"Tadinya aku mencemaskan mu tapi ternyata dugaan ku salah, sepertinya sudah ada yang lebih memperhatikan mu" Hyukjae berkata dengan sinis, mata tajam nya seakan ingin menelan Jinhye hidup hidup yang bingung dengan maksud pria itu.
"Mencemaskan siapa? Apa maksudmu?"
"Lupakan saja, aku pergi"
"Lee Hyukjae! Tadi, ngh ada apa kau ke sini?" Jinhye bertanya dengan meremas ujung roknya, insiden ciuman tadi sungguh memalukan, tepatnya sebenarnya dia yang di cium Kyuhyun bukan keinginan nya karena sahabat jahilnya itu mencium tanpa permisi.
"Aku bukan bermaksud memergoki kau dan pacarmu, hanya kebetulan aku ingin bicara tapi nanti saja, soal itu tak penting" Hyukjae berusaha mencari alasan kenapa dia menerobos masuk tadi, malu sekali jika dia bilang itu karena ulah Han Jihyun yang menelepon nya dan berbohong jika istrinya sakit.
"Pacar?"
Jinhye heran siapa yang di maksud pacar, namun wajah Hyukjae yang menunjuk pintu ruangan itu sudah menjelaskan semua nya.
"Siapa lagi, pria yang baru saja keluar tadi dan sudah mencium mu~"
"Kyuhyun itu temanku! Ahk anni dia sahabatku sejak lama, kau tahu jelas itu kami tak ada hubungan apapun"
"Sahabat? Apa sahabat yang mencium mu itu bisa kau sebut terus seperti itu? Jangan berkelit nona Park mengaku saja, aku tak keberatan jika kau jujur"
"Kau?"
"Sudahlah, aku tak ingin membahasnya lagi, itu hakmu karena aku bukan siapa siapa mu"
Hyukjae berbalik setelah mengucapkan itu dengan jutek lalu menutup keras pintu hingga jantung Jinhye berdegup kaget.
"Dia marah? Apa dia marah karena Melihatku di cium Kyuhyun tadi?"
Wajah Jinhye berubah merona mengusap bibir nya setelah seorang diri di ruangan ini, dasar Cho Kyuhyun kenapa dia sampai seberani itu hanya untuk membuktikan soal perasaan Lee Hyukjae.
Jinhye hampir saja melonjak kegirangan karena Lee Hyukjae bahkan terang terangan marah marah hanya karena sebuah adegan ciuman yang dia lihat.
"Hei...jangan menunjukkan wajah seperti itu, nanti kau di kira gila"
"Diam kau setan jahil! Aku belum membuat perhitungan soal tadi!"
Kyuhyun yang baru masuk dan tertawa terlihat mendekap lengan nya dan Jinhye langsung menyerukan Yes, lalu melonjakkan tubuhnya, kegirangan dengan tawa bahagia.
"Dia cemburu? Ahk jika saja kau bisa melihat ekpresinya tadi Kyu?!"
Kyuhyun manggut manggut, sebahagia itu Jinhye hanya demi sebuah kenyataan tadi, sampai Kyuhyun heran apa sih kelebihan suami palsu nya itu sampai Jinhye bisa menyukai nya.
"Kau sangat menyukai nya ya? Sampai bisa sebahagia ini?"
Wajah Jinhye yang tadi nya senang langsung berubah merah, dia malu menutup wajahnya dan meneriaki Kyuhyun yang hanya terbahak melihat reaksi Jinhye yang menggemaskan.
*
*
Hyukjae rasanya ingin mengumpati dirinya kenapa bisa marah hanya karena melihat dua orang itu berciuman, jika Cho Kyuhyun menyukai Park Jinhye bukankah itu wajar, yang tidak wajar posisi wanita itu masih sah istrinya dan aneh nya juga dia kesal saat melihat adegan itu tadi.
Kenapa Jinhye tidak menunggu bercerai dulu dengan Hyukjae jika ingin bebas berpacaran dengan Cho Kyuhyun.
"Aku menunggu mu sejak setengah jam lalu" Kyuhyun yang akan masuk ke ruangan kerja nya terkejut,
Sekertarisnya Han Sejung mengangguk takut pada atasan nya, dan dengan tatapan tajam dan wajah dingin nya Hyukjae mendekat pada pria itu.
