Chereads / PERNIKAHAN KONTRAK SANG JELITA / Chapter 7 - 7.PKSJ(ke enam )

Chapter 7 - 7.PKSJ(ke enam )

Malam yang gelab menggantikan siang yang cerah saat ini Jordan sedang berada di ruang kerjanya, ia sedang sibuk bergulat dengan labtopnya menyerjakan pekerjaan yang belum selesai sebelum berangkat ke inggris. ' tok tok tok ' Jordan yang sedang fokus pada labtop didepannya manjadi teralihkan mendengar suara pintu.

" tuan makan malamnya sudah siap ". ucap bi Retno pesuruh disana.

" iya baiklah ". saat Jordan hendak meninggalkan ruangannya tiba tiba ponselnya bergetar ' ddrrtt ddrrtt ddrrtt ' setelah melihat ID penelpon segera mengankat panggilan itu.

" hallo tuan Jordan ". sapa Dr. yang menangani ibu Adelia.

" iyy. apa ada kabar tentang bu Risma ( ibu Adelia).

"iya tuan Jordan beberapa saat lalu ibu Risma sudah bangun dari komanya".

" baiklah saya besok kesana ". tanpa menunggu jawaban dari seberang sana Jordan lalu memutuskan panggilannya kemudian melangkahkan kaki nya menuju ruang makan disana sudah ada Adelia yang menunggu Jordan.

" apa kau tak mau makan ". tanya Jordan yang melihat Adelia tidak menjamah makanannya sama sekali, Adelia semakin menundukkan kepala nya dan hanya mengaduk aduk makannya tanpa jawaban dari pertanyaan Jordan

" jika kau tak makan, kau tak boleh bertemu ibu mu lagi".

" hah ". kaget Adelia mendengar kata kata yang di ucapkan Jordan.

" kau sudah mengurungku selama 1 minggu lebih, sekarang kau mengatakan aku tidak bleh menemui ibuku, sekarang gimana keadaan ibuk ku, terakhir kali kau mengatakan operasinya sukses tpi masih tak sdarkan diri itu pun sebelum pernikahan ". ucap Adelia kesal.

" kita bicara nanti, sekarang kau makan atau tidak sama sekali". Adelia menurutu perkataan Jordan memakan makanannya dengan lahab. Selang beberapa saat kemudian mereka selesai makan dan pindah ke ruang tamu untuk berbicara.

" dengarkan baik baik ". perintah Jordan pada Adelia,

" untuk urusan kantor aku sudah menyelesaikan semua berkas berkas yang penting sebelum aku ke inggris. kau tinggal mengerjakan sisanya. Dani akan ikut bersama ku, kau akan ada asisten baru besok saat pengenalan mu . jika ada masalah cepat hub aku ". jelas Jordan

" kenapa kau percaya dengan ku, aku kan cuma karyawan magang disitu ".

" karna semua orang tau, kau adalah istriku, kau perlu tunjukkan saja bahwa kau pantas dan layak berada di sisi ku,bermainlah yang cantik maka kau akan dapat bonus dari pekerjaan mu ".

" iya ya baiklah kau tak usah khawatir tentang itu ".

" untuk sisa berkas yang blom selesai akan dikirimkan kepadamu saat di kantor besok. Apakah ada pertanyaan? ".

" tidak ada terserah anda saja ".

" sekarang tidurlah sebelum ke kantor besok kita ke rumah sakit dulu, ibu mu sudah sadar.".

Adelia hanya mengganguk dan langsung berdiri meninggalkan Jordan, setelah beberapa langkah Adelia berjalan ia baru mencerna perkataan Jordan bahwa ibunya sudah sadar. ia pun berbalik arah dan menatap Jordan.

" apakah benar ". tanya Adelia dengan mata berbina binang meyakinkan pendengarannya bahwa yang ia dengar tidak slah. yang hanya mendalat respon anggukan kepala oleh Jordan.

