Hari Senin.
Ling Ran bangun pagi, dia kemudian menggoreng sebuah telur dan memasak bubur. Kemudian, dia berjalan menuju rumah sakit sambil menghirup segarnya….polusi udara.
Keluarga Ling Ran tidak memiliki kendaraan. Selain karena nyonya Tao Ping tidak memiliki SIM, dan bagi Ling Jiezhou mobil juga bukan sesuatu yang penting, maka memiliki mobil pun tidak menjadi keharusan. Lagipula nilai mobil dapat turun dengan cepat, Ling Jiezhou pun tidak mampu membeli sebuah mobil.
Ling Ran pun juga baik-baik saja tanpa kendaraan. Dia tidak menggunakan kendaraan juga di rumah sakit. Magang di Yun Hua juga tidak diharuskan memiliki kendaraan. (Kecuali jika sistem memberinya sebuah Transformer, dan itupun mungkin hanya bisa dikendarai jika memiliki SIM)
Ling Ran mengganti bajunya dan masuk ke ruang operasi.
Ling Ran yang baru saja memasuki gedung UGD langsung dapat melihat suasana keramaian di UGD. Ling Ran pun langsung mendapat panggilan.
Ling Ran segera meletakkan barangnya dan bertanya kepada suster yang bertugas: "Apa yang terjadi?"
"Kecelakaan di jalan tol, pasien sedang dalam perjalanan kemari. Kali ini situasinya lebih serius, kami sudah mengirim orang untuk menjemput dengan helikopter." Suster itu menatap Ling Ran dengan mata yang agak merah karena telah begadang semalaman.
"Helikopter?"
"Helikopter penyelamat." suster yang bertugas itu lalu menjelaskan: "Ada sebuah helikopter Jin Hua Airline di RS Yun Hua. ada beberapa perusahan asuransi dan bank yang menjual layanan helikopter penyelamat. Jika ada kecelakaan, bisa langsung menghubungi mereka dan menggunakan helikopternya untuk mengantar pasien ke rumah sakit kita atau rumah sakit provinsi. Biasanya kita menemui kondisi seperti ini sekitar 2-3 bulan sekali."
"Oh, jadi begitu."
"Jika kamu menghubungi sendiri, pasti akan dikenakan biaya mahal, kira-kira puluhan ribu RMB/1jam."
"Oh.."
"Kalau tidak salah 30.000RMB/jam."
"Oh…"
"Semangat ya Dokter Ling!" Suster itu merasa sudah tidak ada topik yang dapat dia bicarakan. Dia pun mengangkat lengan kecilnya, mengayunkan ke atas untuk memberi semangat Ling Ran.
"Terima kasih." Ling Ran menarik nafas dalam. Baru saja masuk kerja sudah harus masuk menghadapi ruang resusitasi, bagaikan bertanding tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu. Dia pun merasa sedikit khawatir.
Dia melewati ruang perawatan, lalu berbelok ke sebuah lorong, dan kemudian naik lift ke lantai lima. Lantai lima merupakan tempat ganti baju sebelum masuk ke ruang operasi.
Standar di ruang operasi departemen darurat Yun Hua cukup tinggi. Ruang ganti berukuran 200 meter persegi. Kamar mandi, toilet, dan beberapa fasilitias lainnya dibuat dengan sesuai standar rumah sakit kelas tersier. Standar itu tentu saja mengacu pada standar yang digunakan rumah sakit kelas A untuk membangun satu lantai penuh menjadi ruang operasi.
Departemen darurat Yun Hua bisa mendapatkan kemewahan seperti itu karena memiliki sumber pendapatan yang besar dan stabil -- departemen
Ada banyak rumah sakit yang departemen Hemodialisisnya[1] merupakan departemen yang independen, terutama di beberapa rumah sakit sekunder. Penghasilan dari memberikan layanan kepada pasien dengan
Namun di UGD RS Yun Hua, Huo Congjun yang ingin menjadikan departemen darurat menjadi departemen yang hebat pun tidak akan pernah mengizinkan departemen hemodialisis menjadi independen. Sebaliknya, dia ingin mengambil kesempatan untuk menggabungkan keduanya dengan membuat ruang operasi dan ruang dialisis memiliki ruang ganti bersama dan beberapa hal lainnya. Ini dia lakukan untuk meningkatkan kondisi sistem operasi di UGD dan juga memberi peluang untuk melakukan ekspansi.
