"Aku benci padamu Bryan. Sangat benci. Dan sangat tidak menyukainya. Karena itu sekarang, kenapa kau harus muncul di hadapanku? Meluluhkan semua pertahanan yang telah aku bangun. Aku benar-benar benci padamu!" ucap Monica dengan sangat dingin dan juga sedih.
Monica kemudian memejamkan matanya sejenak. Berusaha menghapuskan memori masalalunya tersebut dengan sangat keras namun tidak berhasil. Monica kemudian menghelakan napasnya sejenak.
'Aku tidak akan membiarkan keberadaanmu kembali mengusikku, Rayan. Tidak untuk masalalunya dan tidak juga untuk masa depanku,'
Setelah mengeluarkan statement itu di dalam hatinya, Monica kemudian membulatkan tekad-nya untuk melakukan sesuatu. Memilih akan bertindak secara pasti dan tidak akan menunggu terlalu lama. Monica kemudian mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan menghubungi seseorang.
Menunggu sampai nada sambung tersebut akhirnya berhenti dan seseorang dari seberang telepon tersebut sudah menjawab.