Chereads / Dokter Besar Ling Ran / Chapter 42 - Hadiah

Chapter 42 - Hadiah

Jam 8 pagi,

Ling Ran mengikuti dokter Zhou melakukan satu putaran pemeriksaan kamar, dan kemudian melapor untuk pulang kerja.

Di dalam administrasi RS Yun Hua, putaran untuk melakukan pemeriksaan kamar terbagi menjadi 3 tingkat. Dokter residen yang bertanggung jawab atas kasur merupakan tingkat pertama, dan mereka harus melakukan pemeriksaan setidaknya dua kali setiap hari harinya. Dokter tetap yang bertugas mengobati pasien berada di tingkat kedua, dan mereka harus melakukan pemeriksaan sekali setiap harinya. Sedangkan direktur departemen dan wakilnya yang berada di tingkat paling akhir diharuskan melakukan pemeriksaan sebanyak 1-2 kali seminggu.

Bagi para dokter junior, mereka akan merasa hari-hari yang menenangkan jika tidak ada direktur departemen atau wakil direktur yang datang melakukan pemeriksaan.

Dokter Zhou juga tidak menahan Ling Ran lebih lama, hanya saat Ling Ran hendak pulang dia berkata: "Walaupun kamu merasa sangat bersemangat tetapi kamu tetap harus beristirahat dengan cukup. Jika tidak badanmu sakit."

"Aku sudah tidur dengan nyenyak." jawab Ling Ran.

"Jangan merasa kamu masih muda lalu memforsir badanmu." Dokter Zhou dengan sengaja memasang wajah serius dan berkata: "Begadang itu penyebab kanker nomor satu, kamu harus benar-benar memperhatikan ini dan jangan meremehkannya

"Baik." apa lagi yang dapat dikatakan Ling Ran? Apakah mau bilang bahwa dia tidur hingga matahari terbit?

Dokter residen berparas jelek itu hendak mengatakan sesuatu, tapi dia menguap terlebih dahulu. Dokter Zhou pun langsung mengayunkan tangannya untuk memberi dia perintah: "Jika sudah mengantuk, pulanglah untuk tidur, jika kamu tidak lelah, maka tetaplah di sini untuk membantu pekerjaan."

"Tidak, aku lebih baik pulang saja. Jika aku di sini lebih lama, aku bisa mati kelelahan." Dokter residen itu pun langsung beranjak dari tempatnya.

"Bocah ini sudah mengerti bagaimana caranya untuk bermalas-malasan." dokter Zhou terkekeh sejenak, lalu berkata kepada Ling Ran: "Segeralah kembali ke rumah, kebetulan hari ini hari jumat, kamu juga bisa beristirahat dua hari di akhir pekan. Manfaatkan dengan baik. Jika kamu telah menyelesaikan magangmu, maka tidak akan ada kabar baik seperti ini lagi."

Ling Ran meregangkan badannya, lalu menganggukkan kepala.

Hari istirahat merupakan sesuatu yang penting, setidaknya dia bisa menghirup udara segar di luar rumah sakit yang...… penuh dengan polusi kendaraan.

...

...

Di Klinik Xia Gou.

Lampion yang bersinar warna merah dan kuning di gerbang pintu masuk, berjajar dengan lampion - lampion milik toko-toko kecil yang lain, salon, dan minimarket. Mereka berjajar membentuk suasana gang tradisional yang otentik.

Di halaman rumah Ling Ran, tampak jumlah orang yang memakai infus lebih banyak dari biasanya. Ada yang tidak dapat ranjang dan harus duduk di kursi. Dia diinfus sambil bermain ponsel untuk mengisi waktu luang.

"Hari ini bisnis di rumah kita bagus ya." Ling Jiezhou tersenyum lebar kepada anaknya bagaikan pot bubur

"Apakah ada wabah influenza akhir-akhir ini?" Sepengetahuan Ling Ran, jika kliniknya ramai, itu berarti sedang masuk musim influenza atau sedang dalam pergantian musim dingin ke panas.

"Ini kondisi yang lebih baik daripada saat musim influenza." Ling Jiezhou tertawa dan berkata: "Sejak kejadian Boss Yang waktu itu, para tetangga semua sekarang lebih memandang klinik kita. Jika aku tahu ini lebih awal, aku seharusnya membeli petasan yang memiliki empat renteng sekaligus..."

