Dua minggu kemudian.
Siang ini Jinhye memutuskan untuk makan malam di restoran saja, daripada harus repot memasak makan malam untuk Hyukjae. Untunglah suaminya yang pengertian itu setuju karena maklum jika Jinhye sudah cukup lelah bekerja sejak pagi, di tambah lagi tadi pagi Hyukjae menggempurnya berkali kali sampai Jinhye kelelahan seperti orang kelaparan. Dia sebenarnya tak enak badan dan ingin cepat pulang, tapi karena Hyukjae mengajaknya makan malam berdua di luar Jinhye terpaksa setuju.
"Lee aku sudah sampai di restoran"
"----------"
"Baiklah aku tunggu, jangan terlalu lama ya"
"----------"
Wanita dengan terusan dres coklat Chanel itu tersenyum senang, gombalan suaminya memang ampuh bahkan menyuruh menunggu beberapa menit.
Jinhye sampai heran kenapa bisa mencintai pria romantis dan semesum itu, dia hapal Hyukjae sering memujinya jika ada mau nya, apalagi jika tujuan nya ke hal hal yang intim, Hyukjae itu bukan pria berbelit belit yang suka basa basi, skinsip apapun dengan Jinhye pasti akan berlanjut seks, dia sungguh tak menyangka mantan manager Lee yang kompetitif bekerja itu, ternyata hasrat sensual nya parah.
"Selamat sore nyonya"
Wanita cantik itu masuk ke dalam restoran yang sudah di reservasi Hyukjae tadi siang, begitu masuk dan mencium bau wine Jinhye jadi tak tahan karena perutnya seperti bergejolak, namun dia tetap membalas senyum ramah seorang waitres yang menyapa dan menyambutnya di pintu depan.
"Saya sedang menunggu suami, reservasi atas nama Lee Hyukjae"
"Mari silahkan nyonya Lee, akan saya antar ke kursi anda, sudah di pesan kok"
"Nde gamsahamnida"
Jinhye mengangguk lalu berjalan ke sebuah sofa berwarna abu abu yang tampak mewah di ruangan restoran itu, sebuah gelas berisi orange jus dihidangkan di depan nya setelah dia tiba tiba ingin minuman asam, namun baru saja akan minum, kegiatan Jinhye ini terhenti ketika seseorang yang asing bagi dia tengah berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.
"Agashi siapa ya?"
"Apa anda Park Jinhye?"
"Hm saya Lee Jinhye, apa anda mencari saya?"
Kang Hyena mengamati wanita yang berdiri dari duduknya lalu tersenyum, dia menatap jijik Jinhye, karena wanita itu yang sudah merebut Lee Hyukjae milik nya.
CANTIK SIH, TAPI TERLIHAT SOMBONG...APA HEBATNYA? AKU LEBIH CANTIK DARI DIA
__________
"Nama saya Kang Hyena....pacar suami anda, ah dengan kata lain saat anda menikah dengan Eunhyuk oppa, dia masih menjadi pacar saya"
Jinhye terkejut, namun dia lebih memilih tetap tenang karena dia tak ingin langsung percaya dengan perkataan orang asing.
"Oh begitukah? Saya tak tahu soal itu, tapi kalian hanya pacar kan dan saya malah istrinya"
Hyena melotot, wajah nya merah karena kesal tak berhasil menyulut emosi wanita di depan nya.
"Setelah Eunhyuk oppa menikah, tapi kami masih berpacaran, dengan kata lain posisi saya cukup berarti untuk nya yang sudah bersama dia dua tahun" Jinhye tersenyum tenang pada wanita asing di depan nya, tak terlalu terkejut dan kembali duduk di sofa itu.
"Tapi sekarang saya yakin tidak, karena dia pasti lebih mengutamakan istrinya, meskipun pernikahan kami baru berjalan lima bulan, itu tak masalah. jadi silahkan anda pergi sekarang, karena saya masih sibuk"
"Jangan merasa menang dulu nyonya, dia akan kembali pada saya. Sudah sering sekali kami tidur bersama, jadi saya pastikan jika dia akan kembali pada saya"
Jinhye menoleh lagi setelah menyeruput jus jeruk nya, rupanya wanita bernama Kang Hyena itu cukup tak tahu malu juga dan pantang menyerah.
"Hm terserah saja, berusahalah jika kau merasa mampu merebut dia, dan saya akan mempertahankan suami saya sekuat tenaga"
"Pernikahan mu dan Eunhyuk oppa yang palsu dan seperti drama takkan bisa lancar selama nya. Nyonya ingat saja itu"
"MWO?"
Jinhye kaget, tak menyangka wanita di depan nya ini tahu soal pernikahan palsu mereka, dan menyindir tajam Jinhye dengan ucapan nya.
"Yang terpenting saat ini Lee Hyukjae mencintai saya, Soal palsu atau tidak itu bukan urusanmu, tentang masa lalu mu dengan Lee Hyukjae saya tak terlalu peduli, karena masa depan nya itu hanya bersama saya, pergilah sekarang agashi"
Jinhye mengibaskan tangan nya mengusir Kang Hyena dengan wajah tenang, dia masih ingat di mana sekarang berada, tak mungkin dia mengamuk di tempat umum ini pada wanita asing, yang tak tahu malu mengaku kekasih dari Hyukjae.
"Cih wanita brengsek!"
Jinhye meremas tangan nya, dia menarik nafas panjang beberapa kali dan terus berkata jangan emosi, kendalikan dirimu Park Jinhye. Bahkan setelah wanita asing itu melengos pergi wajah Jinhye masih terlihat kesal, merah dan dia menepuki dadanya.