"Ada apa ke sini mencari saya direktur Lee?"
"Tidak usah basa basi, katakan jujur sebenarnya apa hubungan mu dengan istriku?" Hyukjae menghela nafasnya, sejak menikah baru kali ini dia menyebut istri pada Jinhye.
"Aigoo, kau sendiri tahu jelas jika Jinhye sahabatku kan? Kau aneh direktur"
"Jawab saja! jangan coba berkelit dengan embel embel sahabat, jika kau menyukai dia aku akan mundur dengan sukarela"
"Kau yakin?"
"MWOSEUN SEURIYA??"
Hyukjae terkejut dengan pertanyaan itu, bahkan Kyuhyun sekarang tersenyum meremehkan pada nya.
"Kau yakin akan mundur dengan sukarela? Ah tapi saya kurang yakin jika kau rela memberikan istrimu begitu saja pada saya"
"Kau?"
"Wae? Bukankah saya benar? Tadi saja kau terlihat marah, hanya karena melihat kami berciuman, apa kau cemburu? Jika kau cemburu berarti kau menyukai Jinhye, sayangnya kau itu terlalu bodoh direktur Lee"
"Apa katamu?! Kau mau mengejekku?!"
"Nde itu kenyatan nya, seharusnya jika kau pria sejati sedikitlah lebih peka pada sekitarmu, apalagi pada wanita"
"Diam brengsek!!"
"Ckck~ aku ingatkan kali ini bung.....jika bukan aku yang mengambil istrimu akan ada pria pria lain yang mengambil nya, dan itu pasti akan terjadi"
Hyukjae meremas tangan nya, tawa pria di depan nya bahkan membuat telinga nya makin merah, tadi Cho Kyuhyun tengah mengejeknya sebagai pria bodoh.
Bugh...
Hyukjae terkejut sendiri setelah melayangkan bogem mentah di wajah Kyuhyun, pria itu meringis memegang bibirnya yang perih, lalu menatap lawan bicara nya dengan mata tak kalah tajam.
"Jika kau diam saja dan menyerah aku akan benar benar mengambil Jinhye darimu, ingat itu!" Sekertaris Kyuhyun menutup bibirnya karena kaget, dia melihat Hyukjae langsung berbalik pergi dengan wajah memerah karena menahan emosi.
*
*
*
*
Park company lobby building.
"Oppa! Tolong jangan menghindari aku lagi!"
"Hyena-ya?"
Baru saja keluar dari ruang kerja nya malam ini demi tuhan Hyukjae benar benar kesal hari ini, tadi siang dia di permainkan Park Jinhye, bertengkar dengan Cho Kyuhyun sampai dia memukul pria itu, dan malam ini begitu ingin pulang menenangkan pikiran nya, menghampiri mobilnya di depan gedung dia di kejutkan dengan Hyena yang tiba tiba mendekati nya, lalu memeluk punggung nya dari belakang.
"Kau tak salah apapun, aku baru sadar jika aku yang egois kemarin, seharusnya aku memahami posisimu maafkan aku" wanita itu sesenggukan masih memeluk punggung kokoh Hyukjae, hampir dua tahun dia berpacaran dengan Hyukjae, apa hanya demi masalah ini dia bisa begitu saja merelakan kekasih nya untuk wanita lain.
"Aku tak ingin mengikatnu dengan hubungan yang tak pasti hm, statusku bukan pria lajang lagi dan aku juga tak bisa mencintaimu seperti dulu" Hyukjae berbalik lalu mengusap wajah Kang Hyena yang penuh air mata dengan rasa bersalah, keputusan nya untuk putus kemarin juga demi Hyena. Hyukjae tak ingin wanita itu tersakiti karena perasaan nya juga mulai bimbang apa dia masih tetap mencintai Kang Hyena seperti dulu atau sudah berubah pada wanita lain.
"Oppa.....kau mencintaiku kan?" Pria itu bingung harus mengangguk atau malah menggeleng, dia tak bisa jujur lagi jika hati nya ada yang berubah, jadi dia diam dengan tubuh kaku ketika Hyena mencium bibir nya dengan menggebu, melumatnya dengan nafsu meskipun Hyukjae belum juga membalasnya.
