Chereads / FAKE LOVE Eunhyuk-Jinhye / Chapter 15 - Waktu Spesial (15)

Chapter 15 - Waktu Spesial (15)

Suara dencapan bibir mereka memenuhi kamar, dengan ritme sedikit berubah kasar setelah Hyukjae dengan sabar bermain dengan lembut, dia menahan tengkuk wanita itu membawa posisi Jinhye duduk di pahanya, menghadap nya.

Dia menahan punggung Jinhye dengan tangan lalu mempertemukan bibir mereka lagi dengan lumatan makin memburu, sampai wanita itu mendesah karena merasa hampir sesak nafas, Hyukjae tahu jika Jinhye bukan wanita pengalaman yang sering di cium namja.

"Lee...."

Jinhye memaksa melepas bibirnya langsung meraup oksigen dengan rakus, gila dia bisa mati karena ciuman ini.

"Bagaimana rasanya saat aku menciummu, atau Kyuhyun yang mencium mu? Kau lebih suka yang mana"

"Jangan membahas soal Kyuhyun lagi, aku tak mau bertengkar hal yang tak penting"

"Ah tapi aku penasaran dengan jawaban mu?"

"Kyuhyun hanya membantuku agar kau cepat sadar, dan kau~ ngh~ suamiku yang ku cintai"

"Suami?"

"Ahk Lee Hyukjae berhenti jahil padaku"

Hyukjae tertawa geli, setelah berhasil menggoda Jinhye hingga bibir wanita itu berubah merengut dengan wajah makin merah saat menjawabnya, ucapan Hyukjae tadi membuat dia kesal dan membingkai rahang Hyukjae, lalu duluan mencium bibir pria itu dengan sedikit kasar, dan reaksinya di luar dugaan, Hyukjae menarik pinggang nya hingga berbaring, dan Jinhye tengkurap di atas tubuh nya, mereka berciuman lagi dengan bergelora sampai mungkin bisa sesak nafas.

"Apa aku boleh?"

Hyukjae masih tak enak hati jika lancang menyentuh wanita itu, meskipun Jinhye istrinya dan bukan hal salah jika dia meminta hak nya sebagai suami, namun dia merasa harus mendapat persetujuan wanita itu dulu.

"Tapi Aku takut"

Jinhye menggeleng malu, dia bukan anak kecil yang tak tahu maksud Hyukjae, namun dia seumur hidup belum pernah di sentuh pria manapun seintim ini.

"Jangan berpikir macam macam, nikmati saja sayang"

Jinhye memejam meluruskan kaki nya, pasrah saat Hyukjae membaringkannya terlentang di ranjang dan membelai wajahnya lalu mencium dari dahi, pipi, hidung dan berakhir di bibir.

Ciuman nya beralih di payudara wanita itu yang masih terbalut dress, meremas nya dan sangat pas di tangkupan nya tangan nya, kepalanya berubah pening ketika membayangkan bagaimana menggiurkan nya payudara di dalam dress itu, yang menjadi fantasi Hyukjae soal tubuh Jinhye akhir akhir ini.

"Ngh...."

Jinhye mendesah keras, bergidik ketika dadanya di remas dan dimainkan, nikmat bercampur nyeri karena ini pertama kali nya, bibir mereka kembali berciuman panas. Hyukjae mencium hingga ke telinga, sampai Jinhye meremas kemeja nya mengeluh geli.

Hyukjae menggunakan tangan kanannya melepasi semua kancing dress putih yang di pakai Jinhye, hingga payudara itu terlihat menyembul dalam BRA berwarna putih, dan tangan kirinya menahan tengkuk wanita itu agar bibir mereka bisa saling mencecap makin dalam.

"Lee....ouh"

Jinhye menggeliat sedikit panik, dia baru membuka matanya saat merasa dadanya tak mengenakan apapun dan payudaranya nyeri karena gigitan mulut, dia meremas rambut Hyukjae yang sedang menghisap di gundukan nya setelah membuang BRA nya ke lantai, pria itu menyusu dengan rakus, dan meninggalkan banyak bekas kissmark di dada Jinhye.

