Chereads / Permaisuri Kembali ke Sekolah / Chapter 15 - Terimakasih

Chapter 15 - Terimakasih

Omongan kelima pemuda yang masing-masing bertato pisau itu menjadi semakin kotor. Pada saat bersamaan, pandangan mata mereka tampak semakin bengis, dan senyuman di wajah mereka yang terlihat sangat beringas dan menjijikkan.

Zhang Wei yang pergelangan tangannya dicengkeram oleh Yin Wushuang merasa kesal, namun setelah mendapati bahwa dia dipegang oleh seorang gadis cantik, dia berusaha menggoda Yin Wushuang, sama seperti empat pemuda lainnya.

"Aku adalah penguasa di jalan ini, meskipun aku masih siswa SMP, tetapi aku memiliki keberanian yang patut dipuji!"

Orang-orang itu tertawa sembari menatap mata Yin Wushuang, seakan sedang melihat seekor domba yang akan disembelih!

"Yin Wushuang, pergi! Jangan pikirkan aku! Cepat pergi!" Han Li mengerutkan keningnya dan kekhawatiran yang dirasakannya terlintas di matanya.

Kelima orang ini bukanlah berandalan biasa, mereka adalah anggota dari sebuah komplotan yang berbahaya.

Hari ini Han Li mengaku kalah setelah dirinya tertangkap kelima pemuda itu. Baginya, kehilangan satu tangan bukanlah masalah besar, namun ia tidak bisa melibatkan orang lain! Apalagi jika yang dilibatkannya adalah seorang gadis!

Yin Wushuang memandang Han Li, kemudian melirik satu per satu dari lima pemuda itu. Aura di matanya memancar pada seluruh penjuru tempat tersebut sebelum gadis itu berbicara dengan enteng: "Kamu pernah membantuku sekali, aku juga membantumu sekali. Jadi, kita impas."

Ya, hal yang paling tidak disukai Yin Wushuang adalah berhutang budi pada orang lain.

Pupil Han Li mengecil sehingga ia terlihat seperti hantu. Apakah Yin Wushuang gila? Apakah dia meminum obat yang salah? Atau mungkin otaknya kemasukan air?

Han Li pun spontan berteriak, "Pergi dari sini! Enyah! Siapa yang ingin kau selamatkan?"

"Cepat pergi, Yin Wushuang, kalau kau tidak segera pergi, kau akan terlambat!"

Mendengar itu, salah satu pemuda yang berdiri di sebelah Han Li merasa sedikit kesal dan meninju perutnya sembari berkata, "Diam, idiot!" Pemuda itu kemudian tersenyum kepada Yin Wushuang dan berkata, "Hei, hei, hei, adik kecil, ayo sini, Kakak akan menunjukkan sesuatu yang luar biasa padamu, sayang!"

Salah satu dari mereka tiba-tiba terkaget dan mengatakan "Disini ada CCTV. Haruskah kita menghindarinya?"

"Tahu apa kau? Akan sangat menyenangkan melakukan ini di sekolah! Aku akan bersenang-senang dulu, setelah aku selesai baru kalian boleh bersenang-sening!" Zhang Wei meludah sembari menatap Yin Wushuang dengan penuh nafsu. "Lagipula, di sini tidak ada CCTV!" Ucapnya dengan emosi bergejolak.

"Cepatlah pergi! Yin Wushuang, enyahlah dari sini secepat mungkin!" Han Li tidak bisa memikirkan apa pun dan hanya bisa berteriak, "Lari kembali ke sekolah! Ada petugas keamanan di sana! Cepat!"

Karena tetap berteriak, Han Li terus dipukul berkali-kali oleh dua pria yang menahannya hingga dia babak belur.

Jam belajar malam selesai pada pukul 10 malam, jalan pulang dari sekolah melewati gang kecil yang telah ditumbuhi rumput liar dimana-mana, dan di sepanjang gang tersebut tidak ada seorangpun yang lewat. Karena itu tidak ada siapapun yang bisa memberikan pertolongan.

Malam semakin gelap gulita, angin mulai bertiup, dan membelai rambut gadis itu dengan lembut, membuat untaian rambutnya seolah-olah menari di antara angin malam.

Di bawah sinar rembulan yang terang, wajah Yin Wushuang yang menawan itu terlihat lebih cantik lagi. Ia ibarat seorang peri yang datang dari bulan, dari ujung rambut hingga ujung kaki, penampilan gadis itu tampak sangat luar biasa.

Benar-benar seorang gadis yang sangat cantik!

Begitu kagumnya Zhang Wei akan Yin Wushuang, sampai-sampai ia menelan ludah dan mengulurkan tangannya agar dapat menyentuh wajah gadis itu.

Han Li merasa sangat bersalah dan putus asa, ia pun menutup matanya karena tidak tega melihat gadis cantik yang akan segera dinodai oleh binatang-binatang bejat itu secara bergiliran.

Ia menggertakkan giginya dan merasa sangat malu atas ketidakberdayaannya saat ini.

Tawa dari lima anggota berandal itu semakin keras, dan semakin lama mereka kian angkuh.

Yin Wushuang hanya menatap Zhang Wei dengan dingin…. seolah-olah ia sedang melihat mayat!

Ketika tangan Zhang Wei hendak menyentuhnya, Yin Wushuang dengan sigap meraih pisau di tangan pemuda itu lalu menebas tepat pada titik di bawah sikunya dan

Wuuuss!

Darah mengucur dengan deras dari lengan Zhang Wei yang sekarang putus! Bagian lengan Zhang Wei yang tertebas jatuh di atas rumput. Telapak tangan pada lengan yang putus itu terlihat masih bergerak sedikit.

Wajah Zhang Wei membatu dan menunjukkan raut wajah yang kaku. Keempat pemuda lainnya pun membelalakkan mata mereka, dan begitu terkejut sampai-sampai mereka hampir lupa bernapas!

Setelah beberapa saat terdiam karena panik, tiba-tiba saja rasa sakit di lengan Zhang Wei yang putus pun meluap. Dia ingin menjerit, namun begitu mulutnya terbuka, dia seketika ditendang oleh gadis itu hingga pingsan.

"Terimakasih."

Gadis itu tersenyum dengan santai sambil menginjak tubuh Zhang Wei. Ia kemudian berjalan ke arah empat pemuda yang masih tersisa sambil menyungging senyuman liar dan haus darah di bibirnya.

Darah segar jatuh tetes demi tetes jatuh dari ujung pisau di tangannya.

Tatapan mata Yin Wushuang penuh dengan keinginan untuk membunuh. Ia seolah-olah seperti iblis yang datang dari neraka yang menghunus pisau tajam di tangan kanannya!

"Kau bilang tidak ada CCTV di sini, bukan? Terima kasih!"