Suasana kantor Badan Pemberantasan Narkoba (BAPERAN), tampak ramai. Di salah satu ruang penyidik unit 1, tampak seorang perwira penyidik duduk santai sambil memelototi layar komputernya. Ia tampak girang kadang tampak kesal dan menggerutu.
"Ah sialan, di Miramar, gue gampang mati ye, sialan dah tuh sniper, gue baru Loading senjata aja keburu di kill dan gak sempet di heal," kata Galang sambil menggerutu karena kalah lagi di permainan game PUBG.
"Pak, ada informasi baru, tentang kematian anggota grup band The Mum Punk Gunk hasil autopsinya ada indikasi narkoba," ucap Guntur, salah satu anak buah AKP Rusli salah seorang kepala seksi di unit 1.
"Kamu cek dengan Iwan ya, bagaimana kronologisnya, datengin dua anggota band itu dan ambil keterangan awal dari mereka," perintah Rusli kepada anggotanya.
******
Sementara itu di tempat yang berbeda, di salah satu sudut pergudangan di Jakarta Barat, tampak sekelompok orang bersiap-siap memindahkan kontainer ke dalam truk besar.
"Kamu nanti bawa ini ke gudang di Cakung, drop lalu kembali langsung ke Aceh ya," kata Baron, seorang anggota sindikat narkoba kepada kurirnya.
*****
Di tempat terpisah, Jarko, seorang pengusaha fiktif yang memiliki sejumlah gudang sisa peninggalan kakaknya yang sudah dipenjara dengan hukuman mati, tampak sedang mengadakan meeting dengan koleganya di salah satu rumah mewahnya di daerah Pantai Indah Kapuk.
"Jadi, bung Broto, lu mau keluar dari bisnis ini?" tanya Jarko kepada Broto yang notabene adalah ayah dari Vanya.
"Apa lu gak nyesel dengan bisnis yang sangat menguntungkan ini. Selama ini kita aman aman saja kan? bahkan kakak gue yang sedang dipenjara pun masih happy kok, masih bisa kontrol suplai dari luar." Begitu kata Jarko kepada Broto yang tampak sangat yakin dengan keputusannya.
"Bung Jarko, sudahlah, kita tidak usah panjang lebar lagi, gue pengen ini segera kelar sebelum reputasi gue hancur. gue harus berhenti sekarang juga. Bung, ini hanya saran sesama teman, segeralah berhenti, dagang beginian gak akan abadi. Kakak lu mendekam di penjara, enggak lama lagi semuanya bakal keciduk," ujar Broto.
Broto selama ini memang mendapatkan banyak keuntungan dari bisnis narkoba. Dalam hal ini, Broto tidak langsung menjadi penyalur namun ia menjadi pihak yang membuka PT yang bergerak di bidang impor. PT Broto Jaya ini termasuk fiktif karena hanya pura pura membayar invoice sejumlah barang ke perusahaan luar negeri. Padahal ia mentransfer ratusan hingga miliaran uang untuk dikirim ke bandar. Nah bandar di luar negeri mengirim barang kepada Jarko. Sebagai pusat gudang wilayah Jakarta, sindikat Jarko menyalurkan ke berbagai bandar kecil di seluruh Indonesia. Uang pesanan ditransfer ke berbagai rekening atas nama sejumlah orang yang sudah dibeli. rekening rekening tersebut dikuasai oleh Jarko.
Bisnis seperti ini terpaksa dilakukan Broto karena ia terlibat skandal hutang yang besar yaitu 20 miliar kepada Bank Gardonasia, yaitu bank swasta yang dimiliki oleh keluarga Gardo. Meski bank tersebut telah dinyatakan pailit dan bubar, tapi pembayaran hutang tetap harus dilakukan kepada PT Jarko Abadi yang merupakan perusahaan milik Jarko.
Dalam dua tahun, pergerakan bisnis haram yang dilakukan oleh jaringan ( termasuk Broto di dalamnya) berjalan lancar sehingga uang triliunan bisa diraup.
Dalam situasi ini, justru Broto ingin berhenti dan memulai bisnis lamanya yaitu bisnis makanan.
"Ok, jika itu yang lu mau. Thanks selama ini. Gue anggap hutang lu dah lunas, tapi ingat, jika ada hal hal yang enggak beres, gue gak segan habisin elu," ancam Jarko.