Ling Jiezhou lalu menarik bahu Ling Ran agar dia menundukan sedikit kepalanya, dan berbisik: "Bahkan ada beberapa orang yang berasal dari Shang Gou, yang jauh-jauh datang ke klinik kita untuk berkonsultasi."

"Shang Gou dan Xia Gou ini kan terhubung." Ling Ran yang awalnya penasaran, dibuat malas dengan perkataan ayahnya.

"Apakah kamu tahu seberapa malasnya orang zaman sekarang ini? Kadang untuk turun makan di restoran yang berada tepat satu lantai di bawahnya saja tidak mau. Mereka lebih memilih untuk menggunakan jasa pengiriman makanan. Bayangkan orang Shang Gou yang mau berjalan ke klinik kita selama 10 menit untuk membuka jahitan di klinik kita. Ini benar-benar suatu kebanggaan. Oh ya, siang ini nanti, kita makan ikan tim masak pot." Ling Jiezhou kemudian memberi isyarat dengan tangannya dan berkata: "Gadis yang waktu itu, yang bernama Lu Jinling, kemarin memberikan sebuah ikan Grasp Carp(sejenis kerapu) seberat 3 kg lebih, dia mengatakan bahwa dia menangkapnya di bendungan Hu Tou Xia hidup-hidup. Lalu, aku masukkan ikan itu ke dalam gentong untuk memeliharanya, dan hari ini baru saja dimasak. 

"Apakah ayah memberinya uang?"

Dia tidak mau kuberi uang. Dia bilang dia sangat berterima kasih karena telah membantunya mencarikan pekerjaan baru. Ibumu juga memberikannya sebuah hadiah topi pantai rajutan buatannya; para gadis pasti menyukainya." Selama 20 tahun terakhir, Ling Jiezhou dan Tao Ping sering membantu Ling Ran untuk menangani hadiah-hadiah kecil dengan tujuan untuk membalas kebaikan pada orang yang baik terhadap Ling Ran. Mereka pun telah terbiasa melakukan hal itu.

"Kalau begitu baguslah, aku main game sebentar ya." Ling Ran berbalik dan berjalan menuju kursi malas yang ada di taman, dia pun duduk santai di sana.

"Jaga matamu dengan baik ya." Ling Jiezhou yang melihat putranya bertingkah seperti biasanya pun dengan gembira kembali bekerja.

Bisnis klinik dan bisnis toko sebenarnya hampir sama. Jika ingin bisnisnya berjalan baik, maka sebagai boss harus bisa murah hati dan terbuka, terkadang perlu mengobrol dengan pasien dan memberinya diskon. Ketika mereka kekurangan pasokan seperti pil flu, pil Xue-Sao-Tong, glastum, Shexiang Zhuanggu Gao, maka mereka akan langsung dapat mengingatmu.

Ling Jiezhou hanya bergantung dengan kecerdasan dan ketekunan yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan istrinya yang boros. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengelola klinik adalah seperti mengelola toko.

Ling Ran berbaring dengan nyaman. Dia mengeluarkan ponsel dan menekan aplikasi game King of Glory, dan kemudian mengirim undangan permainan ke Dong Zhizhuan,

Beberapa menit kemudian, Ling Ran yang kembali ke peringkat 'level Perunggu' pun memulai lagi misinya dari awal.

Saat sore hari….

Karena Dong Zhizhuan dan lainnya sedang ada pelatihan ekstra, Ling Ran pun mengikuti dokter Xiong untuk memeriksa beberapa pasien.

Setiap klinik memiliki beberapa pelanggan tetap. Ada yang memiliki penyakit kronis, ada yang sudah lanjut usia, dan ada juga yang mengidap Paranoid berlebih. Mereka berharap dapat mengurangi beban penyakitnya dengan transfusi dan obat-obatan.

Pasien yang sudah lansia terkadang terlihat sangat lucu ketika datang ke klinik untuk berobat. Ada dari mereka yang bahkan mengarahkan dokter dan suster untuk membukakan resep.

