Dominasi jarko di dunia hitam rupanya tidaklah mutlak karena ada kelompok-kelompok lain yang mencoba untuk merebut tahta dunia hitamnya.
Persaingan antara kelompok dunia hitam ini tentu saja muncul karena mereka melihat ada peluang bisnis yang sangat besar dari kejahatan peredaran barang haram narkoba ini.
Mereka sudah tidak peduli anak bangsa teracuni. Mereka juga tidak peduli sanak famili mereka juga ada yang mati. Yang mereka perlukan hanyalah keuntungan yang sangat besar. Jalan pintas yang sangat biadab pun mereka tempuh untuk mencapai hal itu.
Galang yang sedang mengambil libur sehari, memanfaatkan waktunya untuk relax sambil ngopi di sebuah kedai yang merupakan langganannya. Saat menyeruput kopi hitamnya, Galang melihat berita online, bahwa makin banyak orang yang seperti menjadi zombie, dan sebagian lainnya jadi gemar menyakiti diri sendiri.
Ia makin heran, karena kasus seperti ini adalah fenomena yang baru. Saat ia sedang ngopi, ia tiba-tiba mendapatkan pesan singkat dari seseorang.
Pesan singkat itu ternyata dari bosnya yang meminta agar ia segera kembali ke kantor karena ada bahaya yang mengancam kantornya. Kemudian Galang menelpon Juned dan Surip untuk segera bergegas ke kantor sebagai bala bantuan sebagai antisipasi jika Galang tidak bisa menghandle situasi.
Sekitar setengah jam kemudian akhirnya mereka bertiga berkumpul di kantor sekaligus kediaman dari bos Broto. Tapi Galang dan teman-temannya merasa curiga rumah terlihat sepi kantor juga terlihat tidak ada aktivitas.
Tiba-tiba datanglah tiga orang berbadan tegap lalu menyuruh mereka untuk masuk ke dalam mobil hitam yang terparkir di samping rumah.
"Hey kalian, cepat masuk ke mobil, karena bosmu sedang menunggu di sebuah tempat yang nanti akan gue kasih tau saat lu semua naik mobil," kata salah satu orang.
"Sebentar, ini apa-apaan, tidak bisa seenaknya gitu dong kalian, emang kalian ini siapa?" tanya Galang kepada ketiga orang asing tersebut.
"Kalau gue kasih ini, pasti lu nurut," kata salah seorang diantaranya sambil menodongkan pistol kepada Galang dan kedua temannya.
Sontak Galang langsung mengeluarkan jurusnya, dengan sedikit menggeser badannya ke kiri lalu tangan kanannya memegang barrel (batang ) pistol Barreta lalu menarik ke depan dan memutarkan ke arah berlawanan sementara tangan kiri memegang bagian magazine hingga terlepas dari pistolnya. Tak ingin kehilangan momentum, Galang langsung menendang bagian lutut musuh hingga terhuyung, dan langsung melompat saat kedua teman dari musuhnya melepaskan tembakan.
Galang dan kedua temannya langsung berlari sambil melompat ke arah mobil yang terparkir di garasi. Kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Bahkan mobil yang ditumpangi oleh Galang ditembaki oleh orang-orang tak dikenal.
Di saat genting inilah, Galang sambil menyetir meminta agar Juned menghubungi Bos Broto dan Surip menghubungi Vanya. Kedua temannya langsung mengeluarkan ponsel masing-masing.
"Lang, enaknya gue ngehubungi bos pakai video call WA atau telepon biasa aja? Soalnya kalau pakai video call kagak enak, takutnya dia lagi sibuk." Kata Juned kepada Galang sambil nunduk-nunduk karena suara tembakan yang terus menghujam ke arah mobilnya.
Tiba-tiba, ponsel Galang bunyi dan ia meminta agar Surip segera melihat isi pesannya.
"Rip, bacain apa isi WA nya," kata Galang kepada Surip.
"Lang, isinya, gini, Vanya sudah disekap, dan jangan coba hubungi polisi," kata Surip.
"Ada yang tidak beres ini, Ned, dah bisa dihubungi belum Bos?" tanya Galang.
"Sori bro, dari tadi gw gak bisa nelepon, ternyata paket kuota gue abis, dan mau pakai telepon biasa juga kagak bisa, abis juga pulsanya," kata Juned.