"Hyena cukup"
Hyukjae melepas pelukan mereka, menjauhkan wajah nya karena dia tak mau ada yang melihat adegan tak senonoh itu mengingat saat ini posisinya masih di parkiran kantornya sendiri, meskipun keadaan di sekitar mereka sepi.
"Oppa. Aku merindukan mu, sangat merindukan sentuhan mu di tubuhku"
Hyena malah dengan berani memeluk lagi kedua leher Hyukjae, dia hampir mencium bibir pria itu namun Hyukjae segera membuka pintu mobilnya membawa Hyena masuk ke dalam, dan buru buru ikut masuk juga sebelum ada yang memergoki mereka.
"Jangan lakukan hal tadi di kantorku, ini tempat umum"
Wanita itu tersenyum begitu Hyukjae terlihat memberikan lampu hijau, mobil BMW hitam itu melesat cepat meninggalkan parkiran gedung membawa dua penumpang nya.
*
*
*
Hyukjae membawa Hyena ke apartemen wanita itu, tempat yang dulu sering dia datangi bahkan juga tak jarang dia bermalam di apartemen itu, wajar saja karena Hyena kekasih nya, api cinta mereka yang dulu masih bergelora membutuhkan pelampiasan bukan, jadi apartemen inilah tempat mereka memadu cinta.
Saat baru saja masuk di pintu depan, wanita itu langsung memeluk Hyukjae, kedua tangan nya mengalung di leher kokohnya dengan bibir mereka yang saling mencecap buas, seperti melampiaskan kekesalan nya pada Park Jinhye tadi siang tanpa menunggu lama tangan nya telah bermain di tubuh wanita itu, dia melucuti pakaian yang di kenakan Hyena hingga telanjang sepenuhnya.
"Lakukan saja oppa, aku juga merindukan sentuhan mu" Hyena mengangguk tanpa ragu, sudah lebih dari empat bulan mereka tak bermain lagi seperti ini, seperti nya Hyukjae menganggurkan miliknya selama ini, juga tak sabar untuk memuaskan adik kecilnya yang dia terlantarkan sejak menikah.
"Kita main di kamar saja"
Pria itu mengangguk, lalu menyeret Hyena ke kamar dan melempar tubuh wanita itu hingga terlentang di ranjang Queen size, mereka berciuman penuh nafsu dan sama sama memuaskan diri dengan tangan yang saling membelai tubuh masing masing. Pria itu menyeringai lalu melucuti kemeja yang di pakai nya, menindih tubuh kang Hyena yang sibuk mendesah dengan nikmat.
"Sepertinya kau makin mesum saja uhh aku merindukan mu" Hyukjae meringis kesal, berdiri di pinggir ranjang mendapat servis dari si wanita yang membuka resleting celananya dan mengeluarkan kejantanan besar nya yang sudah ON sepenuhnya, tangan lentik itu membelai mulai dari pusar lalu bulu bulu halus yang tumbuh di perut Hyukjae hingga di kemaluan nya, dan ujung penis nya yang seperti topi jamur, batang yang panjang dengan twinsball yang menggantung.
Bagian inilah yang Hyena sukai dari pria itu, dia takkan sanggup kehilangan Hyukjae nya karena penis ini selalu bisa memuaskan nya. Dengan lihai dia menghisap penis itu dengan mulutnya, Hyukjae memejam dan mengerang saat merasakan hampir saja sampai.
"Oppa suka?"
"Lebih cepat lagiiiiii....."
Hyukjae mengangguk lalu memainkan payudara wanita itu dengan tangan nya, dia mendesah keras ketika hampir orgasme dan menjambak rambut pirang wanita itu begitu sampai, teriakan desahan nya memenuhi seisi kamar.
"Apa istrimu tidak pernah melakukan begini padamu?" Hyukjae menggeleng, konyol sekali jika dia dan Jinhye pernah melakukan hal seintim ini, sejak menikah saja mereka tidur di kamar terpisah, bibir wanita itu bahkan Hyukjae tak pernah merasakan nya.
