Zhang Dong, merupakan salah satu dari banyaknya berandalan yang ada di sekokah TianShui. Memiliki tampang yang sanger dan dia pun memiliki banyak kakak kelas sebagai bekingannya yang membuat ia pun ditakuti disekolah TianShui.
Kerana kejadian tadi yang mana ketika Hua Chen Yu menantangnya diatap membuat seluruh sekolah pun heboh dan kakak-kakak kelas yang merupakan bekingan dari Zhang Dong pun berkumpul bersamanya untuk segera pergi keatap sekolah menjumpai Hua Chen Yu dan segera memberinya pelajaran.
Namun Hua Chen Yu, orang yang mereka cari malah bersantai diatap sekolah dengan tenang kerana merasa kenyang sesudah menyantap makananya.
"Huaaahh...akhirnya perut ku terisi juga".
Setelah Bersantai sambil berbaring diatap sekolah tiba-tiba pintu yang menuju keatap sekolah pun terbuka dengan keras dan sekumpulan berandalan sekolah pun keluar dari pintu itu yang mana dipimpin oleh Zhang Dong.
Melihat mereka mengepunginya Hua Chen Yu pun hanya tersenyum dan berguma.
"Ouh....ternyata anjing kecil tadi mengadu ketuan nya hahahaha..". kata Hua Chen Yu sambil tertawa.
"Apa kerana anjing kecil ini tuan-tuan semua datang mengepungku ". teriak Hua Chen Yu yang mana tanganya menunjuki Zhang Dong.
"Hahahaha apakah benar? Kalau begitu kemari kalian semua hadapi aku". sekali lagi teriak Hua Chen Yu.
Mendengar perkataan Hua Chen Yu mereka yang tadinya hanya diam
sekarang berlari kearahnya dengan tampang emosi yang meledak-ledak sambil memegangi sebuah balok kayu.
Ketika satu persatu dari berandalan tersebut maju dan mengayunkan balok kayu ditangan mereka Hua Chen Yu pun hanya menghindar dengan mudah namun tiba-tiba lonceng tanda jam istirahat berakhir pun berbunyi, kerana merasa bosan terus menerus menghindar Hua Chen Yu pun berteriak.
"Berhenti....apa kalian tidak dengar lonceng berakhirnya jam istirahat?".
Kerana mereka terlalu emosi sehingga mereka pun tidak lagi peduli apa yang diteriaki Hua Chen Yu dan mereka pun tetap terus mengayun kan balok kayu tersebut ke arahnya.
Satu persatu pun balok kayu tesebut menghantam ketubuh Hua Chen Yu, tetapi anehnya Hua Chen Yu masih tegak dengan lurus tampa sedikit pun merasa sakit. Kerana Hua Chen Yu masih bisa berdiri tegak mereka pun mulai memperkuat pukulan nya.
"Berengsek, kalian kira memukuliku dengan balok kayu bisa membuatku jatuh haa? Mari aku tunjukan siapa yang duluan jatuh, sialan". teriak Hua Chen Yu.
Tiba-tiba Hua Chen Yu pun mulai bergerak dan menangkap salah satu tangan dari Zhang Dong yang ada didepan nya dan mulai memutar badanya sambil mengayun tubuh Zhang Dong seperti tongkat baseball dan memukuli sekelompok berandalan disekelilingnya hinga rata.
Setelah selesai Hua Chen Yu pun langsung pergi meninggalkan mereka dan bergegas kekamar mandi dan membersihkan wajah nya yang berdarah.
Namu dikelas setelah lonceng berakhirnya istirahat berbunyi melihat kearah bangku Hua Chen Yu yang masih kosong Xiao qing-qian pun penasaran karna sebentar lagi pelajaran akan dimulai dan Hua Chen Yu pun belum juga masuk kekelas.
"Setelah selesai pun ibu ning membaca absen kelas, Hua Chen Yu pun masih belum kembali. Apa kutanya si ketua kelas aja ya?". pikir Xiao qing-qian.
Melemparkan sebuah bola kertas ke bangku sebelah kanannya Xiao qing-qian pun mulai berbicara dengan pelan.
"Permisi ketua apa kau tadi melihat Hua Chen Yu diluar?".
"Apa kau tidak tahu kemana Hua Chen Yu pergi ha? Karen kau tadi pagi sangat dekat dengan Hua Chen Yu sehingga membuat Zhang Dong yang dari SMP menyukai mu itu cemburu dan ketika waktu istirahat tadi mereka pun bertengkar diluar. Mungkin sekarang mereka ada diluar". kata siketua kelas dengan mata yang melotot melihat Xiao qing-qian.
