Ariani berada di rumah sakit ketika ia sadar hal pertama yang dia rasakan adalah nyeri di kepala nya dan nyeri di kaki nya. Dia melihat sekeliling nya, ada Citra, Ferdinand dan Taufik.
"rii,,,,," ucap citra pelan saat melihat Sahabat nya itu membuka mata. "aku haus" ucap Ariani dan dengan cepat citra memberikan nya minum. Stelah selesai minum dan mengatur nafasnya Ariani kembali berbicara, "fer, gimana, apa sudah beres" tanya Ariani ketika melihat Ferdinand, "Ariani kamu gila yaa, kamu baru aja sadar dan sekarang nanyain kerjaan" ucap Citra kesal. Ariani tersenyum pada sahabat nya itu "i'm fine babyyy" ucap Ariani. "kamu nggak usah khawatir mereka sudah sampai ke tempat tinggal yang sudah mereka beli dari uang kompensasi perusahaan dan para bandit itu sudah dipenjara dan orang di balik ini sedang dalam investigasi, dan tanah itu sudah jadi milik A.S Global Company 100%" , jelas Ferdinand. "jadi Misi kamu selesai dan sekarang fokus sama kesembuhan kamu" lanjut Ferdinand. "oiaa, fer masalah ini jangan sampai ke telinga Adrian yaa dan kantor tentunya, tohh sudah selesai kan masalah nya" ucap Ariani dengan suaranya yang masih terdengar lemas,, Ferdinand diam "plisssss" ucap Ariani lagi , "ternyata kamu benar benar wanita yang keras kepala Ariani,,, baik lah" ucap Ferdinand.
--------------------_--------------------
Sudah 5 hari Ariani dirawat di rumah sakit, luka kepala hanya membutuhkan 3 jahitan dan tidak dalam, Ariani pingsan bukan karena kekurangan darah tapi karena kelelahan di tambah belum ada asupan energi masuk di dalam tubuh nya. harus nya di hari ke-3 dia sudah boleh pulang tapi Citra dan Ferdinand berkeras agar Ariani dirawat hingga luka dikepala nya sembuh total. jadi lah Ariani baru bisa pulang sekarang dan di tambah dia harus bedrest selama 3 hari karena kakinya masih proses penyembuhan.
------------_---------
"Riii, kamu benaran nggak apa-apa aku tinggal sendiri" ucap Citra, "yaa ampun aku Uda sehat besok juga aku Uda masuk kerja kamu Uda nemenin aku lebih seminggu, dan kamu harus bolak balik kerja, yang ada ntar aku sehat, kamu yang sakit" ucap Ariani "kamu pulang istirahat ntar weekend kamu nginep disini' kagiy, okee" lanjut Ariani. "iyaa Uda aku pulang dulu kalau gitu" ucap citra, "hati hati yaa di jalan" sahut Ariani "assalamualaikum" ucap citra "waalaikum salam" jawab Ariani, dan Citra pun masuk kedalam taksi.
----------------------_----------------
Jam menunjukkan pukul 7 malam, Ariani bosan dan memutuskan untuk berjalan jalan kecil di area taman kompleks perumahannya.
Saat sedang berjalan , kakinya kembali nyeri dia pun mencari tempat duduk untuk istirahat. "seperti nya kamu sangat suka yaa melihat bintang" ,, "Adrian" ucap Ariani ketika melihat seorang pria datang dan berbicara padanya, "iyaa ini aku" ucap Adrian. "kamu sudah kembali dari luar negeri" tanya Riani, "hmmmm, dan aku sudah mendapatkan laporan dari misi mu" ucap Adrian "hmmm, syukur lah" sahut Riani, "thanks yaa" ucap Adrian, Ariani menoleh ke arah Adrian 'haaa, seorang Adrian mengatakan thanks, ini mimpi bukan sih' itu lah pikiran Riani, "hhmmm, ya untuk itu lah aku di gaji" ucap Ariani. "kalau begitu sampai ketemu di kantor besok pak" ucap Ariani , namun ketika dia berdiri dia lupa bahwa kaki nya masih terkilir, sehingga dia kehilangan keseimbangan. "aduuhhhh" ucap nya dan dengan cepat Rian menahannya "kamu tidak apa2" , ucap Adrian "aku tidak apa2" ucap ariani cepat, "kau permisi" lanjutnya, saat akan melangkah "tunggu" ucap Adrian suara nya kembali dingin, "kenapa sama kaki kamu Ariani" ,, 'degggg' Ariani diam Bingung harus menjawab apa "hmmmm jadi ini alasan kamu tidak masuk beberapa hari ini" Lanjut nya, dia diam kemudian "tunggu apa ini ada hubungannya sama tanah itu" tambah Adrian , seketika itu juga Ariani menjadi semakin bingung dalam diam Adrian menarik nya "auuuu" namun kakinya kembali merasakan nyeri, dan sadar itu Adrian pun men-duduk kan nya kembali ke kursi. "kamu diam itu artinya benar" , ucapnya, "Adrian ini hanya terkilir biasa dan aku sudah sehat setelah beberapa hari istirahat" ucap Ariani menenangkan Adrian, mendengar jawaban Ariani wajah Adrian semakin dingin dan tiba-tiba Adrian menggendong Ariani , sontak saja Ariani terkejut , "Adrian turunin, aku bisa jalan sendiri" ucap Ariani, namun melihat ekspresi Adrian, Ariani pun diam.