Ye Yan menendang pintu kamar, kemudian dengan kasar dia menghempaskan Lan Qianyu ke atas ranjang besar yang mewah.
Lengan Lan Qianyu sakit sampai mati rasa, tetapi dia tidak sempat untuk mengkhawatirkannya. Dia dengan panik berusaha untuk kabur, namun Ye Yan sudah datang bagaikan monster dan menindih tubuhnya dengan kuat.
"Bajingan, lepaskan aku." Lan Qianyu terus melawan.
"Ayo teriak, teriak lebih keras lagi agar tunanganmu mendengarnya." Ye Yan tertawa dingin dan liar lalu menggigit telinganya dan berbisik samar, "Toh dia sedang berdiri di luar dan hanya terhalang sebuah pintu saja. Biarkan dia mendengar suaramu dengan jelas…"
Selesai berbicara, satu tangan Ye Yan memegang erat kedua pergelangan tangan Lan Qianyu, sedangkan tangan yang satunya lagi terjulur ke tubuhnya…
"Apa yang kau lakukan? Kalau kau berani menyentuhku, aku akan membunuhmu…" Lan Qianyu berteriak histeris, tubuhnya yang mungil tidak berhenti menggelepar bagaikan ikan yang diangkat dari air, namun sayangnya dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari Ye Yan.
Ye Yan membuka paksa celana jeans-nya…
"Jangan…" Lan Qianyu hampir gila rasanya.
**
Di luar, Xiao Qi yang mendengarkan suara-suara dari dalam merasa ketakutan sekaligus kebingungan. Dia pun cepat-cepat maju dan mengetuk pintu dengan panik, "Direktur Ye, apa yang ingin Anda lakukan? Jangan bertindak sembarangan, aku akan lapor polisi!"
"Lapor polisi?" Ye Yan tertawa mencemooh. Dia menoleh dan kembali menghadap ke Lan Qianyu lalu berkata pelan di telinganya, "Bagaimana kalau kita bertaruh? Kalau malam ini Xiao Qi menerjang masuk ke dalam kamar ini dan menolongmu, aku bukan hanya akan melepaskanmu, tapi aku juga akan membantu perusahaannya. Kalau…"
Lan Qianyu memelototinya dengan kebencian yang menusuk tulang dan menunggunya menyelesaikan perkataannya.
Senyuman Ye Yan semakin lebar, "Kalau dia tidak menerjang masuk, kamu jadi milikku saja!"
"Dia pasti akan masuk dan menolongku." Lan Qianyu berkata tanpa ragu. Dia yakin Xiao Qi tidak akan mengabaikannya.
"Ck ck ck!" Ye Yan menepuk pipi Lan Qianyu dengan iba, "Aku sangat berharap kamu akan menang, tapi… kamu pasti kalah!"
Setelah selesai mengatakannya, Ye Yan menjepit paha Lan Qianyu dengan kuat…
"Ahh!!!" Lan Qianyu menjerit kesakitan.
**
Di luar, wajah Xiao Qi semakin memucat karena ketakutan, dia mengetuk pintu kamar dengan emosi, "Ye Yan, aku tidak mau bantuan danamu lagi, lepaskan Qianyu, lepaskan dia…"
Di pikiran bawah sadarnya, Xiao Qi ingin menolong Lan Qianyu. Bagaimanapun dia adalah gadis yang dicintainya dan akan segera menjadi istrinya. Tidak mungkin dia diam saja membiarkannya diganggu pria lain.
Xiao Qi mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tidak ada pergerakan apapun dari dalam. Dia pun semakin cemas, lalu mundur dua langkah dan bersiap untuk mendobrak pintu.
"Manager Xiao." Tiba-tiba Zhao Jun memanggilnya dan berkata dengan penuh arti, "Anda harus benar-benar memikirkannya. Direktur Ye telah berkata, asal beliau dapat melewati malam ini dengan Nona Lan, beliau akan membantu perusahaan Anda. Kalau Anda menerobos masuk, dia tidak akan memberikan apa-apa…"
"Aku…" Secara naluriah Xiao Qi ingin mengatakan kalau dia tidak butuh bantuannya, namun perkataannya itu tertahan di ujung bibirnya. Di kepalanya muncul bayangan Xiao Han yang menginjak-injaknya kalau dia gagal. Dia pun ragu sejenak dan menggenggam gagang pintu dengan tangannya. Akhirnya dia melepaskannya dan berdiri kaku di sana. Kemudian dia menggenggam lagi pegangan pintu itu erat-erat, namun sesaat kemudian melepaskannya. Dia kebingungan bagaikan memiliki dua kepribadian yang bertentangan…
Dia tidak memiliki keberanian untuk menerobos masuk ke dalam, tetapi juga tidak tega untuk pergi begitu saja.
Dia tidak ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri gadis yang dicintainya dicelakai oleh pria lain, namun dia juga tidak ingin dirinya gagal dengan mengenaskan…
Dua keinginan yang berbeda ini terus bertentangan di kepalanya. Xiao Qi tidak tahu harus memilih yang mana, hatinya benar-benar sangat kacau…