Sementara beberapa waktu yang lalu. Monica masih berada di dalam kamar rumah sakit bersama dengan Bryan dan kedua orangtua Bryan. Bryan kala itu tengah menggoda Monica dengan memintanya untuk melakukan sesuatu.
Dan permintaan yang dia sebutkan sama sekali tidak bisa Monica tolerir. Monica kemudian bertanya sekali lagi.
"Apa? Apa yang baru saja kau maksudkan?" tanya Monica dengan kening yang telah berkerut dengan sangat serius.
Bryan kemudian melanjutkan candaannya dalam ekspresi yang sangat serius.
"Menyuapi. Bukankah kau bisa melihat sendiri bahwa aku sedang terluka?" Bryan dengan percaya diri langsung menyikap pakaian bagian atasnya untuk dia tunjukan luka perban yang disebabkan oleh wanita itu.
Namun Monica merasa dia tidak perlu termakan ucapannya.
"Darimana kau bisa menjadikan hal itu sebagai alasan? Bukankah jika kau ingin makan sesuatu kau tinggal gunakan saja kedua tanganmu dan bukan perutmu yang terluka? Kini fungsi dari masing-masing anggota tubuhmu telah berpindah?"