Dokter Xiong melakukan pemeriksaan rutinnya, kemudian membantu mengukur tekanan darah, serta mengukur detak jantung dan pernapasan dengan stetoskop. Jika dilihat dari luarnya saja, pemeriksaan ini bisa terbilang pemeriksaan yang paling biasa dilakukan.

Ling Ran hanya mengamati tanpa bertanya dan tidak berbicara banyak.

Walaupun dia memiliki teknik jahit oposisi level Master atau kontrol pendarahan tangan kosong level sempurna, namun, dia masih dalam taraf level dokter magang ketika berhubungan dengan penyakit dalam, dan masih berada jauh di belakang dokter Xiong yang sudah berpengalaman.

Dokter Xiong senang melihat sikap Ling Ran, setelah melakukan pemeriksaan satu putaran. Dia berkata: "Nak Ling, kamu memiliki sikap yang baik, kamu tidak terpengaruh kebiasaan buruk dokter lain saat magang di rumah sakit."

Ling Ran tersenyum mendengarnya

"Di beberapa rumah sakit, terutama di rumah sakit unggulan, ada beberapa dokter yang merasa lebih unggul yang selalu ingin mendominasi dokter junior di bawahnya. Mereka memberikan perintah seakan-akan sudah tahu cara memberikan diagnosis." Dokter Xiong memperjelas perkataannya, lalu tersenyum dan berkata: "Aku tidak bilang itu adalah dirimu."

"Karena mereka yang bekerja di rumah sakit unggulan pastinya hebat, bukan." Juan Zi berjalan dengan cepat walau kedua kakinya seberat 50 kg.

Juan Zi merupakan seorang gadis yang lincah, jumlah langkah kakinya yang tercatat di aplikasi WeChatnya bisa mencapai 10.000 langkah setiap harinya, tapi berat badannya tetap saja seberat gunung.

Dokter Xiong tersenyum dan berkata: "Dokter di rumah sakit unggulan ada yang baik dan ada juga yang buruk. Dokter junior pun juga ada yang sangat hebat. Namun, dokter dan rumah sakit sekarang ini sebenarnya terbagi secara otomatis, terutama dokter bedah. Misalnya, sebagai dokter yang baik dalam tiroidektomi total, dia akan pasti akan melakukan pertimbangan terlebih dahulu atau bisa memutuskan untuk mengirim pasien ke dokter lain. Tidak perlu membahas dokter, departemen rumah sakit sekarang saja hanya menangani beberapa jenis penyakit saja. Ketika dokter seperti itu datang ke rumah sakit kelas bawah, mereka pun tidak akan memiliki hak untuk memberikan perintah ketika menemui pasien dengan kondisi yang berbeda."

Ling Ran yang mendengarkan penjelasan itu pun menganggukkan kepalanya. Rumah Sakit Yun Hua sebenarnya memiliki kecenderungan yang sama juga. Di departemen gigi, ada seorang dokter spesialis ortodontis, dan dia sangat ahli menangani kasus ortodontik(bagian wajah, rahang, gigi, dll), namun selain bidang ortodontik, dia tidak menangani yang lainnya..

Jika Ling Ran ingin menggunakan teknik jahit M-Tang miliknya, dia bisa saja menjadi spesialis dengan hanya berfokus pada itu.

Lalu, seorang pasien tua yang sudah lama sakit pinggang menyahut percakapan mereka, dia berkata sambil tertawa: "Dokter Xiong sekarang merupakan dokter spesialis yang sudah tua."

"Aku sekarang ini merupakan dokter keluarga kalian." Dokter Xiong lalu menghela nafas dan berkata: "Jika aku di luar negeri selama setahun saja, aku mungkin bisa memasang harga ribuan dolar Amerika untuk kalian."

"Itupun jika aku punya ribuan dolar amerika untuk membayarmu."

Mereka semua pun tertawa dan membuat suasana tegang barusan menjadi rileks kembali.

Ling Ran diam-diam mundur meninggalkan ruang transfusi. Dia sudah sering digoda oleh pasien. Walau itulah yang membuat hubungannya dengan pasien menjadi dekat, namun dia kadang malas untuk menanggapi obrolan mereka.

"Raja mengutus aku untuk berpatroli di gunung….."

Ponsel Ling Ran berdering.

"Halo." 

