"Fanta Jeruk?" Cheng Zhiyan menundukkan kepala. Dia tak bisa berbuat apa-apa melihat minuman yang diberikan kepadanya. Cheng Zhiyan pun menggelengkan kepala, dia sudah menyerah untuk memberitahu lagi kepada Xiaotu lagi bahwa dia tidak suka minuman itu.
"Baiklah kakak Jus Jeruk, ayo kita pulang!" Xiaotu bergegas menuju lemari tas untuk mengambil tasnya. Dengan penuh keyakinan, Xiaotu lalu menggendong tasnya, kemudian beranjak ke samping Cheng Zhiyan. Dengan tangannya yang mungil, ia meraih tangan Cheng Zhiyan sembari berkata. "Perutku lapar."
Ketika melihat kedatangan Cheng Zhiyan, Xiafeng yang sedang merangkak seperti seekor penyu langsung berdiri. Xiafeng yang berada tepat di depan Cheng Zhiyan memegang dadanya sambil tertawa kecil: "Cheng Zhiyan, kamu sudah datang."
"Xiafeng." Cheng Zhiyan dengan pelan memanggil temannya itu sambil menatapnya dan Xiaotu yang berada di sampingnya secara bergantian, lalu bertanya: "Apakah kamu melarikan diri dari kegiatan bersih-bersih untuk pergi ke TK menjemput Xiaotu?"
"Iya, benar." Xiafeng mengangkat bahunya, dan mengeluh kepada Cheng Zhiyan: "Apakah kamu tidak tahu jika pacar kecilmu sangat susah dirayu? Xiaotu sudah mengatakan kepada gurunya bahwa dia mengenalku, namun dia tetap tidak mau pergi denganku. Dia tidak peduli apa yang aku katakan, bahkan ketika aku mengatakan akan mengajaknya membeli permen dan minuman, dia tetap tidak mau meninggalkan kelas. Dia juga mengatakan, jika kamu menjemputnya namun dia tidak disini, maka kamu akan sedih."
Cheng Zhiyan sedikit menundukan kepala, melihat Xiaotu yang sedang berdiri di sampingnya. Xiaotu memandang Cheng Zhiyan dengan wajah putihnya yang mungil dan mengedipkan mata bulatnya yang besar, Xiaotu dengan serius mendengar Cheng Zhiyan dan Xiafeng yang sedang mengobrol.
"Katanya aku akan sedih??" Cheng Zhiyan seperti ingin tertawa ketika dia mengulangi pertanyaannya.
"Iya." Xiaotu menganggukkan kepalanya dan berkata : "Jika Kakak Jus Jeruk tidak bisa menemukanku, kakak pasti akan sedih."
"Hm, bagaimana kamu bisa yakin sekali?"
"Pasti dong!" Xiaotu tersenyum sambil berkata: "Ibu bilang, anak kecil tidak boleh lari-lari sembarangan, kalau anak itu hilang, ibu bisa sangat sedih. Jadi, kakak jus jeruk pasti akan sedih jika tidak menemukanku…"
"Oo --!!" Tiba-tiba Xiafeng mengeraskan suaranya dan menatap Cheng Zhiyan sembari berkata: "Jadi menurut Xiaotu, kamu hanya seorang pengasuh!"
"Enyahlah." Ucap Cheng Zhiyan dengan suara pelan mengusir Xiafeng. Cheng Zhiyan menggandeng tangan Xiaotu yang mungil lalu mengucapkan selamat tinggal kepada guru wali kelas anak kecil itu. Setelah itu mereka berbalik badan dan beranjak meninggalkan kelas.
"Hei, tunggu aku." Xiafeng cepat-cepat mengambil tas nya dan mengikuti Cheng Zhiyan dan Xiaotu dari belakang.
"Xiaotu, Xiaotu!!" Xiafeng dengan terengah-engah berlari mengejar Xiaotu, dia berusaha menghadang jalan Xiaotu dan bertanya: "Apakah kamu sudah mempertimbangkannya??"
"Mempertimbangkan apa?" Xiaotu menjawab seakan-akan tidak tahu apa-apa.
"Menurutmu, bagaimana jika aku menjadi pacarmu?" Xiafeng bertanya pada Xiaotu dengan tersenyum malu.
"Tidak mau." Xiaotu menolak Xiafeng dengan terang-terangan.
"Mengapa?" Xiafeng terkejut, tidak pernah terbayang jika Xiaotu menolaknya secepat itu.
"Tidak tertarik." Jawab Xiaotu dengan datar dan dengan kedua tangannya di belakang punggungnya, meniru gaya bicara Cheng Zhiyan.
"..."
Xiafeng tiba-tiba bingung.
Lagipula, pada saat itu, bagaimana bisa dia sangat berani mengungkapkan perasannya dihadapan Cheng Zhiyan?
"Mengapa kamu tidak tertarik denganku?" Tanya Xiafeng dengan sedikit ragu.
"Tidak tertarik ya tidak tertarik." Xiaotu menjawabnya dengan jelas.
"Kamu belajar kata-kata itu dari Cheng Zhiyan ya?" Tanya Xiafeng yang kemudian terdiam.
"Betul." Xiaotu menganggukkan kepalanya dan berkata: "Kakak Jus Jeruk mengatakan, bahwa kadang-kadang dua kata saja sudah cukup untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak penting."