potong lagi dari tengah, pasti belum kepotong!"

Tuan Zhang menggelengkan kepalanya kemudian berkata, "Sudah tidak perlu dipotong lagi, batu ini sudah sangat kecil, jika dipotong lagi tak ada gunanya, batu ini memang cantik dari luar saja."

"Tidak! Ini pasti ada kandungan gioknya! Atau jangan-jangan kamu telah bersekongkol dengan Yin Wushuang? Jika kamu tidak mau potong lagi biar saja sendiri yang turun tangan!"

Zhang Meili langsung memotong potongan kecil batu tersebut, dan hasilnya tetap sama!