Setelah hampir 15 menit aku menunggu dalam kesunyian tanpa berbicara pada pak supir, akhirnya dia memulai pembicaraan.
"emang udah lama ya neng, pacaran sama pacarnya yang diembat itu?"
"gk tw." Nadaku singkat dengan tampang cemberut.
"loh kok kaga tau sih neng.."
"orang saya aja gak tau nama lengkap saya pak.. baru ketemu itu orang tadi pagi, ngakunya pacar saya.. kalo bapak bisa bantu nyariin jati diri saya, ya bantuin.. dari pada nanyak lagi,"
"Ohhh jadi neng ilang ingatan?" potong bapak itu dengan ekspresinya yang memeperlihatkan kedua gigi hitamnya yang semakin membuatku kesal.
"is mana saya tau pak.."
"bapak emang dari dulu jadi supir bemo neng sejak 15 tahun yang lalu.. siapa tau bapak bisa bantu, emang nama orang tuanya eneng siapa?"
"hmm margaretta.."
"wahh.. kagak kenal neng.." sembari menggelengkan kepalanya dan mengangkat bahunya.
"eh lupa, itu nenek saya.. kalo ibu saya saya gak tau pak.."
"yahh pantes neng.."
Kami pun tertawa dan kembali berbincang hal konyol tentang ingatanku yang telah hilang. waktupun berlalu hingga 1 jam. Aku berpikir, apa yang mereka lalukan, jika wanita itu mencoba melindungiku, cukup ia beri pelajaran saja sham dengan menakutinya layaknya hantu, mudah bukan? Tapi apa selama itu?
"Jangan.. jangan…." Gumanku, aku berpikir mungkin saja dia meladeninya dan melakukan hal itu bersama sham.
"neng itu tuh cowoknya.." kejut bapak itu sambil menepuk bahuku.
"oh iya pak bener..itu pacar saya" nampak sham keluar dari pondok itu dengan pakaian yang telah tak rapih lagi, bajunya nampak kotor dan keluar compang camping. Rambutnya yang awalnya nampak rapih dan lembut dari kejauhan nampak seperti rambut anak band rocker.
"hahahaha itu orang kenapa neng? Pacarnya mainnya terlalu keras deh kayaknya neng" bisik pak supir itu padaku setelah nada tertawanya yang lepas dan terbahak-bahak.
Aku yang hanya dapat tersenyum tetap memperhatikan sham dan menunggu wanita tadi mengapa ia belum muncul. Ia nampak belum muncul juga hingga sham menyalakan motornya, dari kejauhan sham nampak sangat kesal hingga ia membanting helmnya pada sadel motor miliknya. Ia juga merapikan bajunya sebelum akhirnya ia pergi. Wanita itu tidak terlihat sama sekali dan itu sangat membuatku bingung.
Aku dan pak supir masih memperhatikan sham. Hingga akhirnya sham pergi.
"yah yah pergi pak, ikutinnnnn!!!!!!" langsung saja bapak supir itu mencoba menyalakan mesin bemonya, namun entah kenapa serasa mogok dan tak kunjung menyala, aku yang berhenti menghadap ke kanan untuk menoleh sham dan pak supir akhirnya menoleh ke arah kiri dijendela bemo itu,
"Arghghhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!" teriakku kencang saat melihat sesosok wanita pucat itu berdiri tepat disampingku yang hanya berbatas jendela bemo.
"Se ss setaaannnnnnnnnnnnnnnnnn !!!! " teriak supir bemo itu hingga akhirnya ia pingsan.
"loh kok pingsan sih yahh.."aku yang panik sembari menepuk-nepuk bahu pak supir itu mencoba memberanikan diri kembali menoleh kearah kiri menuju wanita itu, namun kupenjamkan mataku,
"ka kk kamu mau apa!" teriakku histeris. Dan tiba-tiba saja pintu bemo itu terbuka yang langsung saja membuatku untuk membuka mataku, tapi hey..
"dia tampak cantik.. hanya saja kulitnya pucat"gumanku.
"dia tak pantas untukmu, kau tak akan menemuinya lagi.. aku datang untuk melindungimu.. aku menyayangimu..ada hal yang harus kau lakukan untukku.."suaranya begitu lembut, sangat keibuan, bergema bagai bidadari.
"aku bahkan tak mengenal siapa diriku dan bagaimana ini terjadi, tolong bebaskan aku.. sesegera mungkin! Tolong! Kembalikan ingatanku sepenuhnya! Baik dimasa laluku, tentangmu, dan masa kiniku.."aku lalu mencakupkan tanganku memohon padanya sembari menutup mataku.
"aduuhh pusing neng.. tadi kenapa ya" pak supir itu nampak telah sadar namun ia melupakan apa yang telah terjadi. Aku yang masih mencakupkan tanganpun membuka mataku dan terlihat pintu bemo telah tertutup seperti semula dan wanita itu sudah pergi.