"Aman, semuanya aman, jejak rekening dan lain sebagainya bersih, gak ada kaitan langsung antara kita, so gak akan ada petugas yang akan tahu sepak terjang lu," kata Broto.
******
Sementara itu, anggota tim BAPERAN menemui tiga anggota band The Mum Punk Gunk (TMPG). Ketiganya bercerita tentang adanya keanehan selama tiga bulan terakhir.
"vokalis dan gitaris kami, Jono dan Joni emang pendiri band ini. mereka menjadi motor lah, yang gitaris bikin lagu, yang vokalis menjadi magnet panggung," kata Ibro Basis TMPG.
"Di saat puncak kejayaan kita, manggung ke sana sini, mulai banyak konflik. Jono seringkali ngeluarin kata kata makian tanpa alasan, kadang banting mic, pernah juga muntah di panggung terus ia masukin plastik dan dilemparin ke penonton. sama kayak si Jono juga, dia sering lempar gitar kalo pas mood gak bagus. Dua duanya, sering gampang bad mood. Pernah juga tuh pas lagi makan bareng, itu sayur ditumpahin, tempe dilempar lempar, nasi dikepal kepal jadi kayak baso lalu dilemparin," kata Ibro.
"Terus, pas manggung apa pernah liat dia minum obat atau vitamin gitu, atau sejenis pil lah yang kalian curigai?" tanya Ipda Iwan.
"Belum pernah lihat dia nelen sesuatu, tapi selama tour, biasanya mereka selalu pengen sekamar berdua dan gak pernah kita barengan atau ngumpul santai. Terus selama semalaman, mereka sepertinya enggak istirahat karena masih ada suara berisik. kadang sih saya pikir mungkin mereka pacaran, hehehehe, " imbuh Ibro.
"Terus kalian pernah liat mereka ketemu orang yang agak aneh gak selama ngeband?" lanjut Iwan bertanya.
"Saya sih pernah pak, pas latian ke studio, saya pikir berangkat paling duluan, Eh ternyata ada mereka berdua, lagi ngobrol sama orang bertato kupu-kupu dan naga di lengan kanan kirinya. Mereka pun gak mengenalkan, karena gak ada lima menit pas saya datang, orang itu pulang dan hanya menepuk pundak saya ketika keluar pintu," kata Biron, sang drummer TMPG.
Iwan dan rekannya mencatat hal hal penting dari keterangan dari para personel TMPG yang tersisa.
******
Di rumah Vanya, malam malam, Vanya terlihat murung dan duduk di pinggiran kolam renang.
Dari kejauhan, Galang memperhatikan, ada yang tak beres dengan Vanya, karena biasanya ngobrol enak, tapi dah seharian tampak acuh tak acuh dan lebih banyak bengong.
"Tuan Puteri Vanya yang maha mempesona, anda ngapain duduk pinggir kolam, kayak putri duyung terdampar dan mengharapkan pertolongan dari pangeran tampan rupawan kayak aku ini?" tanya Galang berusaha mencairkan suasana yang kaku selama tiga hari belakangan.
Tapi Vanya tak bergeming, ia hanya menendang nendang ringan permukaan air kolam renangnya hingga sebagian nyiprat ke mukanya Galang.
"hmmm, lagi gak mau diganggu? sakit gigi komplikasi panu? radang bibir karena salah lipstik? hmmm...."
"Cukup, diem lu," bentak Vanya sambil memberikan isyarat pada Galang agar tidak mengganggunya.
******
Di tempat berbeda, anggota BAPERAN rapat di markasnya.
Dengan seksama, AKP Rusli membaca hasil laporan lab tentang narkoba yang digunakan oleh kedua anggota band TMPG yang tewas.
"Kalo dari hasil lab, ini narkoba jenis PMMA, dikemas dalam tablet dengan cap naga, ini memang Narkoba jenis yang baru, tapi sudah masuk dalam UU Narkotika jadi bisa disikat nih pelakunya," kata Rusli.
"Oiya, ini ada cap naga, artinya ada kaitan dengan orang yang mereka temui di studio yang ada tato naga dan kupu2 di tangan terduga target kita," sambung Iwan.
"Ok, Iwan siapkan surat perintah untuk penyelidikan kasus ini, siapkan tim 10 personel terbaik karena ini kasus besar," kata Rusli menginstruksikan pada anak buahnya.