"Aku tidak akan memilih, Bryan. Tidak untukmu dan tidak juga untuk kalian berdua,"
Bryan spontan menegakkan tubuhnya lebih tegak kembali. Mengabaikan segala tatapan tidak sabar Daniel yang menunggunya selesai menghubungi seseorang ketika janji tentunya dengan presdir Farmasi Vamos sudah menunggunya dengan setia. Memberikan waktu break paling lama sekitar 15 menit untuk semua orang bisa melepaskan stress mereka sejenak.
Namun bukannya memanfaatkan kesempatan itu untuk beristirahat dengan benar sejenak atau menghirup udara segar. Dimana saat ini mereka berdua memang sedang berada di lantai paling atas gedung kantor yang mereka datangi untuk melakukan sejumlah pertemuan.
Namun Bryan justru masih menggunakan kesempatan ini untuk menghubungi calon istrinya. Seolah pria itu tidak ingin melepaskan pandangannya sejenak dari wanita yang bahkan belum diresmikan menjadi wanitanya.
Daniel yang mengikuti di belakang bosnya hanya bisa menatap keanehan sikap Bryan yang tidak biasa.