"Ling Ran, mengapa kamu tidak berada di rumah sakit?" Suara Lu Jinling terdengar jelas dan mungil.

"Hari ini aku beristirahat di rumah."

"Aduh, bagaimana ya, aku baru saja membeli sebuah mobil ambulans dan mengantarkan pasien untuk ditangani olehmu." suara Lu Jinling terdengar bersemangat "Perusahaan kami sekarang bekerjasama dengan rumah sakit di distrik Changping, dan juga sudah memiliki lisensi ambulans. Di dalamnya, juga ada peralatan medis. Aku bahkan juga menyewa dokter part-time….."

Ling Ran merenung sejenak.

Ling Ran sebenarnya sudah sering diberi hadiah oleh gadis - gadis di sekolahnya. Semua hadiah disimpan di ruang bawah tanah, lemari es, dan Gentong Sima Guang(Gentong air besar dari keramik). Namun, gadis yang memberi pasien sebagai hadiah…..

Di universitas kedokteran pun, kebanyakan mahasiswa perempuan hanya membawakan dua ekor kelinci untuk bisa dibedah bersama-sama.

"Bagaimana jika, berikan jadwal kerjamu padaku, aku akan mengirim pasien sesuai dengan jadwalmu." Lu Jinling langsung terpikiran jalan keluarnya. Dia merasa ide 'mengirim pasien saat jam kerja, dan dapat berkencan setelah pulang kerja' merupakan ide yang cemerlang.

Ling Jiezhou yang ikut menguping pembicaraan Ling Ran di telepon, lalu berkata di sebelah Ling Ran: "Coba kamu tanyakan pasien dengan kondisi apa yang dia mau kirim, apakah bisa dikirimkan ke klinik kita?"

"Oh ya! Keluargamu membuka sebuah klinik." Lu Jinling langsung teringat ketika mendengar suara ayah Ling Ran.

"Pasienmu kondisinya seperti apa?" Ling Jiezhou langsung mengambil alih ponsel Ling Ran.

Lu Jinling terdiam sejenak karena kaget dengan perubahan suara, lalu berkata: "Semuanya rata-rata hanya luka luar, yang paling parah hanya kepala yang dihajar dengan tongkat."

"Apakah ada lagi?"

"Ada satu pasien dengan luka di lengannya akibat terkena golok, ada yang muntah darah karena dipukuli, dan satu lagi memiliki berbagai memar di tubuhnya….."

Ling Jiezhou diam sesaat kemudian, dan dengan profesional dia berkata: "Orang yang kepalanya dipukul dengan tongkat perlu melakukan semacam CT Scan, namun kami tidak memiliki fasilitas itu. Yang batuk darah juga sama, kamu kirim saja mereka ke departemen gawat darurat RS Yun Hua. Untuk yang mengalami luka memar, bukankah kamu ada dokter sambilan? Cobalah minta dokter itu memeriksa apakah otaknya terluka dan jangan lupa pastikan apakah ada penyakit jantung atau sejenisnya. Jika ada, maka kamu perlu mengirimnya ke RS Yun Hua, jika tidak ada, kamu bisa mengirim orang itu dan pasien yang terluka karena golok kemari."

Ling Jiezhou lalu lanjut berkata: "Klinik kami sekarang menerima lima…. 25 RMB setiap pasien. Untuk biaya ambulans, biarlah pasien sendiri yang menanggungnya."

Lu Jinling langsung antusias mendengar perkataan ayah Ling Ran "Ambulans yang mengirimkan pasien pada rumah sakit bisa mendapatkan kompensasi? Yun Hua saja tidak pernah memberikan kompensasi."

"RS Yun Hua kan tidak pernah kekurangan pasien. Oh ya, aku lupa sesuatu. Pasien yang mengalami pendarahan terlalu banyak juga tidak bisa dikirim ke kami. Kami tidak memiliki fasilitas untuk transfusi darah. Kami hanya menangani penjahitan luka luar."

"Kalau begitu kebetulan sekali, pasien yang ada semuanya merupakan pasien dengan luka luar."

Setelah dua orang tersebut telah bersepakat, Ling Jiezhou lalu terkekeh sambil mengembalikan ponsel ke Ling Ran, dan bertanya: "Penjahitan luka luar tidak masalah, bukan?"

...

....