Kematian anggota band The Mum Punk Gunk
yang terjadi beberapa waktu lalu rupanya bukan kejadian terakhir di kota ini. tiba-tiba di tersiar kabar banyak orang anak muda mati mendadak di tempat hiburan malam di gang gang di pusat perbelanjaan dan tempat-tempat yang lainnya.
hal ini tentu saja menjadi merisaukan banyak orang tua sehingga mereka semakin parno. bahkan banyak orang tua di kota ini akhirnya melakukan hal-hal yang cukup cukup ekstrim untuk anaknya, seperti pengawalan superketat dan pemberlakuan jam malam.
meningkatnya angka kematian membuat masyarakat semakin mempertanyakan peran dari aparat berwenang seperti badan pemberantasan narkotika atau yang disingkat BAPERAN. lembaga ini menjadi kalang kabut karena laporan kasus makin meningkat laporan kematian semakin meningkat sementara mereka masih berkutat untuk membongkar kasus kematian yang melibatkan selebriti di kota. pengungkapan kasus terhadap kematian 2 orang pentolan dari anggota band terkenal The Mum Punkgung sebenarnya memberikan salah satu petunjuk akan tetapi para aparat menemukan kesulitan untuk mengidentifikasi jaringan yang menjadi supplier narkoba di kota ini.
AKP Rusli sang komandan unit pemberantasan narkoba terus memutar otak untuk mengungkap sebenarnya apa yang terjadi di kota ini.
ia kemudian meminta anggotanya untuk menyerahkan laporan perkembangan kasus yang melibatkan tewas nya dua pentolan band The Mum Punk Gunk.
"Gun, bisa kau laporkan perkembangan kasus yang kau tangani itu?" tanya Rusli kepada Guntur.
"Begini Ndan kami memiliki kendala dalam membongkar kasus ini karena saksi dari personil lain cukup sedikit yang bisa kami gali . dari hasil kesaksian beberapa orang lainnya juga tidak bisa membawa kepada pelaku apalagi ponsel-ponsel yang dimiliki oleh personil itu ternyata hilang Ndan. saya juga bingung kenapa ponsel mereka bisa hilang," kata Guntur kepada komandannya.
"Oke kalau begitu kamu coba cari informasi yang lain yang bisa membawa petunjuk yang lebih banyak pada kasus ini sehingga kita memiliki gambaran untuk membongkar siapa pengedar dari narkoba jenis baru ini." demikian instruksi Rusli kepada Guntur.
*****
Sementara itu di hari yang sama sebuah kejadian aneh terjadi di depan pusat perbelanjaan. Seorang pria tampak membentur-benturkan badannya ke bajaj yg sedang terparkir. Bukan hanya itu pula ia berteriak-teriak dan berusaha untuk mencederai orang yang sedang beraktivitas di dekatnya. Tentu saja kejadian itu membuat semua orang bingung dan heran. Tidak ada seorangpun yang berani untuk menghentikan orang tersebut karena tampak di tangannya orang ini juga memegang sangkur.
Juned dan Surip yang kebetulan sedang mengawal Vanya sempat melihat kejadian ini dari dalam.
"Jun coba mikir itu ada kejadian apa gua mau lihat," perintah Vanya kepada Juned yang kali ini kebagian nyopir.
"Wah gila tuh orang, bahaya, Rip, lu bisa kan lumpuhkan orang itu, kasian tuh bajaj kagak punya dosa digebuk gebukin," kata Juned kepada Surip.
Akhirnya Surip turun dari mobil dan meminta izin kepada Vanya untuk menghentikan aksi membahayakan dari orang yang sepertinya keracunan narkoba.
"Non, maaf ya saya ijin mengamankan situasi, karena saya khawatir ada orang lain yang terluka karena ulah orang itu," kata Surip.
"Ya dah Rip, kalo bisa lu kasih ke polisi biar dia diperiksa," kata Vanya.
selanjutnya Surip langsung masuk ke kerumunan dan berusaha untuk segera melumpuhkan orang yang sedang melakukan kekacauan.
" Hey berhenti lo jangan merusak kendaraan kendaraan di sini!! lu gila ya ? banyakan makan narkoba ya Lo?"
"errrrrrrggg, siapa lu bodo amat gua mau ngapain kayaknya gua harus ngabisin elu juga nih...." kata si pria tersebut sambil mengacungkan sangkur.
tampak dari dalam mobil Vanya terlihat khawatir karena Surip ternyata menghadapi orang yang sedang membawa senjata tajam dan ia mengatakan kepada Juned agar bantu Surip.
"neng nggak usah khawatir Surip itu bisa ngadepin musuh segede Hulk juga dia bisa yang penting enggak banyak-banyak ya 1 atau 2 lah kalau 3, ambyar juga dia.
