"Bukankah hal tersebut sudah pernah kau katakan sendiri?" tanya Martha dengan wajah super bingung.
Monica langsung menghela napas panjang.
"Ya. Dan aku sudah mulai melupakannya karena emosi," Monica kembali menatap manik mata Martha.
"Menolak tidak bisa, menghadapi juga tidak ingin. Oke! Kita kembali ke rencana awal. Aku tidak akan menganti targetku. Tapi akan mendidiknya secara benar! Karena itu kita lihat saja sampai kapan dia akan terus bertingkah," ucap Monica dengan keyakinan sempurna.
Martha hanya bisa menatapnya dengan tanpa berkedip.
"Ada sebuah informasi tambahan lain yang mungkin akan membuatmu lebih terkejut," ucap Martha.
"Apa itu?" tanya Monica dengan kepala yang sudah hampir pecah.
"Baru saja ibumu menghubungiku karena dia tidak bisa menghubungi nomormu,"
Monica langsung mengerutkan keningnya.
"Ibuku? Kapan? Dan untuk apa?" tanya Monica.
Monica memiliki firasat buruk setelah ini. Ingin rasanya ia segera pergi ke negara lain sekarang. Kalau perlu saat ini juga.