***
Selepas seharian mencari kerja dan menaruh lamaran di RS yang ia datangi. Fania tidur terlentang di atas kasurnya yang empuk. Memejamkan kedua matanya dan menghirup nafas pelan, ia merasakan lelah yang amat sangat. Ternyata, begini ya rasanya mencari kerja. Batinnya dalam hati. Adzan Maghrib mulai berkumandang, Fania segera bangun dari pembaringan dan pergi menuju kamar mandi untuk mandi sekalian berwudhu.
Rumahnya memang tampak sepi, karena ayah beserta ibu tirinya sedang pergi berkunjung kerumah saudara. Sedangkan abangnya belum pulang dari tempat kerja. Fania sudah terbiasa merasakan sepi ini, setelah ia selesai sholat Fania menuju dapur untuk membuat sepiring nasi goreng.
Nada notifikasi Whatsapp mengalihkan fokus Fania yang sedang asyik makan, ia menghentikan suapannya dan mengambil ponsel yang tergeletak di sebelah piring. Ia lihat dan ia buka isi pesan dari Vika temannya.
'Fan, gue diputusin....ðŸ˜'
Terkejut ia membaca isi pesan itu, tak menyangka Vika mendapatkan cobaan seperti ini. Bukannya hubungan antar mereka akan menuju ke jenjang yang lebih serius?
'Vik, lo serius?'
Fania mulai tidak sabar menunggu pesannya dibaca, tampak centang biru dan typing sedang tertera dilayar ponselnya.
'Gue serius...'
Setelah mendapatkan kepastian langsung dari Vika, ia pun mengetik pesan kembali.
'Gimana ceritanya?'
Tak berlangsung lama, balasan pun mulai ia terima.
'Besok gue ceritain.'
Fania hanya membaca pesan itu, tak ada niat untuk membalasnya. Huftttttt... kasian sekali temannya itu, orang yang ia jumpai ketika ia baru masuk perkuliahan. Mengetahui kabarnya ini, membuat hatinya iba sekaligus sedih. Semoga ada jalan yang lebih baik yang sedang Allah persiapkan untuk Vika. Aamiin...
ucapnya dalam hati. Entah mengapa, nafsu makannya seketika hilang. padahal nasi goreng yang ia makan tidak seberapa, masih banyak sisa nasi goreng itu di piring.
Tak lama, suara nada notifikasi kembali berbunyi ditengah dirinya yang sedang memikirkan nasib temannya. Ada nomor asing yang tidak ia kenal, dan isi pesannya itu membuat ia melebarkan kedua bola matanya tampak ia terkejut dan memandang ponsel nya tak berkedip.
'Assalamualaikum, Fania. Ini aku, Faisal.'