Sementara itu Surip segera bersiap-siap dan memasang kuda-kuda terbaiknya. ia sadar sedang menghadapi ancaman yang cukup lumayan karena musuh sedang memegang pisau yang sangat tajam sementara Surip hanya bertangan kosong. tidak lama setelah meracau si orang yang sedang terlihat terkena dampak dari narkoba langsung melancarkan serangan kepada Surip dengan mencoba menusuk ke bagian perut. Surip kemudian melangkah ke kiri sebanyak 1 untuk menghindari tusukan tersebut. sang musuh kemudian menyebutkan lagi sangkurnya 40° menyasar dagu daripada Surip. menangkal serangan tersebut sulit kemudian mengelak dengan dengan mencondongkan badannya ke belakang sehingga sangkur tersebut hanya mengenai. disaat itu pula sang musuh kehilangan keseimbangan karena ia mengibaskan sangkurnya terlalu kencang sehingga Surip mempunyai ruang kosong untuk menyerang balik dengan cara memegang pergelangan tangan musuh sambil melakukan kuncian dan akhirnya si musuh bisa didorong oleh Surip dan sangkur bisa direbut. musuh yang sudah tidak bersenjata dan sedikit terhuyung kemudian di cocok dengan tendangan 60° ke bagian kuping sehingga musuh saat itu juga terjatuh. setelah musuh tidak bisa bangun dan berhasil dilumpuhkan akhirnya seseorang warga dan warga lainnya berinisiatif untuk mengikat orang tersebut dan selanjutnya diserahkan kepada kepolisian.
"Wah terima kasih mas sudah melumpuhkan orang ini dari tadi kami tidak ada yang berani mendekat karena orang ini sangat sangat terlihat berbahaya," kata seorang warga berterima kasih kepada Surip.
"Iya, sama-sama pak tolong orang ini diserahkan ke kantor polisi agar orang ini bisa segera ditindak tegas," balas Surip.
Kemudian Surip segera masuk ke mobil untuk bergabung dengan Juned dan Vanya untuk melanjutkan perjalanannya.
********
Sementara itu Galang juga sedang bersama dengan bos Broto di ruang kerja bosnya di kantor. keduanya sedang berbicara tentang potensi bahaya yang akan dihadapi terkait dengan jarko yang semakin gencar membuat rusuh kota tapi tetap tidak atau belum tersentuh.
"Pak, kacau nih, Jarko sudah mulai menyebar narkoba di mana-mana. Saya khawatir semua masyarakat akan terkena dampaknya pak. sementara itu pihak kepolisian dan juga juga BAPERAN belum bisa memberikan peran yang sangat nyata bagi masyarakat sebaiknya kita harus bertindak pak.
" Iya, saya paham, saya juga khawatir karena saya juga punya anak. Menurut kamu, saya harus lapor? itu ide yang salah, karena saya malah akan mati sia2 di penjara. Galang, saya ini pernah menggunakan aliran dana dari transaksi bajingan ini, jika saya lapor, maka saya juga kena, jika itu terjadi siapa yang bisa melindungi anak saya?" kata Broto.
"Tapi pak.. (ngomong aja langsung dipotong oleh Broto yang berlalu dan menyuruhnya untuk meninggalkan ruangan)
"Udahlah nggak apa-apa, nanti kita bahas lagi ya. Kamu bisa keluar sebentar saya ada hal yang perlu diurus dulu ya," pinta Broto halus.
Galang tidak habis mengerti mengapa bosnya itu justru semakin melunak dan tidak melakukan upaya perlawanan yang begitu nyata.
**********
Sementara itu, suasana kantor BAPERAN tampak sibuk karena banyak pengaduan yang masuk. Banyak masyarakat yang meminta agar badan ini melakukan tindakan nyata.
"Kalian saya kumpulkan di sini karena situasi sudah kacau di luar sana. Kita harus ambil tindakan tegas bagi para bandar atau pengedarnya. Kalau perlu kita tembak mati pelakunya. " Begitulah kata Rusli kepada anggota teamnya.
Tidak lama kemudian tim Eagle yang diketuai oleh Rusli segera bergegas keluar untuk mengambil kendaraan taktis nya untuk menuju ke sebuah tempat yang dicurigai sebagai tempat transaksi narkoba.
saat di tempat yang dicurigai sebagai peredaran narkoba Rusli dan timnya mengaku bingung karena tempat tersebut hanyalah 2 unit rumah kosong yang sudah tidak terurus.
"Hei Guntur informasi yang kau dapat disini memang? kayaknya informasi ini masih mentah ini ini terlihat tidak ada aktivitas tidak ada bekas-bekas kegiatan apapun ini hanya seperti rumah kosong yang tidak terurus,"tanya Rusli.
"Maaf komandan kemarin saya mendapatkan informasi bahwa di tempat ini sering terjadi kegiatan yang mencurigakan," jawab Guntur terheran-heran.