Chereads / Sebuah Ciuman Untuk Suami Iblisku / Chapter 42 - Balas Dendam yang Kejam

Chapter 42 - Balas Dendam yang Kejam

"Tujuanku…" Ye Yan memegang wajah Lan Qianyu sambil memicingkan matanya, dia lalu berkata dengan suara rendah, "…Adalah menyiksamu…"

Baru saja dia menyelesaikan perkataannya itu, Ye Yan langsung mencium Lan Qianyu dengan penuh kekuatan bagaikan monster ganas yang sedang memakannya sedikit demi sedikit. Gerakannya buas dan kasar, bibirnya yang sedingin es seperti sedang meremukkan bibir Lan Qianyu. Dia menciumnya dengan beringas tanpa memberikan Lan Qianyu kesempatan untuk menarik nafas.

Bibir Lan Qianyu terasa sakit karena gigitannya. Nafas Ye Yan berbau anggur, dan bibirnya terasa dingin menusuk tulang.

"Uh…" Lan Qianyu tidak bisa bernafas, wajahnya yang cantik menjadi merah karena kekurangan oksigen. Kedua tangannya berusaha mendorong dada Ye Yan, namun dadanya itu bagaikan tembok besi yang sangat kuat. Ye Yan menggunakan tangannya dan menjepit Lan Qianyu erat-erat dalam pelukannya sampai dia hampir tidak dapat bergerak lagi.

Beberapa saat kemudian barulah dia melepaskan bibir Lan Qianyu, lalu ciumannya yang panas membara itu pun bergerak ke bawah…

Lan Qianyu cepat-cepat menarik nafas. Dia tersengal-sengal dengan ketakutan dan kepanikan yang memenuhi dadanya. Tubuhnya terasa seperti balon yang akan meledak. Lan Qianyu ingin mendorong Ye Yan, namun dia sama sekali tidak mempunyai kekuatan untuk melakukannya.

Hasrat Ye Yan menyembur bagaikan banjir tanpa dapat dikendalikan lagi. Dia menghempaskan Lan Qianyu dengan kasar ke atas tempat tidur…

Lan Qianyu memberontak tanpa henti, namun luka di tubuhnya membuatnya kehilangan kekuatannya sehingga dia benar-benar tidak bisa melawan Ye Yan.

Akhirnya Ye Yan pun mengalahkannya dan menghukumnya dengan kejam. Lan Qianyu menangis putus asa, dia akan kalah, benar-benar kalah…

**

Xiao Qi berdiri di atas dek dan melihat ke arah lautan yang tanpa batas. Cahaya bulan yang cemerlang menerangi permukaan laut bagaikan sinar berwarna perak. Suara ombak yang terdengar di tengah kesunyian malam menusuk telinganya, suaranya itu terdengar seperti suara tangisan Lan Qianyu yang sedang berada di dalam kamar…

Suara-suara itu bagaikan suara hantu penghisap darah yang sedang menghisap habis darah di jantungnya…

Xiao Qi memejamkan matanya erat-erat, sebutir air mata mengalir keluar dari ujung matanya. Dia sedang menangisi kisah cintanya yang tragis ini…

Dia jelas-jelas sangat mencintai Lan Qianyu. Dia juga ingin seperti orang-orang lainnya, menikah dengan kekasihnya dan membuatnya bahagia serta bangga kepadanya.

Xiao Qi sampai mati pun tidak ingin menghadapi kenyataan seperti ini, namun bagi seorang pria, harga diri dan kemenangan lebih berharga daripada nyawanya.

Sejak kecil hingga dewasa, tujuannya hanyalah menang dari Xiao Han. Dia sama sekali tidak boleh kalah darinya, benar-benar tidak boleh…

Xiao Qi menggenggam erat ponsel yang terus bergetar di tangannya. Dia terus berkata dalam hati, begitu hari sudah pagi semuanya akan berakhir, Xiaoshi adalah miliknya, Qianyu pun masih tetap miliknya…

Kalah semalam, namun menang seumur hidup. Ini layak untuk dilakukan, benar-benar layak…

Namun sayangnya Xiao Qi tidak tahu, malam ini dia sebenarnya telah kalah total!!!

Dia mengira bahwa dia sedang bertaruh, tetapi semuanya hanyalah kebohongan belaka. Kalau saja dia bisa bertindak layaknya seorang lelaki dan menyelamatkan tunangannya, semuanya pasti tidak akan berakhir seperti ini. Ye Yan akan melepaskan Lan Qianyu, dan juga akan membantu perusahaannya.

Sayangnya dia memilih untuk mundur seperti seekor kura-kura yang meringkuk dalam tempurungnya. Kekalahannya itu pun semakin mengenaskan.

Malam ini Lan Qianyu telah kalah dari Ye Yan, sedangkan Xiao Qi, dia telah dikalahkan oleh nasib. Hanya karena keserakahan dan keegoisan sesaat, dia merasa dirinya cerdik namun sesungguhnya dia malah sedang mengubur kebahagiaannya.

Dia pun terjerumus ke dalam sebuah lubang tanpa dasar…

Selamanya dia tidak akan pernah dapat kembali…