Tiba-tiba, tubuh Shia Tang dipaksa membalikkan badan untuk membelakangi pintu lift oleh wanita asing itu. Lalu, dengan cepat wanita itu langsung mencium bibir Shia Tang. Kejadian itu membuat mata Shia Tang melebar dan sekujur tubuhnya merinding.
Melihat hal itu, beberapa pria berbaju hitam tidak jadi masuk ke dalam lift dan memilih berdiri di luar. Shia Tang tidak menyangka jika dirinya akan mengalami kejadian yang begitu mendebarkan. Setelah wanita itu mencium Shia Tang, dia melihat keadaan sekitar untuk memastikan jika pria berbaju hitam itu sudah tidak mengikutinya lagi.
Shia Tang mendorong wanita itu dengan sekuat tenaga lalu mengusap bibirnya. Meskipun Shia Tang bukanlah seseorang yang berpendidikan tinggi, tetap saja jika ia dicium oleh seorang wanita, namun bagi Shia Tang, itu adalah hal yang menjijikkan.
Wanita itu berkata, "Maaf, aku tidak ingin mereka menemukanku, jadi aku terpaksa melakukan itu. Aku sungguh-sungguh minta maaf!" Wanita itu membungkuk sambil berucap maaf pada Shia Tang dengan malu dan tulus.
Shia Tang menatap wanita itu dan berkata dengan suara rendah, "Kamu... Bukan orang yang...?" tanyanya untuk menegaskan, apakah benar wanita ini adalah seorang wanita normal.
Wanita itu terkejut dan tertawa saat melihat ekspresi lucu Shia Tang. Sambil tertawa ia berkata, "Hahaha... Tentu saja bukan! tenang saja. Aku ini normal. Kejadian tadi, sungguh aku melakukannya karena terpaksa. Semoga kejadian ini tidak membuatmu trauma ya!"
Setelah mendengarkan penjelasan wanita itu, Shia Tang merasa lega. Shia Tang pun berpikir, tetapi kenapa sangat aneh rasanya dicium oleh seorang wanita.
Wanita yang memiliki nama Sheryl Xia itu berpikir, sepertinya gadis ini adalah tipe orang yang gampang membaur, karena ia terlihat sudah tidak peduli lagi dengan kejadian barusan. Aku memutuskan akan berteman dengannya!
Kemudian, Sherly Xia memperkenalkan dirinya supaya tidak canggung, "Namaku Sheryl Xia. Senang bertemu denganmu!" katanya dengan ramah.
Shia Tang sebenarnya tidak habis pikir, tetapi kemudian, ia juga memperkenalkan diri, "Emm... Namaku Shia Tang." Shia Tang sadar dengan kecanggungan ini, ia lalu mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan wanita itu.
Menurutnya, ini adalah kesempatan bagi Shia Tang untuk melihat dengan jelas wanita yang telah memaksa dirinya untuk berciuman tadi. Shia Tang melihat wanita itu dari atas sampai bawah, Wanita ini cantik dan tingginya hampir sama dengannya. Meskipun ia hanya mengenakan pakaian pasien, namun tetap terlihat pancaran keindahan dari tubuhnya. Matanya yang hitam cerah itu seolah dapat melepaskan kehangatan. Sehingga, membuat orang tidak takut untuk mengakrabkan diri dengannya.
Kemudian, Shia Tang sedikit bingung dan berpikir, Aneh! Kenapa wajah wanita ini terlihat sangat tidak asing. Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana?
Ting!
Tiba-tiba terdengar suara, menandakan lift tiba di lantai pertama rumah sakit. Seketika membuyarkan segala kebingungan Shia Tang. Lalu wanita itu langsung berkata, "Kalau begitu aku pergi dulu ya...!"
Pada saat pintu lift terbuka, hal pertama yang dilakukan Sheryl Xia adalah melihat keluar untuk memastikan, jika pria berbaju hitam tidak ada di sekitar lift dan ruang rumah sakit. Sebelum keluar, Sheryl Xia berbalik ke arah Shia Tang lalu memberinya pelukan hangat dan mengucapkan terima kasih sekali lagi. Setelah itu dengan cepat Sheryl Xia pergi meninggalkan Shia Tang.
Sesaat setelah itu, Shia Tang keluar dari lift dengan membawa tas yang berisi pakaian kotor. Tiba-tiba, sebuah benda jatuh dari tasnya dan mengeluarkan suara gemerincing, sehingga membuat langkahnya terhenti.
Shia Tang menunduk ke bawah melihat benda itu. Benda itu adalah sebuah gelang dengan serangkaian bintang kecil seukuran kuku. Rantai gelang itu terbuat dari tulang ular yang disusun membentuk bulan sabit. Gelang itu tampak biasa namun indah.
Setelah Shia Tang mengambil gelang itu, dia teringat sepertinya Sheryl Xia tidak sengaja menjatuhkan gelangnya, ketika dia memberikan pelukan terakhir padanya. Shia Tang berpikir, Mungkin dia belum pergi terlalu jauh, aku harus mengembalikan gelang ini padanya.
Namun, saat melihat sekitar lantai pertama rumah sakit dan pintu keluar, Shia Tang tidak melihat siapapun. Shia Tang ingin meletakkan benda itu di meja resepsionis, tetapi dia ingat jika wanita itu tampak sedang melarikan diri. Sambil melihat gelang bintang itu Shia Tang berpikir, Mungkin saja di lain waktu aku bisa bertemu dengannya, aku harus menunggu kesempatan itu dan mengembalikan gelang ini.
Ketika keluar dari rumah sakit, Shia Tang merasakan matanya langsung terkena sinar matahari yang menyilaukan. Ia terlihat tidak tahan dan mengangkat tangan kanannya untuk menutupi wajahnya. Tetapi saat itu, dengan jelas ia melihat seseorang yang seharusnya tidak muncul di pintu rumah sakit. Steve.
Shia Tang tahu, di mana ada Steve di situ pasti juga ada Billy Li. Namun, Shia Tang malah berjalan menuju mobil Steve. Lalu, Steve menghampiri Shia Tang mengambil tasnya dan berkata, "Silahkan naik, Nyonya!" Steve mempersilahkan Shia Tang naik ke mobil.
Pintu mobil kemudian terbuka, seperti yang sudah Shia Tang duga, disana Billy Li sedang duduk di dalam mobil. Ia menghadap laptop dengan wajah dingin, kepala tertunduk, dan jari-jarinya yang ramping bergerak cepat di atas keyboard. Meskipun Shia Tang berjalan masuk ke dalam mobil, hal itu tidak mempengaruhi Billy Li untuk menengok ke arahnya.
Pada saat mobil dinyalakan, Shia Tang melihat sesosok bayangan wanita yang dikenalnya, tepat berada di kaca jendela sebelah Billy Li duduk…