Hyukjae berdiri dengan lututnya menarik lepas Rok merah yang di kenakan Jinhye, juga panty putih wanita itu, lalu membuang nya dengan asal, dia menyeringai takjub melihat tubuh seksi dan sintal telanjang itu, dengan lipatan paha mulus menggoda yang di tutupi Jinhye dengan tangan nya dan wajah yang merona.

"Aku malu~ jangan di lihat ahkk apa yang kau....."

"Gwenchana, kau pasti suka" Hyukjae tak merespon teriakan wanita itu, dia membuka paha itu lalu menggeluti intim Jinhye yang menggoda, lidah panasnya menikmati dengan sukacita bahkan juga menjilat dan menghisap dengan bernafsu, intim yang hanya di tumbuhi sedikit bulu, berwarna merah dan membuat Hyukjae meneguk liurnya.

"Leeeee..."

Jinhye mendesah makin keras, membuka lebar paha nya dan tangan meremas sprei ketika merasa akan sampai, dia menggeliat gelisah saat Hyukjae dengan makin bergairah menikmati milik Jinhye, dan kepalanya berada di jepitan paha wanita itu, hanya selang beberapa menit dia memekik, dan menghela nafas panjang saat mendapat pelepasan.

"Aaah~....kau nakal"

Hyukjae terkekeh menindih tubuh wanita itu lagi dan mencium bibir Jinhye membagi cairan cinta tadi dengan ciuman panas mereka, Jinhye yang masih kikuk berusaha menutupi liang intim nya lagi.

"Jangan Lee...geli....."

"Kau harus basah dulu Hye, gwenchana akan ku bantu"

Tangan dan Jari pria sekarang sibuk menggelitiki liang intim itu yang makin basah menusuk dengan dalam dan cepat, Jinhye makin mendesah dengan meremasi rambut Hyukjae, hanya dalam lima menit dia mendesah panjang lagi mendapat pelepasan kedua nya.

Hyukjae bangkit berdiri, melepas kemeja yang masih dia pakai, juga celana kain coklatnya. kejantanan besarnya terlihat menyembul dan berdiri tegak, setelah dia melepas seluruh kain di tubuhnya, dengan wajah merah Jinhye menutup matanya, masih malu jika melihat tubuh pria telanjang yang menggoda, seperti tubuh suami nya.

"Hey sayang"

"Ahkk~ diamlah aku malu"

Hyukjae terkekeh, Jinhye masih menutup wajahnya dengan tangan, duduk bersandar di kepala ranjang tanpa sehelai benang pun, tubuh seksi nya ini saja sudah membuat milik Hyukjae makin ON. Astaga dia sampai tak habis pikir kenapa istrinya ini sungguh lugu dan menggemaskan, takut melihat tubuh pria yang telanjang, padahal biasanya itu kesukaan wanita. Dengan berani dia meraih wajah Jinhye menempatkan penisnya tepat di depan wajah Jinhye.

"Hey buka matamu Hye...."

"Arghh apa apaan kau ini?"

"Gwenchana, ayo pegang akan aku ajari cara nya" Jinhye mengangguk kikuk dengan bibir cemas, dia masih takjub melihat penis besar milik pria yang baru kali ini bisa dia lihat live di depan nya. Dengan ragu dia memegang batang penis itu memainkan twinsball nya dan juga topi nya, Jinhye bergidik ngeri dan takjub dengan ukuran nya yang besar, Hyukjae mendesah geli dan meremas rambut Jinhye, lalu mengarahkan miliknya pada bibir Jinhye, agar istrinya bisa menghisapnya.

"Ayo hisap dengan mulutmu"

Jinhye mengangguk, menjilat pelan dan mulai menikmati kegiatan oral ini.

"Masukkan Hye....ahkk nde begitu"

"Ghhh ahkkk hmm ssh~ beginikah?"

