malam itu masih teringat dalam memori ku .
percakapan singkat yang melekat , sepertinya bayang-bayang Ryan sedikit demi sedikit mulai memudar setelah dirinya hadir di hadapanku .
malam itu saat mobilnya berhenti di hadapanku , dia berkata dengan begitu tenang.
" Nona Lucy izinkan saya mengantar Anda pulang ?". dengan ekspresi lembut.
aku yang masih terkejut tadi masih belum bisa mencerna pertanyaannya dengan baik .
" ah ... iya pak Sam ?! , apa mengantar saya pulang ?! ". terkejut untuk yang kedua kalinya . jantungku begitu berdebar , aku tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya bahkan Ryan sekalipun.
" iya , bolehkan saya mengantar partner saya pulang , lagipula ini sudah larut malam . bukankah tidak aman bagi seorang wanita untuk berjalan sendirian di tengah malam begini ? ". jelasnya lagi .
aku yang masih terheran-heran tadi hanya mengiyakan tawarannya.
" baiklah pak, tapi apa tidak apa seorang atasan seperti anda ini ....".terdiam lagi.
samuel memotong pembicaraan ku,
" stttt, apa yang kamu bicarakan nona aku ini juga seorang manusia , anggap saja kediaman kita searah jadi aku sekalian mengantarmu pulang , bagaimana ? ". ucap Sam santai
dengan sedikit ragu-ragu aku membuka pintu belakang dan duduk . samuel pun tertawa setengah mati karena tingkahku .
" hahahaha....!!! , apa-apaan ini ?. kenapa kamu malah duduk di belakang nona , duduklah di depan . apa kamu mengira sekarang aku adalah seorang sopir ? ". dengan wajah mengejek.
"ah, maaf pak saya tidak bermaksud begitu saya hanya merasa sedikit gugup , karena tidak biasa dengan perlakuan seperti ini ? ".jelas ku dengan wajah memerah .
sepanjang perjalanan aku hanya bisa diam dan sesekali mencuri pandang melalui kaca spion depan , sambil bicara dalam hati.
" bukan main, aku tidak percaya aku bahkan duduk bersebelahan " . bicaraku sambil memandangi wajah pak Samuel .
saat itu rupanya Samuel menyadari bahwa aku memperhatikannya secara diam-diam dan langsung berkata
" apa aku setampan itu nona , sampai kamu tidak berkedip menatap ku ? ".
secara blak-blakan dia langsung menembak pembicaraan , otomatis pipiku pun memerah seperti buah strawberry .sambil tersipu malu aku menjawab ,
" maaf pak , aku hanya kagum ". dengan menundukkan kepala .
" tidak apa , ada pengecualian untukmu . karena hatiku saat ini sedang baik " . berkata sambil tersenyum sekali lagi kepadaku .
saat tiba di halaman depan rumah , dia membukakan pintu mobil untuk ku dan berpamitan . sungguh berkesan . untuk kedua kalinya aku merasa jantungku ingin meledak .
tanggal 18 September.
hari kematian kedua orang tuaku .
hari itu aku izin kepada atasanku untuk pergi berziarah ke makam . kedua orang tuaku sama-sama meninggal akibat kecelakaan pesawat 20 tahun silam . sekarang usiaku sudah menginjak 23 tahun . rasanya tidak terasa sama sekali , begitu kecil aku dulu saat di tinggal kedua orang tuaku dan hanya bibi yang merawat ku saat itu sampai aku lulus kuliah dan akhirnya menikah dengan seniorku ya itu Ryan . kami jatuh cinta saat masih sama-sama bersekolah dulu di SMA .
di hari yang sama aku melihat pak Samuel juga sedang berdiri di makam seseorang dengan wajah dingin tapi menahan kesedihan yang mendalam . aku pun langsung menghampirinya tanpa basa-basi .
" pak Samuel ? " . tanyaku cepat
wajah dinginnya menerpa diriku , kemarin dia bersikap hangat dan lembut . tapi saat ini dia terlihat sangat dingin dan canggung . aku sontak berbicara dalam batin.
" ( apa aku melakukan kesalahan karena sudah mengganggunya saat ziarah ?) " .tanya ku dalam hati dengan risau .
" baik pak , saya duluan . permisi ". ucapku sambil berbalik dan melangkah pergi . lalu ,
" tunggu nona Lucy !? " . tegas Samuel dengan nada dingin .
aku yang merasa canggung berbalik dan bertanya sambil memperlihatkan wajah bingung .
" nona apa anda ingin menemani saya minum Teh ? ". tanya Samuel tanpa menatap wajahku .
aku yang langsung mengetahui hatinya yang sedang sedih langsung tersenyum dan menawarkan diri .
" ayo kita minum teh ". ucapku sambil tersenyum girang .
saat di kediaman Samuel , aku melongo bukan main melihat rumahnya yang luar biasa mewah. rasanya seperti berada di istana raja . penuh perabotan mahal dan antik serta barang-barang lainnya yang sangat menarik . rumahnya juga begitu luas bahkan aku sampai merasa lelah hanya untuk berjalan ke ruang santai .
dengan sopan aku duduk di sofa sambil memegang cangkir teh yang sudah di sediakan . pak Samuel pun bertanya apa yang sedang aku lakukan di pemakaman itu .
" apa yang nona Lucy lakukan di sana ? apa anda juga pergi berziarah ? ".
" ya aku mendatangi makam kedua orang tuaku yang sudah meninggal , kebetulan hari ini adalah hati kematian mereka ". jelas ku dengan ekspresi muram . aku pun balik bertanya padanya saat itu .
" bapak sendiri sedang berziarah ke makam siapa ? " tanyaku dengan nada rendah .
" emh , aku sedang mendatangi makam kedua orang tuaku juga . kebetulan hari ini juga hari kematian mereka berdua ". jawab Samuel sambil menengadah.
" hari ini kedua orang tua anda juga ...". aku menghentikan omonganku .
" ya hari ini juga hari kematian mereka , mereka meninggal akibat kecelakaan pesawat 20 tahun yang lalu ". ujar Samuel sedih
aku yang mendengar itupun kaget dengan penjelasannya barusan . bagaimana bisa kedua orang tua kita sama-sama meninggal di hari sama . apa ini kebetulan atau ini takdir ?.
" kedua orang tuaku juga meninggal karena kecelakaan pesawat 20 tahun silam . saat itu aku baru berusia 3 tahun. dan aku sangat bersedih ". ceritaku lirih
" aku rasa ini takdir , sebelumnya di kantor aku ingin menanyakan sesuatu karena aku merasa pernah melihatmu , tapi aku menampik pikiranku saat itu " . ucap Samuel seraya menuangkan teh kedalam gelasnya .
" ah , benarkah ? ".
" ya , sepertinya aku pernah melihatmu , wajahmu itu sangat melekat dalam memori ku . tapi aku juga masih ragu apa benar itu kamu ? ".
saat dia mengatakan wajahku masuk kedalam pikirannya saat itu juga hatiku menjadi luluh. apa aku mulai tertarik dengan presdir Samuel !?.