"ng.. tadi mobilnya mogok sampe bapak pingsan, udah sekarang coba nyalain lagi pak!"
Akhirnya bemo itu bisa dinyalakan kembali dan bapak itu mengantarku sampai pada gerbang rumahku.
-***-
"ini rumahnya neng?" tanya bapak itu disaat aku memberinya uang untuk membayarnya. Ekspresinya yang ternganga dan penasaran sedikit membuatku takut, apa dia akan menjadi pencuri atau semacamnya nanti?
"emang kenapa pak?"
"saya.. terus ngantar seorang gadis setiap menjelang malam mintanya diturunin ya didepan rumah ini neng.." jawabnya dengan nada sok-sok menghantuiku.
"apa dia mirip saya pak?" aku yakin yang dia maksud adalah arwah tadi.
"iss bukan neng.. dia lebih muda dari eneng.. kalo gak salah dia masih smp deh neng.. cakep mah orangnya, sering saya tanyak nih ya, ini rumahnya bukan? Dia gak pernah jawab neng.. kadang saya pernah tungguin dari kejauhan nih ya, itu anak cuman berdiri doang disini hampir 2 jam-an neng, abistu jalan balik entah kemana perginya.. saya yakin ntar sore itu anak pasti balik kesini lagi neng."jelas bapak supir itu dengan meyakinkan banget. Aku yang kebingungan tentu saja sangat penasaran.
"datengnya dari mana pak?"
"saya tiap sore sering mangkalnya di terminal yang ada dikabupaten sebelah neng.. agak jauh emang, tapi disana saya dapet narik banyak."
"wah jauh banget, masa iya itu anak baliknya jalan kaki pak.." tanyaku yang gak percaya.
"kayanya gak sampe rumah aslinya neng, kalo gak salah, terakhir saya buntutin sampe ke kostan didesa sebelah."
"trus.. pas dia nunggu diluar, keluarga saya gak ada yang keluar atau tau dia ada diluar gitu?"tanyaku yang masih nggak percaya pada pak supir yang aneh dan menyebalkan ini.
"saya udah beberapa kali kawatir sama itu anak neng, sesekali keliatan dia hampir ketahuan sama nenek-nenek tapi dia langsung ngumpet dibalik pohon itu noh neng .." jawabnya sembari menuding pada pohon rimbun yang ada disebelah gerbangku.
"Oooohhhh, iya udah deh, makasih ya pak..oh iya besok bisa jemput saya gak pak? anter saya sekolah paginya"
"bisa neng."
"jam 7 udah didepan gerbang loh pak."
"siap neng, ini menyangkut rejeki neng.. soal rejeki bapak gak bakal telat." Bapak itupun pergi bersama bemonya. Hari ini aku terselamatkan berkat wanita itu, ia sedikit tampak menyeramkan namun baik hati. Dia intinya meminta tolong padaku.. baiklah setidaknya hari ini telah berlalu dan aku telah kembali pulang kerumah. Namun bagaimana dengan misteri gadis kecil itu? Siapa dia mengapa dia selalu berada didepan rumahku bila senja tiba? Apa ini ada hubungannya dengan arwah wanita tadi?.
Sesampainya aku dirumah melihat nenek dan kakek yang tengah istirahat, hatiku sangat tidak enak untuk menanyakan apapun yang membuat nenek berpikir dan stress diusianya yang telah tua ini.
"Baiklah akan ku selesaikan sendiri. Akan ku cari gadis itu" gumanku sembari makan siang.
"aku yakin, ini ada hubungannya denganmu juga kan, dimanapun kau, baiklah akan kucoba membantumu, tapi tolong jangan takut-takuti aku..!" gumanku sembari mencuci piring makan siangku seolah aku seperti orang gila yang berbicara sendiri. Selanjutnya sisa hari ini aku membuat selebaran baru untuk mencari pembantu untuk rumah ini.
"sip besok tinggal ditempel deh.."ujarku kegirangan sembari merapikan selebaran yang baru saja keluar dari mesin pencetak print yang dimiliki oleh kakekku.
"shuu.. cucu nenek sudah pulang yah, nenek ketiduran lama yah? Nenek sampe lupa udah sore.."sapa nenek dengan lembut.
"iya nek, gapapa nenek istirahat aja.. soal makan malam ntar shuu masakin.."jawabku manis pada nenek dan nenekpun tersenyum
"hhmm iya akan kulihat apa yang cucuku bisa masakkan untukku, pergilah mandi dulu.." jawabnya sembari pergi ke halaman rumah.
"hsss aku lupa, kan mau kepoin anak itu.. yah masak deh, gapapa deh besok aku kepoin tu anak" gumanku geram. Aku sangat penasaran apa hubungannya anak itu dengan wanita tadi?