Billy Li berjalan memasuki ruangan dan menarik kursi yang bersih untuk ia duduk. Aura dingin di sekitarnya yang kuat segera menyelimuti seluruh ruangan.
"Kemarilah!", kata Billy Li pada seseorang.
Kemarilah...? Shawn Li dan lainnya agak bingung, mereka tidak tahu Billy Li sedang memanggil siapa atau melihat ke arah siapa.
Shia Tang menggenggam gaunnya dengan erat, bergerak dengan takut-takut ke arah Billy Li kemudian berdiri di sampingnya.
Shawn Li mendengus dengan kasar. Ternyata, dia memanggil gadis itu?, entah kenapa ia merasa kesal.
"Kau, kemarilah...!", mata Billy Li menatap Shawn Li dengan dingin. Shawn Li sadar bahwa ia telah menyentuh orang yang salah, tiba-tiba ia menjadi sangat takut untuk maju. Ia tidak akan lupa betapa elitnya pengawal berjas perak malam itu.
Billy Li mengambil segelas anggur merah di atas meja dan memaksa Shia Tang untuk menggenggamnya, " Lempar!", katanya singkat.
Shia Tang begitu ketakutan, sampai-sampai segelas anggur merah di tangannya jatuh ke lantai dan tumpah di ujung kakinya. Walau gelasnya tidak pecah, tetapi ketakutan yang dirasakannya begitu besar. Ia bahkan sampai tidak berani memandang wajah Billy Li.
Billy Li menatap Shia Tang dalam-dalam dan tidak mengizinkannya untuk mundur. "Ambil dan hancurkan!", perintahnya kembali.
Akhirnya, Shawn Li mulai berbicara, "Kak Billy, bagaimanapun juga, kita kan saudara. Jangan hanya karena seorang perempuan, Kakak menjadi lembut seperti ini. Izinkan aku untuk memberinya uang sebagai ganti rugi... dan semuanya akan beres..."
Shawn LI mengira, bahwa ini hanya semacam sandiwara, dengan cepat ia mengeluarkan dompetnya. Kemudian mengeluarkan semua uang di dalamnya dan menyerahkannya kepada Shia Tang.
Shia Tang menatap uang di tangan Shawn Li, hembusan angin menerjang dahinya. Ia mengambil botol anggur merah yang tidak tertutup, kemudian dengan keras mengayunkan ke kepala pria mesum itu.
Krak!!!
Anggur merah itu terlihat tumpah dari atas kepala, botolnya pecah, dan uang berhamburan dari tangan Shawn Li. Tetapi, hal itu tidaklah cukup kuat untuk membuat Shawn Li pingsan.
"Jangan kira uang bisa menyelesaikan segalanya...!" Ini pertama kalinya Shia Tang memukul s
eseorang. Tubuhnya masih gemetar, akibat kata-kata makian sekaligus kemarahan keluar dari mulutnya.
Billy Li menyalakan sebatang rokok sambil bersandar di kursinya dengan melipat kakinya "Steve, minta manajer untuk membawa semua anggur terbaik di restoran ini... Disini ada tiga orang, masing-masing beri satu botol. Biarkan mereka membawa pulang sisanya, sebagai tanda hormat kepada orang tua mereka." perintahnya kepada Steve.
Para pria lain yang mendengar hal tersebut, akhirnya berencana untuk mundur. Berbalik arah dan takut dengan kata-kata Billy Li.
"Kalian bisa pergi, jangan takut.", Kata-kata lembut yang keluar dari mulut Billy Li membuat semua orang tidak lagi berani untuk melarikan diri, membuat mereka semua kembali ke posisi semula.
Shia Tang menoleh kepada orang yang memberi perintah. Bahkan ketika ia duduk dalam kekacauan ini, ia masih seperti seorang raja di dunia, seperti sebuah tren yang tidak akan termakan waktu.
Dengan segera, Steve datang bersama manajer restoran, kemudian mendorong sekotak penuh botol yang berisi kumpulan anggur terkenal.Ketika melihat Shia Tang baik-baik saja, manajer Wang diam-diam merasa lega dalam hati dan menatapnya dengan pandangan bersalah.
Manajer Wang kemudian melihat seorang laki-laki, yang tiba-tiba datang untuk menyelamatkan Shia Tang. Ia bisa melihat, tampaknya gadis itu telah dilahirkan untuk menjadi milik pria itu, Shia Tang memang membutuhkan pria yang kuat untuk melindunginya, pikir manajer Wang.
"Pergilah... dan berikan kepada mereka masing-masing satu botol." Billy Li menjentikkan abu di antara jari-jarinya, suara berat itu memerintah Shia Tang yang tangannya masih gemetar.
"Bolehkah…?", tanya Shia Tang ragu-ragu.
"Hmm...?" mata dingin Billy Li menyipit.
Shia Tang maju untuk mengambil botol anggur, kemudian melemparkannya kepada pria-pria yang berdiri dalam barisan itu. Awalnya, Shia Tang ingin lebih lembut. Tetapi, itu semua malah membuat botol anggurnya tidak pecah. Sehingga, ia mengulangi lagi lemparan botol itu, untuk yang kedua kalinya pada mereka. Membuat orang-orang yang menerima lemparan menatapnya dengan garang, tetapi itu semua tidak banyak membantu mereka.
Billy Li memutar rokok dengan anggun di asbak, bangkit, kemudian pergi. Saat melewati Shawn Li, ia berhenti. "Steve, jebloskan dia ke penjara untuk merenung." perintahnya.
"Kak Billy, jangan keterlaluan, kita kan keluarga... kenapa kamu mau menjebloskan aku ke dalam penjara kak?" Shawn Li berteriak tidak terima.
"Demi apa?" Billy Li bicara dengan dingin, menarik Shia Tang di depannya lalu dengan samar-samar berkata, "Berusaha bermain-main dengan wanita baik-baik atau… bermaksud untuk menggoda kakak iparmu? Kamu bisa memilih salah satu!" setelah mengucapkan itu, Billy Li pun pergi...