"Ariani ke ruangan saya sekarang" ucap suara khas Adrian "baik pak" , Adrian memanggil Riani keruangan nya tepat saat Ariani bersama Nina dan Tasya serta beberapa staff lainnya. "lihat nggak sih gelagat aneh boss sama Ariani , tatapan Mereka itu beda boss juga akhir akhir ini ngga sedingin biasanya" , ucap Tasya, "iyaa bener" ucap salah satu staff lainnya, "Uda ahh, jangan gosip kerja kerja" sahut Nina
-------------------_------------
Aku mau kamu urus ini , Adrian menyerahkan sebuah map ke Ariani, Ariani pun melihat nya secara seksama, "aku sudah membayar mereka semua, tapi mereka masih tak mau menyerahkan lahan itu, aku tak ingin menggunakan kekerasan , tanah itu sangat berharga untuk ku." ucap Adrian menjelaskan. "jadi aku harap kamu bisa menyelesaikan ini" Lanjut nya. "baik pak" , ini no.telepon Pak Salim orang yang kamu harus temui dan menerima arahannya, dan aku sudah siapkan supir untuk mu, selama kamu menyelesaikan kasus ini kamu tidak boleh menyetir sendiri," ucap nya lagi "baik pak" sahut Ariani.
------------------_------------
"Ini Bu lokasi nya" Ucap Taufik, supir yang ditugaskan untuk selalu bersama Ariani. Ariani pun turun dari dalam mobil dan melihat sekeliling lokasi itu, tidak terlalu luas, namun tatanan rumah nya sangat rapi dan setiap rumah terlihat asri dan hijau, saat sedang berkeliling Ariani melihat ada keributan di salah satu rumah warga dan menghampiri nya. "ada apa ini" ucap Ariani namun seolah tak mendengarkan para lelaki bertubuh kekar itu yang berjumlah 3 orang semakin menarik anak kecil yang kira2 berusia 6 tahun itu, 'lepaskan, lepaskan anak ku,' 'ibuu tolong, ibuu' "heeiii, kau menyakiti anak ini" ucap Ariani sambil mendorong salah satu dari mereka. Sebenarnya Ariani takut namun dia paling tidak suka melihat orang lemah tertindas untuk itu dia akan tetap menolong,. dan kekuatan Ariani Sebenarnya tak sebanding dibandingkan pria pria kekar ini ,mereka pun akhirnya melepaskan anak itu dan dengan cepat Ariani menarik anak kecil itu kepelukan nya. "kalian pergi sekarang atau aku teriak" ucap Ariani dengan nada tinggi walau sebenarnya suara nya gemetar. Pria priankekar itu pun pergi dan melihat' sekilas kearah Riani, saat pria pria kekar itu pergi , ibu tadi cepat menarik anaknya dari Ariani. dan mereka masuk tanpa berkata apapun , Ariani bingung dengan sikap ibu itu. namun saat dia akan melangkah untuk mengetuk pintu rumah ibu itu, suara pria terdengar lemah namun tegas menghentikan nya "Kau wanita yang luar biasa" ucap pria tua dengan beberapa pengawal nya mendekat ke arah Ariani, "apa anda Tuan Salim" tanya Ariani mengingat akan ada seseorang yang dia temui dan bernama Salim. "iyaa,,, anak muda sekarang memang tidak suka menunda nunda pekerjaan, bagus sekali" semua yang di ucapkan pak Salim membuat Ariani bingung "ayoooo aku antar kamu berkeliling," lanjut pak Salim dan Ariani pun berjalan bersama nya. "perumahan ini aku tidak menyangka dia sangat menginginkan nya, anak itu tidak berubah," Ariani hanya diam mendengarkan pak Salim, "ini adalah tempat nya tinggal ketika dia masih kecil hingga SD," , "Tapi ada pihak lain yang juga menginginkan lahan ini dan mereka menggunakan cara licik untuk mendapatkan nya." ,, Arini mulai paham Kenapa Adrian sangat menginginkan lahan ini.
"Tapi ingat nak, jangan melakukan hal itu lagi tanpa pengawalan siapa pun, karena mereka akan ada disini setiap saat" ucap pak Salim mengingat kannya.
"Terima kasih banyak pak, besok saya akan kemari lagi dan menelpon Anda" ucap Riani seraya pamit undur diri.