Chereads / Sebuah Ciuman Untuk Suami Iblisku / Chapter 45 - Kalah 2 

Chapter 45 - Kalah 2 

Musibah sudah terjadi, tidak ada seorang pun yang bisa mengubahnya.

Sepertinya kearoganan dan harga diri Ye Yan yang tinggi tidak mengizinkannya untuk menundukkan kepala di hadapan orang lain, tidak ada sedikit pun rasa bersalah di matanya ketika dia berkata dengan tenang, "Kau sendiri yang tidak mengatakannya dengan jelas, jangan menyalahkan aku."

"Kau…" Xiao Han pun murka, bola matanya yang berwarna merah tua dipenuhi nyala api yang berkobar-kobar.

"Sekarang nasi sudah menjadi bubur. Dia sudah menjadi milikku." Ye Yan berkata dengan nada tegas, "Silakan kalian semua keluar dulu."

Xiao Han memelototinya penuh amarah, dia lalu membungkuk dan memeluk Lan Qianyu, namun Lan Qianyu malah mendorongnya dengan kuat, "Minggir, jangan sentuh aku…"

"Aku akan membawamu pergi dari sini." Xiao Han memeluk dan membawa Lan Qianyu beserta selimut yang membungkus tubuhnya. Tetapi Lan Qianyu tidak ingin lagi berurusan dengannya, dia pun memberontak, namun salah satu ujung selimut yang membungkus tubuhnya malah melorot dan memperlihatkan bahu Lan Qianyu. Ye Yan berseru dengan dingin sambil mengerutkan keningnya, "Sudahlah. Biarkan dia di sini untuk mandi dan berganti pakaian. Ayo kita berbicara di luar."

Kemudian Ye Yan mengambil satu stel pakaian dari dalam lemari dan berjalan keluar.

Xiao Han pun melepaskan Lan Qianyu. Dia lalu membuat gerakan dengan tangannya, seorang bodyguard perempuan pun berjalan masuk. Xiao Han mundur dan berjalan keluar. Sesampainya di pintu kamar, dia menabrak seseorang, orang itu adalah Xiao Qi. Dari tadi Xiao Qi hanya berdiri saja dan melihat semua yang terjadi dengan mata terbelalak. Dia sendiri telah mengetahui kalau riwayatnya benar-benar habis…

**

Setelah berpakaian, Ye Yan berjalan menuju ke ruang tamu. Xiao Han memelototinya bagaikan seekor singa yang mengamuk. Terdengar suara kertakan dari tangannya yang mengepal kuat.

"Buat apa kau memelototiku?" Ye Yan tertawa dingin, "Meskipun kau melotot sampai bola matamu meloncat keluar, keperawanannya juga tidak akan kembali lagi."

Xiao Han sedikit terkejut. Dia merasa sangat bingung, selama tiga tahun ini dia selalu mengira kalau Lan Qianyu dan Xiao Qi pasti sudah tidur bersama. Tidak disangka Lan Qianyu masih menjaga dirinya, hingga akhirnya tadi malam Ye Yan merusak semuanya. Semakin memikirkannya, Xiao Han semakin murka, dia menggertakkan giginya dan memaki Ye Yan, "Sialan!"

"Kalau kau terus mengamuk seperti itu kepadaku, aku pun tidak akan sungkan lagi kepadamu." Ye Yan menunjuknya.

Xiao Han merasakan kebencian yang menusuk tulang, dia memelototi Ye Yan dan berkata sepatah demi sepatah, "Ye Yan, kau, adalah, seorang, bajingan…"

"Sialan!" Ye Yan dengan cepat bangkit berdiri dan mengayunkan kepalan tangannya, namun Zhao Jun bergegas menahannya, "Direktur Ye, sabar, sabar!"

Ye Yan menunjuk-nunjuk Xiao Han dengan marah, tetapi akhirnya dia duduk kembali.

Kemarahan Xiao Han masih belum mereda, dia tetap melotot kepada Ye Yan dengan penuh kebencian.

"Tuan Zhao…" Tiba-tiba terdengar sebuah suara rendah. Xiao Qi yang dari tadi terus duduk sambil menunduk bagaikan patung tiba-tiba memanggil.

"Manajer Xiao." Zhao Jun melihatnya.

Xiao Qi perlahan-lahan mengangkat kepalanya. Anehnya, ekspresi wajahnya tampak tenang, "Kau bilang asal Ye Yan telah melewatkan semalam bersama Lan Qianyu, maka dia akan membantu perusahaanku. Sekarang seharusnya sudah waktunya dia menepati perkataannya."

Mendengarnya, Xiao Han tiba-tiba menerjang bagaikan meriam yang tersulut api dan mencengkeram kerah baju Xiao Qi. Dia pun meraung murka, "Xiao Qi, ternyata kau bajingan yang menjual Qian Yu! Apa kau ini masih bisa disebut laki-laki???"

Baru saja dia selesai memaki-makinya, Xiao Han pun langsung menghantamkan tinjunya kepada Xiao Qi. Tetapi Xiao Qi sama sekali tidak menghindar maupun membalasnya, dia malah mengeluarkan senyuman sinis yang aneh.

"Kau masih bisa tertawa???" Xiao Han mencengkeram lehernya dan bermaksud untuk mencekiknya sampai mati.

"Sama saja." Xiao Qi tertawa dingin, "Orang yang mengkhianati dia bukan hanya aku, tetapi juga kau. Apa hakmu menyalahkan aku??? Selain itu, kau seharusnya lebih sakit hati daripada aku, karena kau adalah orang yang selalu dicintainya, bukan aku! Aku hanya mengkhianati seorang perempuan yang tidak mencintaiku, tapi kau, kau sendiri yang membawa perempuan yang sangat mencintaimu naik ke ranjang pria lain!"