Ling Ran melepas semua bajunya dan kemudian mengenakan
Zhao Leyi adalah dokter yang bertugas di hari minggu, dia mendapat panggilan sebelum waktunya pergantian shift. Karena tidak ada pilihan, dia hanya bisa menjalaninya saja.
"Ruang operasi nomor 1 telah siap." Suster bagian peralatan datang memberitahunya.
"Kalau begitu, kita gunakan ruang operasi nomor 1." jawab Zhao Leyi.
Ruang operasi nomor 1 adalah ruang operasi yang paling besar di departemen gawat darurat. Peralatan dan fasilitasnya juga paling lengkap, sangat cocok untuk situasi sekarang ini yang harus menangani banyak pasien. Berdasarkan informasi yang diterimanya, kondisi pasien bisa dianggap buruk, terdapat luka di sekujur tubuh pasien. Bisa jadi dokter akan melakukan operasi dalam waktu bersamaan.
Zhao Leyi melihat ke sekelilingnya. Dia sekarang ini hanya memiliki dua orang dokter residen dan ditambah Ling Ran, seorang dokter magang. Akan sangat tidak cukup untuk menangani pasien yang memiliki luka di sekujur tubuh.
Akan lebih baik jika dia mempunyai dokter residen kepala di tempat daripada dua orang dokter residen yang baru menyelesaikan pelatihan standar mereka.
Dari sudut pandang Zhao Leyi, dua orang dokter residen ini mungkin hanya bisa mengoperasikan retractor dalam operasi tingkat ini.
"Ling Ran, kamu jadi asisten pertama." Zhao Leyi dengan cepat membuat keputusan.
Meskipun dia tidak seberapa suka pada Ling Ran, dia tidak bisa pilih-pilih orang sekarang.
Walaupun menghadapi kondisi apapun, dokter harus bisa menahan diri mereka ketika ada nyawa yang dipertaruhkan.
"Baik." Jawab Ling Ran, dia pun berdiri dan pindah ke posisi asisten pertama yang ada di seberang Zhao Leyi.
Dua orang dokter residen itu saling pandang, dan tidak ada yang berkomentar.
Beberapa menit kemudian, datanglah pasien dalam keadaan terbaring dan diberi infus, yang didorong masuk ke ruangan. Lalu, ada seorang suster yang berkata dengan suara yang kencang dan cepat: "Pasien masih sadar, refleks cahaya pupilnya normal. Tulang belakang, perut, kedua tangan dan kakinya terluka dan berdarah. Kemungkinan, ada pendarahan internal di dalam perut….."
"Tim lab, periksa darahnya dan lakukan X-ray. tim ultrasound, bawa alat CT-scan kemari…." Zhao Leyi mengatur tim operasi dengan tenang. Dia kemudian berkata: "Apakah personel dari departemen lain sudah datang? Jika sudah, maka suruh mereka masuk. Dengan kondisi seperti ini, pasien tidak akan bisa dikirim ke departemen lain. Minta mereka untuk melakukan operasi di sini."
Kecelakan lalu lintas merupakan kasus yang paling sering ditemui di UGD dan juga merupakan jenis kasus yang rumit pula.
Dengan populasi kota Yun Hua yang hampir mencapai 100 juta orang. Rata-rata per harinya terjadi sekitar lima atau lebih kecelakaan lalu lintas, dengan satu orang tewas, dan lima orang terluka.
