Hari sudah berganti , ini hari ke-2 Kirana di rumah sakit, jam menunjukkan pukul 7 pagi. Malam tadi Kirana hanya di temani oleh Yusuf adik nya, orang tua nya Pulang karena harus menjaga Raka, Resty yang ingin menemani namun dilarang oleh Kirana.
"kakak sudah bangun?" ucap Yusuf melihat kakak nya sudah membuka mata. "hmmm," sahut Kirana singkat dan beranjak dari tempat tidurnya seraya meraih infus nya dan menuju ke kamar mandi. "mau di bantu kak?" tanya Yusuf, "nggak usah, kakak bisa" jawab Kirana.
Beberapa menit kemudian pun Kirana keluar dari kamar mandi, dia membersihkan badannya dan menyikat giginya. "suf, minta pashmina kakak donk yang dibawakan ibu" ucap nya, Yusuf pun mengambil dan memberikan nya ke Kirana, pashmina berwarna cream, untuk mengganti hijab nya.
Kirana kembali ketempat tidur nya, dengan posisi setengah berbaring. dan mengecek handphone nya.
"kakk," ucap Yusuf pelan
"iyaa" sahut Kirana santai
"Yusuf mau nanya nih kak" ucap Yusuf hati-hati
"nanya apa?" sahut Kirana masih tetap santai dengan handphone nya.
"Raihan itu,, pacar kakak waktu SMA kan?" tanya Yusuf hati hati dan pelan
Kirana yang mendengar pertanyaan Yusuf, sedikit terkejut , ternyata adik nya masih ingat dengan Raihan. Melihat ekspresi Kirana Yusuf pun mengetahui bahwa dugaan nya benar. "aku masih ingat jelas wajah nya kak, yaa dia semakin tampan sih, dan sepertinya semakin sukses, terlihat dari cara dia berpakaian." ucap Yusuf lagi. " daann , seperti nya dia masih cinta sama kakak". lanjut Yusuf lagi. "sufff, kamu nggak tahu apa2 jadi kakak mohon diam aja yaa" ucap Kirana menghentikan ucapan Yusuf.
"dengar ya kak, Yusuf ini cowok , dan Yusuf bisa lihat dengan jelas tatapan Raihan dan juga Kak Farhan ke kakak itu sama, mereka sama sama menginginkan kakak,, jadi sejauh apapun kakak berlari dan menghindar Kakak nggak akan pernah bisa sembunyi" ucap Yusuf yang sedikit menasehati kakak nya.
"yang di bilang Yusuf benar Kii" sebuah suara yang tiba tiba membuat Yusuf dan Kirana sedikit kaget , dan membuat mereka melihat ke arah pintu masuk "Restyy" ucap Kirana senang. "kamuu selamat, yaa karena resty, datang, kalau nggak" ucap Kirana kesal ke adik nya yang pagi pagi sudah membahas kedua orang itu. "huhhh, dasar keras kepala" ucap Yusuf seraya meninggalkan ruangan Kirana, "ehh, mau kemana Suf?" tanya Resty "mau keluar mba nyari angin, titip kak Kirana yaa" ucap Yusuf dari balik pintu. "okee" sahut Resty.
"gimana perasaan kamu Kii?" tanya Resty yang kini berdiri tepat disamping sahabat itu. "Uda baik kok, baik banget malah,," ucap Kirana "Makasih yaa udah balik ke Surabaya tepat waktunya" lanjutnya dengan memeluk Resty kali ini, kalau aja kemarin Resty nggak nelpon mungkin akan berakhir lebih buruk lagi, mengingat kejadian kemarin Kirana pun kembali menangis di pelukan Resty. "udah yaa beb, aku disini kok, kamu bisa cerita apapun dan nggak perlu menyimpan nya sendiri lagi". ucap Resty dengan mengelus lembut punggung Kirana. "udah ahh, jangan nangis lagi yaa" lanjut Resty yang kali ini melepaskan pelukan Kirana, dan menghapus air mata Kirana.
"aku, aku hanya merasa ini semua terlalu menyakitkan Res,,, kamu tahu, Evan ternyata sahabat Raihan, dan parahnya saat Evan menyatakan cintanya Raihan berada disana, saat itu aku benar benar merasa aku hanya lah mainan buat Raihan" ucap Kirana memulai ceritanya. "kemudian setiap kali aku terluka, selalu ada Farhan,,," ucap Kirana dengan tangis yang tak bisa dia tahan, Resty memilih diam dan mengelus lembut punggung sahabat nya, 'biarlah dia mengeluarkan isi hatinya' batin Resty. "Kenapa mereka harus kembali Res?" ucap Kirana lagi dan membuat nya kembali menangis.
Resty masih memilih diam , dia merangkul Kirana, menguatkan sahabat nya itu. Cukup lama Kirana menangis. "udah nangis nya?" tanya Resty yang melihat Kirana membersihkan air matanya, "iyaa" sahut Kirana singkat dengan anggukan.
"beb dengar,, yang di bilang Yusuf benar, sejauh apapun kamu menghindar dan berlari kamu nggak akan pernah bisa sembunyi , kenapa,? karena kamu memiliki Raka , Raka itu anak dari Raihan, dan ke dua ada Farhan, dia pria baik Kii, sangat baik,, kesalahan nya memang fatal, tapi dia menebus semua kesalahan nya, dan Raka, Raka bisa mendapatkan kasih sayang seorang Papa dari Farhan, tapi satu hal kamu harus ingat, dalam hal ini Raihan tak salah sepenuhnya, dia tak pernah tau kehadiran Raka diantara kalian, kalau aja dia tahu , dia pasti akan bersikap sama seperti Farhan atau bahkan lebih." jelas Resty ke Kirana. "Raihan nggak boleh tau dan nggak akan pernah tau tentang Raka Res,," ucap Kirana tegas. Resty tertegun mendengar ucapan Kirana, 'Dia bahkan sudah mengatakan semuanya kemarin, tapi ya sudah lah,' Pikir Resty. "tapi kenapa Kii, Raihan adalah ayah kandung Raka?" tanya Resty , "Aku menelpon nya untuk memberitahu kan nya tentang kehamilan ku res, tapi saat itu yang menjawab telpon nya adalah seorang wanita, dan bahkan dia tak menelpon kembali, saat itu aku tak ingin lagi berharap padanya, dan sekarang dia kembali, tapi keadaan sudah berbeda, dia orang penting bahkan sangat penting bagi Indonesia dan bahkan Dunia , aku nggak mau Raka masuk dalam kehidupan nya yang jauh berbeda dengan kami , dan bisa mengusik ketenangan Raka, aku nggak mau itu terjadi res" jelas Kirana mengingat kekecewaannya dan mengingat status Raihan saat ini.