Chereads / Maafkan Aku Suami Kucinta Sahabatmu / Chapter 7 - DITINGGAL KABUR {PART 1}

Chapter 7 - DITINGGAL KABUR {PART 1}

BAB 6. DITINGGAL KABUR

Ayudia memasuki Olympic diskotik seusai pulang bekerja. Dari tempatnya bekerja, masih satu gedung dengan diskotik ini. Dentuman suara musik sangat keras mendobrak dada. Membuat hasrat bergoyang muncul.

Diskotik penuh jejal dengan ribuan manusia yang tengah asyik menari menikmati suguhan yang DJ berikan. Malam ini Ayudia tidak ada 'pelanggan' sehingga dia pulang lebih cepat. Dia menyalakan rokok sembari duduk di kursi, tepat di meja bartender. Menikmati pemandangan permainan botol yang berapi dari sang pramusaji bartender sedikit membuatnya terlupa akan kegelisahan hati yang melanda. Ia pun memesan minuman beralkohol jenis cocktail. Saat tengah menyeruput minumannya, seorang lelaki muda mendekatinya, dengan penampilan yang memanjakan mata untuk dilihat.

"Kamu sama siapa?" Lelaki muda itu bertanya seraya mendekatkan bibirnya di telinga Ayudia, karena sulit untuk mendengar dengan baik dengan suara musik yang sangat keras.

"Iya aku sendiri." Ayudia menjawab dengan suara nyaring.

"Gimana kalau kita minum sama-sama?" tanya lelaki itu menawarkan.

"Boleh." Ayudia antusias.

Lelaki itu pun memesan minuman berjenis brandy satu botol, mereka meminumnya sambil berbincang akrab diselingi canda tawa.

"Temani aku, nanti aku kasih uang tip untuk kamu," ucap pria itu sambil sesekali dia mendaratkan ciuman. Sebenarnya Ayudia merasa tidak nyaman, lelaki yang baru saja ditemuinya sudah melakukan hal itu. Namun, dia tak berdaya, hanya uang yang ada di dalam pikirannya.

"Nama kamu siapa?" Ayudia bertanya pada lelaki yang menurutnya sebenarnya sangat tampan.

"Fatir," ucapnya sambil tersenyum.

"Fatir, aku mau ke toilet," izin Ayudia.

"Ok jangan lama-lama, ya." Fatir mewanti-wanti, merasa cemas ditinggal Ayudia kabur.

"Mungkin antriannya panjang. Kamu mau ikut?" sahut Ayudia.

"Enggak usah. Aku nunggu di sini aja."

"Oke. Tunggu, ya!" Ayudia pun pergi ke toilet.

Dalam perjalanan menuju ke toilet, Ayudia melihat seseorang yang tak asing. Tepat saat mereka beradu pandangan, lelaki itu tersenyum kepadanya. Senyuman yang mampu memporak-porandakan dunianya. Kepala Ayudia terasa berdenyut karena alkohol yang mulai bereaksi. Ia terus berusaha mengingat siapa seseorang itu.

"Uhm ... Azka." Ayudia ingat lelaki yang waktu itu dikenalkan Dion kepadanya. Sudah sekitar seminggu yang lalu sejak pertemuan pertama mereka.

Azka berjalan mendekatinya. "Ayu?! Kamu bersama siapa?" Lelaki itu menyapanya.

"Uhm ... aku pergi bersama teman." Ayudia menjawab dengan gugup. Perasaannya menjadi tidak karuan karena begitu dekat dengan Azka. Bahkan wajah mereka hampir bersentuhan karena mereka bicara saling mendekatkan bibir pada daun telinga.

Pikiran Ayudia melayang tinggi saat mencium wangi parfum beraroma citrus dari tubuh Azka. Ayudia menahan napas, terjadi sesuatu di dalam dadanya. Sejenak dia telah terlupa pada seseorang yang menunggunya.

"Kalau kamu mau, kamu bisa gabung sama kami." Azka menunjuk beberapa teman yang duduk di meja mereka.

"Nanti 'lah kapan-kapan. Aku juga sama teman." Ayudia teringat pada Fatir yang menunggunya.

"Azka, aku mau ke toilet." Ayudia mengundurkan diri.

Tiba –Tiba .…

Ayudia tersentak.Tubuhnya tertarik ke belakang. Azka menahan tangannya. Mata keduanya saling bertaut dalam. Dadanya berdebar cepat, menahan kekagumannya melihat ketampanan Azka.

"Ayu, boleh aku minta nomor HP kamu?" Azka tersenyum.