Mendengar apa yang dikatakan siketua kelas Xiao qing-qian pun mulai cemas kalo saja benar Hua Chen Yu yang tidak bersalah itu dan Zhang Dong yang merupakan seorang yang cintanya selalu ia tolak dan juga seorang berandalan, yang sekarang akan berkelahi diatap, kemungkinan nantinya pasti Hua Chen Yu yang bakalan terluka kerananya.
Xiao qing-qian pun mulai terdiam kerana dia Zhan Dong pun salah paham ke Hua Chen Yu yang tidak bersalah itu. Merasa kawatir ia pun segera permisi keluar dan secepat mungkin keatap sekolah untuk menghentikan perkelahian itu.
Namu sesampainya dia diatap tidak seorang pun terlihat termasuk Hua Chen Yu atau pun Zhang Dong tetapi terdapat beberapa balok kayu dan tetesan darah disana yang membuat dia pun merasa takut kalau Hua Chen Yu terluka kerana dia.
Dia pun segera turun dan secepat mungkin untuk mencari Hua Chen Yu, berlari kesana kemari tetapi tidak juga menemukanya hingga diapun mencoba ketempat tujuan terakhirnya. Sesampainya di depan pintu WC pria, ia pun hanya terdiam dan sesekali berkeinginan mencoba untuk masuk dan mengecek apakah Hua Chen Yu ada didalam atau tidak.
Kerana tidak berani ia pun hanya menunggu didepan pintu sebab satu-satunya tempat yang belum diceknya cumalah tempat ini.
Setelah sekian lama menunggu dia pun akhirnya putus asa dan berpikiran bahwa Hua Chen Yu tidak ada didalam namu saat dia akan pergi pintu WC itu pun terbuka dari dalam dan Hua Chen Yu dengan santai nya keluar.
"Ehh..gadis murung apa yang kau lakukan disini haa? Kau mau mengintip yaaa?". teriak Hua Chen Yu dengan santainya.
"Aapaaa..mengintip? siapa yang mau mengintip? Aku disini mencari mu tau".
"Aaaaa tidak-tidak aku masih polos nonaa". teriak Hua Chen Yu.
"Apa yang kau pikirkan haaa berengsek? Aku dengar kau berkelahi dengan Zhang Dong makanya aku mencari mu. Apa kau baik-baik saja?".
"Aku baik-baik saja seperti yang kau lihat".
"Maaf Chen Yu kerana aku Zhang Dong salah paham kekamu". kata Xiao qing-qian yang tiba-tiba murung.
"Kenapa minta maaf memang nya Zhang Dong siapa kamu haa, pacarkah? Biar kau tahu qing-qing siapa pun dia, siapapun orangnya tidak berhak mereka mengatur hidup mu termasuk saudara-saudaramu kecuali kedua orang tua mulah. Sebab hidup mu bukan milik mereka tetapi milik mu sendiri dan kedua orang tua mulah yang telah membuatmu hidup hingga sekarang. Jadi aku tidak akan memaafkan mu keran bukan kau lah yang bersalah dan juga jangan cemaskan aku ". kata Chen Yu.
"Tapi... ".
Dan sebelum Xiao qing-qian menjawab Hua Chen Yu pun sudah pergi menuju kekelas dan meninggalkan dia yang terdiam disana. Melihat Hua Chen Yu pergi ia pun segera mengejarnya untuk kembali kekelas bersama.
Diperjalanan kekelas tiba-tiba Xiao qing-qian pun menarik bagian belang baju Hua Chen Yu.
"Chen Yu.. apa benar kau tidak apa-apa? Tangan dan wajah mu penuh luka itu harus cepat diobati".
"Aku tidak apa-apa jangan pedulikan aku". ketus Hua Chen Yu.
"Ya sudah aku ga akan pedulikan lagi dan satu lagi aku itu bukan pacarnya Zhang Dong jadi jangan bicarakan dia lagi". teriak Xiao qing-qian yang marah kerana perhatinya tidak ditanggapi Hua Chen Yu.
"Aku sudah tau. Tidak mungkin gadis murung seperti mu mau berpacaran". sekali lagi cetus Hua Chen Yu.
Mendengar itu Xiao qing-qian pun langsung terhenti dan mulai memanas.
"Kauu...Hua Chen Yu berengsek sudah berapa kali ku bilang aku bukan gadis murung".
Tetapi Hua Chen Yu tidak menanggapinya dan terus berjalan memasuki kelasnya.