Waktu sudah menunjukkan pukul 4 lebih 10 menit, semua kelas sudah berakhir, hanya ada beberapa anak yang masih berdiri di pintu gerbang menunggu orang tua mereka.
Cheng Zhiyan berjalan lurus memasuki TK melewati kerumunan orang yang ada di pintu gerbang.
Xiafeng masih mengikuti Cheng Zhiyan dari belakang.
Cheng Zhiyan sampai di depan ruang kelas Xioatu, baru saja dia akan membuka pintu, dari dalam kelas sudah terdengar suara langkah kaki Xiaotu yang menghampirinya. Xiaotu dengan gembira berlari kecil lalu memeluk Cheng Zhiyan dan berkata: "Kakak Jus Jeruk, akhirnya kamu datang juga!"
"Iya." Ekspresi Cheng Zhiyan seketika berubah menjadi lembut. Cheng Zhiyan berjongkok sambil mengulurkan tangannya dan mengelus-elus rambut Xiaotu. Dia kemudian berbicara dengan suara yang lembut: "Apakah ada kabar bagus dari sekolahmu hari ini?"
"Ada! Aku dipuji oleh Guru!!" Xiaotu menjawab pertanyaan Cheng Zhiyan dengan lantang dan bangga. Cheng Zhiyan pun tak bisa menahan tawanya.
Guru yang sedang duduk didalam kelas pun berdiri, memandangi Cheng Zhiyan sambil tersenyum dan berkata: "Sedang menjemput pacarmu ya??"
"..." Seketika Cheng Zhiyan menjawabnya dengan senyuman.
Dari belakang Cheng Zhiyan, Xiafeng menolehkan kepalanya dan memperhatikan tubuh Xiaotu yang tingginya hanya se-pinggang bocah laki-laki itu sendiri. Lalu bertanya dengan berbisik: "Pacar? Dia adalah pacarmu?"
"Bukan." Cheng Zhiyan berdiri dan menggandeng tangan Xiaotu. Mereka berpamitan kepada Guru sebelum pergi.
"Ha? Tapi, baru saja Guru mengatakan bahwa dia adalah pacarmu." Xiafeng dengan cepat mengikuti Cheng Zhiyan dan Xiaotu dari belakang, dan bersikeras bertanya sampai menemukan jawaban: "Seorang Guru pasti tidak akan membohongi muridnya, Cheng Zhiyan, jujurlah padaku, apakah Kacang Merah ini benar-benar pacarmu?"
"Kacang Merah apanya? Aku bukan Kacang merah, aku adalah Xiaotu!!" Xiaotu berdiri di sebelah Cheng Zhiyan sambil menggandeng tangannya lalu menengadahkan kepala mungilnya saat menatap Xiafeng untuk menyanggah omongan bocah itu.
"Hei hei hei, Xiaotu..." Xiafeng dengan cepat membungkukkan badan ambil tersenyum dan bertanya kepada Xiaotu: "Benarkah kamu pacar Cheng Zhiyan?"
"Benar!!" Dengan bersemangat Xiaotu menganggukan kepala, dan menjawabnya dengan yakin.
"Jadi benarkah kakak yang disebelahmu adalah pacarmu?" Xiafeng melanjutkan pertanyannya sambil tertawa.
"Benar!!" Xiaotu juga menjawabnya dengan nada yang keras.
"Lihatlah.." Xiafeng berdiri dan menatap Cheng Zhiyan. Dengan ekspresi polosnya dia bertanya: "Sekarang sudah dua orang yang mengatakannya, tidak ada gunanya kamu mengelak lagi."
"....." Cheng Zhiyan menatap Xiafeng dengan sinis lalu berjalan menjauh darinya.
"Tidak...Cheng Zhiyan kamu harus menjawab pertanyaanku!!" Xiafeng berlari kearah Cheng Zhiyan, lalu merentangkan tangannya dan menghalang-halangi jalan Cheng Zhiyan sambil berkata: "Jika kamu tidak mau menjawabnya, aku akan memberitahu pacarmu kalau ada orang yang memberimu surat cinta."
Xiaotu menarik tangan Cheng Zhiyan, lalu mengedipkan sepasang mata besar dan jernihnya, menatap laki-laki asing yang menghalangi jalannya dan Kakak Jus Jeruk. Dengan rasa ingin tahu dia bertanya: "Kakak Jus Jeruk, Surat cinta itu apa?"
"Hei hei hei, gadis cantik, surat cinta adalah surat dari perempuan lain yang menyatakan cinta kepada pacarmu, menginginkan pacarmu menjadi pacarnya." Xiafeng berkata sambil tersenyum saat menatap Xiaotu: "Sederhananya begini, dia ingin merebut pacarmu!"
"Tidak boleh, Kakak Jus Jeruk adalah milikku!!" Xiaotu dengan kedua tangannya memeluk erat-erat lengan Ching Zhiyan, memandang bocah laki-laki tak dikenal di hadapannya dengan waspada.