Setelah Aku dan Hans kembali dari Arena aku melihat ada sebuah Cincin yang amat indah. Tapi aku berpikir kembali soal cinta, aku saja tidak memiliki kekasih ataupun orang yang ku suka di sini. Kalau di dunia nyata mungkin ada, tapi kalau disini. Hampir tidak mungkin sepertinya.
" Ada apa Arlan ? "
" Tidak aku hanya melihat ada cincin yang sangat bagus di toko ini, tapi aku tidak menyukai siapapun "
" Tapi aku sering melihat Restia dan Tiane membicarakan orang lain di rumah tapi aku tidak pernah mendengar pembicaraan mereka dari dekat, tapi Restia sangat tersipu malu kalau dilihat dari jauh "
" Restia ? Perempuan berotot itu ? "
" Yup, dia terlihat senang juga saat membicarakan nya "
" Mungkin aku akan bertanya padanya langsung! " #bersiap berlari
" Wow, wow kawan tenanglah. Perempuan sangat sensitif kalo soal cinta, mungkin kau harus pelan - pelan jangan langsung di tembak ke intinya langsung. Bisa - bisa mereka akan memakan kembali "
" Hans, apa sebelumnya kau pernah merasakan cinta ? "
" Ya di dunia nyata aku memiliki pacar. Dan dia sangat cantik dan menyukaiku apa adanya, namun disaat aku tertarik kesini. Mungkin sekarang dia sedang khawatir aku tidak bangun - bangun dari kamarku "
" Begitu ya.., baiklah Hans. Ajari aku soal perempuan, kumohon ! "
" Baiklah Arlan, malam ini kita habis - habisan membicarakan wanita ! "
" Baik Guru ! "
Akhirnya Hans pun membantuku untuk mengenal cinta dan apa itu cinta dimataku. Memang beberapa hal ada yg membuatku menjadi gila akan berpikir, aku terus berpikir soal bagaimana cara mendapatkan cinta di dunia ini. Hans pun memberikan penjelasan yang mudah ku mengerti soal cinta.
" Kau mengerti arlan ? "
" Perempuan harus di perlakukan lembut dan baik, apabila kita membuat kesalahan maka perempuan akan memakan kembali diri kita sebagai santapan empuk "
" Benar sekali! Katakan itu setiap kali kau mau bertemu perempuan, apalagi kalau perempuan itu adalah teman dekat kita ! "
" Apa maksudmu teman dekat ? "
" Restia ?! "
" Ya ini hanya pelatihan saja sebelum bertemu kekasih. Itu saja kok aki berani sumpah "
" Apa kalian dapat di percaya ?! "
" Aku bersumpah dengan nyawaku " #Hans mengangkat tangannya
" Baiklah kalau begitu aku tidak akan ambil pusing lagi. Temui aku di lapangan " # Wajah Restia tidak puas dengan sumpah hans
" Hans, biar aku saja yg menghadapi Restia. Karena aku tau betul dirinya di sekolah. Lebih baik kau tunggu disini selagi aku menghadapinya "
" Ba-baiklah kalau begitu, tolong ya "
Aku pun menuju ketempat yang dikatakan oleh restia. Disana dia sudah menunggu dengan sebuah grimoire miliknya yg sudah siap untuk menyerangku yang tidak tahu apa - apa soal kemarahan dirinya.
" Restia!, Bisa kita lakukan ini secara baik - baik ? "
" FIRE BOLT! "
" Hey - hey ! Restia apa maksudmu menyerang ?! " # menghindar
" Kau itu busuk!, Kau tau kenapa aku marah kan ?! "
" Kalau aku tahu pasti aku langsung minta maaf. Aku saja tidak tau apa masalahmu "
" Wahai api yang menyala, kembangkan lah sayap mu seakan akan aku memberikan separuh jiwa ku kepadamu. Wahai api, bantulah aku untuk menghancurkan iblis yang menghantuiku. Fire! Storm ! "
" Restia! Kumohon dengarkan aku dulu sebelum kau menyerangku dengan kekuatan tak terkendalimu ! "
" Masa bodoh dengan Omonganmu!! "
" Pikirkan Arlan, dia kesal. Tapi dia menangis juga, ada apa dengannya ? Serangannya juga tidak ada yg mengenaiku " #Dalam hati
" Dasar Arlan Bodoh !! "
" Aku menyukaimu Restia! "
" Apa?! "
" Kubilang bukan, Aku menyukaimu. Jadi hentikan serangmu sekarang kumohon "
" Baiklah " # Restia membuka Kembali Grimoire nya
Aku pun mendekati nya
" Apa kata - kataku itu aneh ? "
" Tidak "
" Lantas, kenapa kau menyerangku dan menangis ? "
" Karena aku, hanya memikirkan mu Arlan Putra ! "
" Memikirkan ku ? Untuk apa ?. Lihat aku tidak kemana - mana kan ? "
" Dari awal kita bertemu saat masuk sekolah hingga terlempar kedunia ini. Hatiku tidak bisa berbohong padamu ! "
" Begitu ya. Kalau begitu aku juga senang mendengarnya langsung darimu " #tersenyum
" Benarkah itu ? "
" Tentu saja, aku pun juga menyatakan hal yang sama bukan ? " #tersenyum sembari mengelus kepala Restia
" Iya.. aku pun senang "
" Aku akan pastikan kita semua keluar dari dunia ini, dan menjalani kembali hidup kita yang dulu "
" Iyaa.. ! " #Tersenyum
Pada hari ini, Aku dan Restia menjadi sepasang kekasih. Aku harus memulainya. Aku tau ini pasti aneh, menyukai gadis yang paling cantik dan Terkenal disekolah akhirnya terwujud. Pasti orang - orang mengiranya ini hanya keberuntungan belaka yang kudapat, tapi dari ini semua aku belajar caranya mencintai.