" hhuuuaaa ". melihat respon yang diberikan Jordan membuat Adelia senang dan tanpa sadar ia berlari kearah Jordan dan memeluknya.Mendapat pelukan yang tiba tiba dari Adelia membuat Jordan terkejut. cukup lama ia memeluk Jordan dan akhirnya sadar Adelia mengangkat kepalanya dan mata mereka bertemu membuat pipi Adelia memerah selerti tomat matang.

" maaf maaf saya reflek dan trima kasih ".ucap Adelia kemudian berlari menuju kamarnya tanpa menunggu jawaban dari Jordan karna malu dengan apa yang ia lakukan.

" aaiiss malu nya, kenapa kamu bodoh Adelia, kau tadi memeluknya, nanti apa yang dipikirkan pria itu. Semoga ia tak mrlihat pipiku yang seperti tomat tadi " guman Adelia yang berdiri di depan pintu kamarnya

* * * *

Pagi sekali adelia bangun dari tidur, bergegas membersihkan diri dan segera menuju ke dapur untuk membuat sarapan dan bekal untuk ibunya nanti. Dengan perasaan riang ia mengutak atik sayuran yang akan ia masak.

" sudah lama aku tidak masak, senang sekali rasanya bisa menyentuh dapur lagi ". Adelia memotong motong sayurannya sambil bernyanyi nyanyi kecil. kemudian terdengar suara langkah kaki.

" nyonya anda sudah disini? biar bibi saja yang masak, nyonya tak usah repot repot ". kata bi Retno selaku pesuruh disana yang tercengang melihat majikannya lebih dahulu di dapur dari pada dirinya.

" iya biar lah tak apa aku ingin memasak bi, sini kita masak bersama ". ucap Adelia yang langsung dihampiri bi Retno. Beberapa saat kemudian semua makanan sudah siap untuk dihidangkan.

" bi tolong sajikan makanannya iya kalau bubur ayamnya nanti sajikan di rantang saja itu untuk ibu saya, saya mau bangunkan tuan dulu ". pinta Adelia dan ia pun berlalu menuju kamar Jordan. ' tok tok tok ' suara ketokan pintu terdengar agak keras tapi tuan yang berada di dalam enggan menjawabnya. Karna lama tak ada jawaban Adelia pun membuka knop pintu dan terjata tidak di kunci ia pun masuk dan tidak ada orang di dalamnya, dan tiba tiba

"kkkkyyyyaaa ". teriak Adelia sambil menutup wajah dengan kedua tangannya yang melihat Jordan keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang di ikat di pingganya saja.

" apa yang kau lakukan di kamar ku ". tanya Jordan

" aku memanggil mu untuk sarapan, telah lama aku mengituk pintu tapi tak ada jawaban, kalau sudah lekas lah bersiap aku tunggu di bawah ". jelas Adelia kemudian berlari keluar dari kamar Jordan.

* * * * *

kini mereka sudah berada di meja makan. Adelia mengambilkan nasi serta lauknya untuk Jordan.

" cobalah masakan ku ". kata Adelia.

" kau bisa masak ". tanya Jordan

" lumayan ". Jordan pun mengambil sesendok dan memakannya.

" enak lezat dan gurih " ucap Jordan dalam hati, ia melahap makanannya dengan cepat.

" apakah enak ". tanya Adelia melihat Jordan yang makan dengan lahab nya.

" hheemm lumayan ". ucap Jordan berbandik terbalik dengan mulutnya yang terus melahab masakan yg di buat Adelia

" pelan pelan saja makannya tak kan ada yang mau berebut makanan dengan mu ". tak lama mereka makan dan bisa di bilang dalam sekejab mata semua makanan yang ada di meja makan tersapu habis oleh Jordan yang makan dengan rakus. setelah selesai makan Adelia bersiap siap untuk kerumah sakit menjenguk ibu Risma..