Jika frekuensi sedang tinggi, rumah sakit Yun Hua setidaknya akan menerima pasien korban kecelakaan dalam 2-3 hari sekali. Pasien yang diterima ada yang luka ringan dan ada yang luka berat, yang ringan bisa dipulangkan setelah diberi beberapa
Departemen darurat di RS Yun Hua sangatlah bagus, namun mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukan
Operasi kali ini adalah operasi darurat yang diselenggarakan oleh banyak departemen. Zhao Leyi hanya menggantikan sementara dokter di posisi pertama. Dia harus memastikan bahwa tanda-tanda vital pasien stabil untuk memastikan pasien dapat memiliki kekuatan fisik untuk menjalani operasi.
Zhao Leyi telah memastikan bahwa transfusi telah siap, dan tangannya juga sudah siap dengan obat yang sudah disiapkan. Dia lalu berseru untuk memberi kode pada Ling Ran bahwa dia akan memulai prosesnya "Sekarang aku akan bersiap untuk membedah turniket kaki."
Ling Ran mengiyakan tanpa mengangkat kepalanya.
Kondisi pasien memang terlihat rumit, namun jika melihat satu-satu lukanya, sebenarnya tidak cukup sulit untuk ditangani.
Ling Ran yang telah melakukan analisis dengan kemampuan teknik kontrol pendarahan tangan kosong level sempurnanya, merasa kasus ini tidaklah rumit. Memang, pasien mengalami kondisi luka parah karena kecelakaan lalu lintas. Tapi itu hanyalah kecelakaan kendaraan biasa.
Ling Ran melihat ke arah luka pasien, lalu melihat ke arah Zhao Leyi yang melakukan operasi. Dia kemudian menanyakan pada sistem dalam pikirannya: "Sistem, siapa orang yang bisa melakukan teknik kontrol pendarahan tangan kosong paling hebat di dunia. Dia dapat melakukannya sampai level yang seperti apa?"
"Orang yang paling hebat dalam melakukan kontrol pendarahan tangan kosong adalah Adam Rhys Davies." sistem hanya menjawab pertanyaan pertama.
Ling Ran lalu teringat bahwa dia pernah membaca tentang pria ini di sebuah makalah. Dia lalu bertanya lagi: "Apakah kontrol pendarahan tangan kosong level sempurna masih dibagi menjadi sublevel lagi? Teknik dia ini termasuk level apa?"
"Level sempurna tidak di bagi menjadi sublevel lagi, teknik kontrol pendarahan tangan kosong yang dilakukan oleh Adam Rhys Davies dianggap berada di tingkat Legendaris, dia adalah yang terbaik di dunia."
"Masih ada level legendaris ya..." Ling Ran merasa heran, kemudian bertanya lagi: "Kalau begitu, berada di urutan ke berapa peringkatku untuk pendarahan tangan kosong?"
"Tingkat kontrol pendarahan tangan kosong anda berada di peringkat 126 di dunia. Ke-13 di Cina, ke-dua di provinsi Changxi, dan pertama di kota Yun Hua."
"Di Changxi juga ada seorang pemilik teknik kontrol pendarahan tangan kosong yang hebat?" Ling Ran tidak menyangka akan ini.
"Ling Ran bersiaplah." Zhao Leyi memotong
Ling Ran hanya melihat ke arah luka tanpa mengatakan apapun.
"Ling Ran, berikan tekanan dengan kain kasa." Zhao Leyi yang tidak mendapat respon dari Ling Ran segera berteriak: "Ling Ran!"
"Baik." nada suara Ling Ran terdengar dalam seperti suara orang tua bijak yang mendesah.
Pada saat yang sama, tangannya bergerak secepat kilat melewati luka untuk meraih paha atas pasien dan mengamatinya dengan saksama untuk membuat penilaian yang baik.
Dalam sekejap, tekanan darah yang mengalir turun dengan drastis, kemudian darah pun berhenti mengalir.
Kontrol pendarahan tangan kosong level sempurna sudah dapat menangani perdarahan korban kecelakaan ini dengan mudah, bagaikan memotong ayam dengan menggunakan pisau pemotong sapi.
Tidak perlu lagi menggunakan kain kasa untuk menekan lukanya.