* * * *
Sementara itu di rumah Jordan yang mewah ia sedang duduk di depan komputer untuk menyelesaikan pekerjannya.tiba2 hp nya berdering ' dddrrtt ddrrtt ' ia pun mengangkat hp nya.
" hallo bos, informasi yg anda minta sudah saya kirimkan ke email anda ". tanpa pikir panjang ia menutup terfonnya dan membaca informasi detail dari Adelia dengan seksama.
" Mengapa aku tak ingat bahwa ada seorang karyawan cantik di perusahaan ku sendiri, mungkin ini cocok dengan keinginan nenek guman Jordan dalam hatinya.Jornah pun meraih hp nya kembali.
" hallo Dani bawa Adelia kesini secepatnya ". tanpa persetujuan dari orang yg di telfon iyy langsung mematikan telfon.
* * * *
Sore mulaj menjelang pertanda malam akan datang. Saat itu adelia masih dijalan sembari menangis, ia tak menghiraukan perkataan orang orang tentang dirinya yang menangis di dijalanan. Ia masih bingung dari mana iya mendapatkan uang sebesar itu. iya paham dengan jumlah uang segitu sebab ibunya mendapat perawatan dirumah sakit terbaik saat ini. Saat ini ia hanya mengalahkan dirinya karna tidak bisa mendapatkan uang tersebut untuk menolong ibunya, bahkan Adelia mengalahkan dirinya yg tak berguna saat ini.
Tiba tiba ada seorang laki laki bergas hitam dan berkacamata hitam mendekat kepadanya.
" apakah anda nona Adelia Carolline". tanya laki laki berjas itu
" iyy saya sendiri, ada yg bisa saya bantu " Adelia menjawab sambil menyeka air matanya.
" bos kami ingin bertemu dengan anda, mari silahkan ikut kami ". timpalnya
" tidak, maaf kan say, saya tidak bisa ". tanpa basa basi laki laki itu menyeret Adelia ke dalam mobilnya. Selang beberapa saat tibalah mereka di rumah Jordan,merek memasuki rumah tersebut saat sampai di dalam rumah itu Adelia kaget tak percaya dengan apa yg ia lihat " rumah ini bagaikan istana" gumannya. tak lama ia mengagumi rumah itu kemudian ia tersadar bahwa ada tuan rumah di depannya. mereka pun melangkah menuju kearah Jordan.
" bos kami sudah membawa wanita itu". ucap lelaki yg membawa Adelia
" baik tinggalkan kami berdua ". Jordan pun berbalik. saat itu Adelia terbelalak sebab ia tau siapa yg berada di depannya.
" kau kaget? kau tau kan siapa aku " tanya Jordan. Dengan tenang Adelia menjawab
" iya saya tau anda, anda adalah CEO di perusahaan saya bekerja, kira nya ada hal apa tuan membawa saya kemari " tanya Adelia dengan tenang.
" heemm menarik, kau langsung to the point iyy, baik lah saya langsung saja bagaimana kalau kita melakukan negoisasi "
" negoisasi, tentang ap".
" baca ini ". jordan pun memberikan mab yg ad ditangannya.
" perjanjian pernikahan kontrak". tanya adelia dengan herannya.
" iyy kamu benar, jika kmu mau menandatangani ini maka kita sama2 untung". timpal Jordan.
" tolong jelaskan maksudanya".
" dengan kamu menandatangi surat itu maka kamu akan mendapatka uang untuk operasi ibu mu ". ujar Jordan. Adelia kaget mendengar ucapak Jordan.
" dari mana anda tau bahwa saya membutuhkan uang untuk operasi ibu saya".
" itu mudah saja bagi saya". Adelia tak heran mendengar ucapan Jordan "dasar orang kaya" gumannya dalam hati " tapi saat ini tidak ad cara lain untuk menolong ibu, jika aku menolak maka aku mw dapat uang dari mana. mungkin dengan cara ini aku bisa menolong ibu, aku tidak bisa kehilangan ibu setelah aku kehilangan ayah". pikir Adelia dalam hatinya
" apa jaminannya jika aku menyetujui negoisasi ini". tanya Adelia menyakinkan.
"ibu mu akan dioperasi saat ini juga dan aku menjamin kesehatan ibu mu". ujar Jordan.
" baiklah aku setuju ". Adelia pun menandatangani surat itu
" ok malam ini kau tingal disini, besok aku akan membawa mu menemui nenek ku"
" tapi.. " belum selesai Adelia melanjutkan komplennya tiba2 saja Jordan memotongnya.
" tidak ada tapi tapian, aku akan minta pelayan pakaian ganti untuk mu".
"hah lelaki ini angkuh juga dan muka dinginnya mengebalkan". guman Adelia dalam hatinya.
" bik antar nona ini ke kamarnya ". perintah Jordan. Adelia pun menuju ke kamarnya yg di antar oleh pembantu Jordan.