"Apa?"
Merasa ucapan Bryan sangat tidak masuk diakal dan juga tidak tepat. Monica terus saja menatap sepasang mata itu dengan tatapan sangat lelah. Membidik dengan tepat pada mata coklat itu untuk menilai bagaimana keseriusannya ketika berucap.
Bryan lalu bergerak cepat untuk memeluk Monica dengan erat. Merengkuhnya dalam dan mendekapnya.
"Aku tidak ingin kehilangan kau, Monic. Sama sekali tidak ingin dan tidak berharap," ucap Bryan lirih dengan penuh kesungguhan. Seolah jika dia tidak mengatakan dan melakukannya sesuatu saat ini, Moncia mungkin saja akan menghilang dan tidak akan pernah sempat mendengarkan perkataannya saat ini.
Monica segera saja merasakan hatinya renyuh. Bimbang dan merasakana ada sesuatu yang hangat menyentuh hatinya. Mengelilingin seluruh ruang di hatinya yang sempat kosong.
Bryan lalu berucap lagi.
"Aku sangat tidak ingin," ucap Bryan penuh pengulangan. Membuat Monica merasa ucapan itu sangat ditujukan dengan serius padanya.