"Nde pintar, ahk sayang lebihhh cepat lagi.....enakkk"

Desahan mereka makin keras membahana dalam kamar itu dengan suara hujan yang menguyur Seoul larut malam ini.

*

*

*

Drrtt.....drrrtttt.....

Suara dering ponsel di meja nakas seperti tak mengusik seorang gadis yang tengah terlelap dengan nyaman di ranjang bersprei putih yang berantakan itu, sebenarnya tak bisa di katakan gadis lagi karena sejak semalam dia sudah menjadi milik seutuhnya dari pria yang berstatus suami nya.

"Halo"

Jinhye terpaksa membuka matanya dan menyambar benda itu karena bunyi nya sangat berisik mengganggu tidurnya.

"Hey nyonya Lee....apa kau tak pergi ke kantor hah?! Ini sudah siang!" Suara keras cempreng bass di seberang sana khas Cho Kyuhyun membuat telinga Jinhye berdenging, dia masih malas membuka matanya dan hanya bergumam pelan.

"Aku libur.....hoam nanti saja menelpon lagi"

"Hah?! Apa?! direktur mentang mentang kau pemilik perusahaan ini jadi seenaknya bisa libur begitu ya? Apa kau dan suamimu itu masih tidur jam segini? Ckck dasar pasangan pemalas"

"Hm~"

Jinhye bergumam pelan, lalu jatuh tertidur dengan ponsel tetap menempel di telinganya, dan Kyuhyun terpaksa memutus sambungan nya, sikap Jinhye ini membuat Kyuhyun menghela nafasnya lalu terkekeh miris.

"Semalam pasti terjadi sesuatu dengan mereka? Argh aku tak boleh berubah pikiran lagi, aku harus melupakan nya dan merelakan dia" Pria itu menggaruk rambutnya lalu berusaha berkonsentrasi lagi dengan file file kerja di meja nya.

*

*

Hyukjae tersenyum saat baru membuka pintu kamar Jinhye, dia masuk dan membawa nampan berisi segelas susu coklat yang masih hangat dan dua potong sandwich isi keju, semalam dia tidur di sini juga setelah mereka kelelahan mendaki surga berkali kali dan baru tidur hampir jam lima pagi.

Hyukjae meletakkan makanan tadi di meja nakas, mengambil ponsel di tangan Jinhye yang masih menyala dan melihat nama Han Jihyun sekertaris istrinya yang sedang menelpon, tanpa ragu Hyukjae menerima panggilan itu.

"Halo"

"Ah, maaf apa ini direktur Lee? Bisakah saya bicara dengan Jinhye-ssi?"

"Nanti aku sampaikan. Noona ingin titip pesan apa pada istriku?" Tanpa ragu Hyukjae menyebut kata -istri, bukan seperti biasanya dia takut menyebut kalimat itu.

"Hm ada beberapa file yang harus dia cek dan di bubuhi tanda tangan, saya akan meletakkan di meja nya saja, apa direktur bisa ke sini nanti?" Jihyun di seberang sana tersenyum, jika ponsel atasan nya ini bahkan suaminya bisa menggunakan nya, berarti banyak kemajuan di hubungan mereka.

Hyukjae menghela nafasnya, dia sadar jika hari ini bukan waktu libur. Mereka terpaksa bolos hari ini, jam delapan pagi tadi Hyukjae baru terjaga, lalu langsung ke dapur membuat kopi dan sarapan karena perutnya sudah berdemo, dan sampai jam sebelas siang begini istri cantiknya itu masih terlelap nyenyak di ranjang.

"Baiklah akan aku sampaikan, biar nanti dia menghubungi noona sendiri....aku akan usahakan mengantarnya ke kantor nanti"

"Terima kasih direktur maaf jika sudah mengganggu anda" Hyukjae langsung memutus sambungan setelah berbasa basi sedikit, dia melangkah ke jendela kamar membuka korden besar berwarna putih itu, hingga Jinhye mengeluh dan menggeliat pelan.