Mendengar hal itu, Galang sedikit kesal dan menyuruh kedua temannya ikut berpikir bagaimana harus menghindari situasi yang sulit ini.
"Ned, Rip, sekarang lu berdua pindah ke kursi belakang, cari barang bisa dilempar ke mobil belakang," perintah Galang kepada dua temannya.
Kedua temannya mencari-cari barang yang ada di mobil. Mereka tak menemukan benda yang bisa dijadikan senjata. Tapi mereka melihat ada 5 botol minuman mineral.
Lima menit mobil masih saling berkejaran di pinggiran kota yang lengang. Kebetulan waktu telah menunjukkan waktu hampir tengah malam. Dengan hanya botol air mineral, mereka mencoba melakukan perlawanan. Galang mengurangi kecepatannya, hingga mobil musuh mendekati dan posisi mobil sejajar. Saat seseorang mengeluarkan sedikit tubuhnya untuk membidik, juned dan Surip langsung melemparkan botol mineral tepat ke orang yang sedang membidik, hingga pistolnya terlepas.
Lemparan terakhir, mengenai sang pengemudi, sehingga mobilnya oleng dan menyenggol gerobak yang sedang terparkir di pinggir jalan. Karena senggolan itu, dua orang terpental dari dalam gerobak sampai mendarat di tumpukan sampah sekitar 4 meter dari posisi gerobak. Dari kejauhan, beberapa anak-anak komunitas motor yang sedang nongkrong tampak kesal karena ada mobil yang kebut-kebutan dan membuat orang lain celaka. Tanpa pikir panjang, para anak motor ini menggeber motornya dan mengejar mobil double cabin yang baru saja menyenggol gerobak.
Semakin dekat dengan target, anak-anak motor itu mencoba untuk menyalip mobil double cabin warna hitam dengan cat air brush bertuliskan "si sangar".
"Woy berhenti lu, lu harus tanggung jawab tuh, ada orang celaka, woy..berhentiiii," ujar salah satu anak motor sambil mengacung-acungkan tangannya sembari memberikan kode agar pengemudi couble cabin itu berhenti.
"Pergi sana, atau lu nyesel, jangan ikut campur," kata si sopir sambil mengacungkan pistol ke arah si pengendara motor.
"Gue pikir takut sama pestol air mainan anak-anak itu, lu beli di Pasar Gembrong ya?" sambil tertawa ngejek.
"Eh ini anak malah nantanganin, gue Dor, melayang lu nemuin arwah nenek moyang lu," bentak si sopir.
Dalam kondisi motor dan mobil ini kencang dan keduanya malah bincang-bincang di tengah jalan, si pengendara motor kehilangan kendali karena tiba-tiba di depannya ada pesepeda malam yang sedang pakai headset sambil sedikit bergoyang-goyang. Sontak, si anak motor ini langsung mengerem mendadak hingga bagian belakangnya terangkat ke depan. Pengereman mendadak ini bahkan diikuti oleh kawanan anak motor sejumlah 10 motor. Sepuluh motor nungging mendadak. Apesnya ada satu lagi motor ke sebelas yang ternyata pengendara ojol yang sedang membawa penumpang bertubuh kerempeng. Karena motor-motor mengerem mendadak hingga pada nungging, ia pun latah dan ikut-ikutan ngerem nungging hingga penumpang kurusnya terpental ke depan. Naasnya lagi, si penumpang sedang makan cilok yang masih panas sehingga saat terpental dan sedikit terbang di udara, ciloknya tumpah-tumpah ke anak motor di depannya. tumpahan itu bahkan ada yang mengenai mata si anak motor, hingga ia segera ngegas tanpa kendali dan akhirnya menabrak sebuah gerobak bakso hingga terjungkal. Tukang bakso yang sedang instagram live, tak menyia nyiakan momentum itu sambil ngamuk-ngamuk karena dagangannya ambyaar...
Galang yang masih dalam kejaran pun sempat melihat berbagai kejadian yang membuat ia sedikit khawatir karena masyarakat banyak yang jadi korban. Ia pun akhirnya nekad, dengan segera memutar balikkan mobilnya dan bergerak berhadapan dengan mobil musuh. Karena kaget, sang musuh pun membelokkan mobilnya dan terjun ke sungai.