"Aku sudah bilang kan pernikahan ku itu hanya palsu, dia itu hanya istri ku di atas kertas. Setiap hari hubungan kami malah seperti orang asing"
Hyukjae menindih tubuh seksi wanita itu, kepalanya tenggelam di sana menyusu di kedua bukit menggiurkan itu seperti bayi kehausan.
"Pantas saja, ahk kau kasihan sekali padamu oppa, dia pasti merindukan masuk ke sini"
"Aku juga sedang kesal"
Hyena mengerang lirih ketika intim nya di permainkan jari jari pria itu, dan dia memainkan milik Hyukjae.
Dia tahu jika Hyukjae takkan berhenti setengah jalan jika sudah begini. Bahkan dulu Hyukjae bisa melakukan beronde ronde jika mereka bercinta, heran saja kenapa hormon seks pria itu jika kambuh tinggi sekali.
"Ssh~kau kesal dengan siapa? Ssh ouh pelan geli...jebal oppa"
"Wanita memang menyebalkan kan? Termasuk Park Jinhye itu yang egois dan suka menyiksaku" Hyukjae berdengus, karena kesal dia mengigit puting payudada itu keras, hingga Hyena mengeluh miliknya sampai merah dan lecet.
"Oppa pelannn hhhhh jangan di gigit"
Hyena mendesah dengan tubuh penuh keringat, dia berbaring setengah duduk di ranjang, sekarang bagian bawahnya di nikmati pria itu dengan rakus, Hyukjae menjilati intim itu dengan penuh gairah seperti meluapkan semua benang kusut di otak nya
"Aku hampir sampai...."
"Berikan padaku"
Hyukjae menyahut, dalam pikiran nya bayangan saat Cho Kyuhyun mencium Jinhye tadi siang membuat dia makin emosi, kenapa dia hanya bisa menjadi pihak mengenaskan.
"Oppaa aahkk....."
Hyena mengeinterupsi karena intim miliknya berkedut kencang lalu menjambak rambut Hyukjae keras, menandakan pelepasan nya sungguh dahsyat kali ini.
"Palli oppa masukkan"
"Kau yakin?"
Hyena terkejut saat Hyukjae berdiri lalu menyambar kemeja nya yang kusut di bawah ranjang dan memakai nya lagi.
"Apa maksudmu oppa?"
"Aku tak bisa menjanjikan apapun padamu, termasuk masa depan apapun. Kau yakin bisa bercinta denganku?"
Wajah Hyena memerah, ucapan pria itu seperti membuat gairah nya langsung lenyap.
"Maaf...jangan menemuiku lagi, aku tak mau kau sakit hati lagi karena perasaan ku sudah berubah untukmu" Hyukjae memakai dengan benar kemeja dan celana nya lagi, menoleh pada Hyena yang masih telanjang di atas ranjang dan tengah menangis.
"Aku mencintaimu oppa, kajima"
"Maafkan aku, selamat tinggal Hyena-ya....aku tak pantas untukmu" Hyukjae menutup pintu kamar itu, di iringi isakan sesenggukan sang wanita yang miris, mirip pelacur ditinggalkan tuan nya bahkan sebelum di tiduri.
"Kau mencintai dia? Jadi hatimu sudah berubah sekarang oppa?"
*
*
Jinhye meremas ponselnya dengan wajah cemas karena berkali kali melirik jam di dinding dan sudah hampir berada di angka dua malam, tapi bayangan suami nya tak terlihat sedikitpun di pintu depan, dengan tubuh lemas Jinhye beranjak naik ke tangga. Percuma saja menunggu Hyukjae pulang jika baginya rumah ini mungkin seperti neraka.
Wanita itu jatuh duduk di tangga kayu, menangis dan menopang dagu nya, dia kedinginan karena hanya mengenakan lingerie berwarna mocca, suatu keberanian Jinhye melakukan nya, memakai pakaian seseksi itu berharap Lee Hyukjae pulang lalu tertarik pada nya, atau paling tidak pada tubuh nya.
'Bodoh Park Jinhye'
Jinhye memukul dahi nya setelah membatin, jika dia berharap seperti itu berarti dia makin bodoh, bukankah siang tadi suaminya sangat marah, sampai memukul Kyuhyun lalu mengurung diri di ruangan kerja nya. Mana mungkin dia akan pulang malam ini.