"Ireonna hm, memang nya kau tak lapar sudah sesiang ini? Ayo bangun sayang lalu mandi"

"Ngh~"

Hyukjae duduk di pinggir ranjang, membetulkan selimut yang di kenakan Jinhye dan merapikan rambut wanita itu yang sedikit kusut, dengan lembut dia menggoyang terus bahu wanita itu.

"Sayang ayo bangun"

"Hm~ aku masih ngantuk"

Jinhye menjawab setengah mengigau, wanita itu menggeliat lalu menutup wajahnya lagi dengan selimut, dia lelah setengah mati dengan tubuh rasanya remuk, karena buasnya suaminya semalam.

"Jika tak mau bangun juga aku akan menggendongmu ke kamar mandi dan aku mandikan nyonya Lee jika perlu aku masuki lagi, mau?"

"Argh Lee Hyukjae!"

"Pemalas sekali sih? Istri itu harusnya bangun pagi dan masak sarapan, bukan terus molor sampai siang begini"

"Ck gara gara siapa aku jadi pemalas eoh?"

Jinhye yang kesal terpaksa membuka matanya, menguceknya dan bangkit duduk sempoyongan di ranjang. Pria itu terkekeh lalu memeluk pinggang ramping sang istri yang masih memejam lagi, dan  bersandar di dadanya.

"Argh aku masih ngantuk sekali"

Jinhye menikmati usapan di rambutnya, matanya tertutup lagi dengan posisi berbaring dalam pelukan Hyukjae yang juga menciumi wajahnya.

Penampilan nya dengan lingerlie tidur bertali spagheti berwarna putih krem dan rambut acak acakan nya, membuat libido Hyukjae naik lagi.

"Aku bawakan susu buatmu...ayo minum dulu, ada roti sandwich juga"

Hyukjae berusaha mengalihkan pikiran mesum nya, bagaimanapun juga dia bukan penjajah wanita, dia masih ingat sekali jika jam lima pagi mereka baru bisa jatuh tidur setelah main seks beronde ronde, bahkan Jinhye langsung terkapar pingsan setelah itu, semalam mereka memang main sedikit kelewatan, karena benar benar ingin memuaskan gairah hingga kelelahan.

"Sayang ayo minum susu nya, palli bangun dulu"

Jinhye mengangguk lalu menerima gelas susu itu dan langsung meneguk habis isinya, dia sebenarnya lapar sekali namun rasanya masih ingin tidur lagi sampai puas.

"Tadi sekertarismu menelepon"

"Hm lalu dia bilang apa?"

"Kau harus ke kantor hari ini, banyak dokumen di mejamu yang harus kau periksa"

Jinhye membuka mata sepenuhnya lalu duduk dengan benar setelah ingat hari ini banyak dokumen yang harus dia periksa. Dia mencomot roti itu lalu melahapnya dengan tergesa gesa.

"Pelan pelan makan nya Hye, aigoo nanti tersedak"

"Aigoo eotheoke? aku lupa jika banyak dokumen hari ini di mejaku"

"Aku antar kau ke kantor nanti, sekarang kita mandi dulu ya"

Jinhye menganguk semangat, dan berusaha bangkit berdiri, dengan kaget dia meringis saat akan berjalan ke toilet, efek semalam memang luar biasa, bukan tubuhnya saja yang pegal semua, tapi kewanitaan nya malah perih dan masih saja sakit.

"Gwenchana?"

Jinhye mengangguk lalu berjalan pelan lagi, tanpa dia tahu Hyukjae memperhatikan nya dari belakang dan tersenyum geli.

"Ckck~ dia menggemaskan saja sih, aigoo Jinhye"

Pria itu mendekati Jinhye lalu menarik pinggang nya dan langsung membawa Jinhye di gendongan nya. istrinya itu memekik terkejut karena tiba tiba tubuhnya di angkat.

"Ayo aku mandikan nyonya Lee...."

"Hah~ argh tidak mau!!!"