"Sering tidur bersama? Dia punya kekasih saat menikah dengan ku, bahkan mereka sampai pernah tidur bersama~"
Wajah Jinhye berubah pucat, sebenarnya bukan hal aneh di Korea Selatan ini pasangan kekasih bisa tidur bersama, yang hanya one night stand saja bahkan tak terhitung banyak nya. Namun Jinhye takut jika wanita itu akan benar benar nekat merebut suami nya, melihat gelagat Kang Hyena dia termasuk type wanita yang nekat.
"Sayang, maaf aku agak telat tadi meeting nya sedikit lama, kau Sudah lama menunggu ya?" Jinhye tersadar dari lamunan nya yang selama beberapa menit diam seperti orang bodoh, dia bergeser duduk nya di sofa saat Hyukjae datang lalu duduk di sebelah kirinya dan mencium pipi nya.
"Hm lumayan lama, kenapa lusuh begini jasmu?"
Hyukjae melepas jas abu abu nya lalu meletakkan di sofa, menggeleng dan duduk di sisi Jinhye.
"Kau sudah pesan makanan belum?"
"Ngh~ belum. Kau saja yang pesan" Jinhye hanya menjawab singkat, dia masih terus kepikiran ucapan Kang Hyena tadi.
"Ah aku mau makan steak daging premium, sayang kau mau tidak?"
"Ayam goreng saja, aku tak suka saus steak nya"
"Ah nde....lalu kita pesan wine putih dan salad buah. Itu bagus dimakan sekarang?"
"Lee jangan minum Wine, aku tak suka. Kita pesan cola saja. Aku mau teh lemon juga"
Hyukjae membukai buku menu dan heran karena Jinhye menolak wine, dia mengangguk terpaksa lalu memanggil seorang pelayan, menyebutkan menu pesanan nya dan tersenyum pada Jinhye setelah pelayan tadi pergi.
"Ada apa hm? Kau lelah ya, seharian tak melihatmu aku rindu sekali" Hyukjae merangkul pinggang istrinya, duduk merapat pada Jinhye yang jadi berubah pendiam, dan meremas ujung dres nya. Jinhye hanya menghela nafas saat Hyukjae menggenggam tangan nya lalu menarik dagu nya untuk mencium bibirnya.
"Kenapa diam saja? Kau aneh sekali hm, aku bertanya sejak tadi kau hanya diam nyonya Lee"
"Aku hanya lelah Lee....jangan bawel"
Jinhye tersenyum berusaha terlihat baik baik saja, dia mulai memeluk pinggang kekar Hyukjae, bersandar di bahu kokohnya dan dengan senang hati Hyukjae menepuki punggung Jinhye.
"Mood mu sejak kemarin aneh, naik turun tanpa sebab. kadang sedih begini lalu berubah pendiam, tiba tiba jadi manja, tak ada sebab juga jadi cemburuan, cerewet dan bawel"
"Aku juga heran kenapa bisa cemburuan juga, mungkin aku banyak pikiran soal kerjaan"
"Jangan memikirkan kerjaan sayang, nanti kau stres. Makanya ambil libur dan santai di rumah beberapa hari"
"Andwe, aku masih harus mengurus brand Claire. Itu penting Lee jika aku libur kerjaan itu bisa berantakan"
Jinhye terkekeh dan balas memeluk Hyukjae, dan suaminya hanya terdiam pasrah. Sebenarnya dia sadar juga jika akhir akhir ini Jinhye berubah bawel, jika Jinhye tak suka style pakaian yang di pakai suami nya dia akan mengomel, bahkan jika Hyukjae pulang kerja malas mandi, dan langsung tidur. Jinhye akan langsung marah lalu memaksa suaminya itu mandi dulu sebelum tidur. Sampai Hyukjae kadang protes karena sering di atur ini itu.
"Akhirnya pesanan kita sudah datang"
Hyukjae langsung duduk dengan benar dan meminum cola nya, seorang waitres membawa meja dorong lalu menata di meja makanan pesanan mereka tadi.
"Silahkan di nikmati makanan nya tuan dan Nyonya"
"Terima kasih ya"
Hyukjae segera mengambil pisau dan melahap steaknya, maklum dia lapar sekali setelah siang tadi hanya sempat makan burger keju.
"Kau makan dengan siapa tadi siang?"
Jinhye mulai bertanya dan ikut makan, dengan mulut penuh Hyukjae tertawa karena sikap protektif istrinya ini.
"Dengan manager Park, siapa lagi. Tapi aku hanya sempat makan di ruang meeting pesan burger dan kentang goreng tadi siang, nafsu makan ku jadi buruk akhr akhir ini"
"Hanya dengan manager Park saja kan? Atau sekertarismu itu ikut makan siang juga?"
"Aku ke dept store sendirian sayang, itu juga karena tugas dari aboenim, kenapa mulai cemburu lagi sih?"
Hyukjae terkejut dan hampir saja tersedak, geleng geleng cepat karena dia tak ingin ribut kecil dengan Jinhye hanya karena sekertarisnya.
"Uh mungkin saja kau bohong?"
"Gureu aku akan mengganti sekertaris jika kau tak suka dengan Jieun, kau saja yang pilih sekertaris untukku"
"Lee...."
"Gwechana, aku tak mau ribut hal sepele dengan mu Hye.....biar personalia mengurus mutasi Jieun ke tempat lain dan kau pilihkan sekertaris untukku ya"
Jinhye terdiam, sedikit merasa bersalah kenapa cemburu nya jadi keterlaluan akhir akhir ini, apa Karena ucapan Kang Hyena tadi membuat dia ketakutan Hyukjae akan beralih pada wanita lain.