Ketika sedang asyik menikmati lagu yang masih teralun lembut , tiba tiba seseorang datang mengambil Sossis bakar milik Ariani "Adriaann," ucap Ariani kaget saat melihat siapa yang mengambil Sossis miliknya, "kamuu kaan bisa bakar lagi" ucap Adrian dan berlalu pergi begitu saja. Ariani hanya diam seraya melihat Adrian pergi sampai suara mengagetkan nya, "nihh minuman untuk mu" ucap Raymond, Ariani mencium bau alkohol "maaf, aku tidak minum" ucap nya sopan, "ohh sorry" jawab Raymond, "aku permisi ke toilet" ucap Ariani, Setiap kali mencium bau alkohol Ariani akan merasa mual. Dia harus ke kamar mandi untuk menetralisir aroma itu. Saat keluar kamar mandi dia kembali berpapasan dengan Adrian, tadinya dia ingin langsung pergi tanpa memperdulikan Adrian, "kamu tidak bisa minum" ucap Adrian dan membuat langkah Ariani terhenti "mm, iya" ,, dan melihat Adrian tersenyum tipis "apa anda butuh sesuatu pak , jika tidak saya permisi" ucap Ariani cepat "iyaa, tidak" jawaban Adrian "iya atau tidak?" tegas Ariani "apa kau bisa membuat kan ku teh ?" ucap Adrian
-------------------------_-------------------
Mereka pun tiba di dapur milik Ferdinand, dapur itu di desain menyerupai Bartender, didepan Ariani terdapat banyak jenis teh "apa kau yakin bisa membuat nya" ucap Adrian, yang saat ini duduk dihadapan Ariani dan dibatasi meja berbentuk bartender itu, Ariani mengacuhkan nya dan memulai membuat teh tak sampai 10 menit teh itu pun sudah jadi , Ariani membuat white Tea, dan berjalan mendekat ke Adrian untuk memberikan teh itu "ini,, " ucap Ariani. Seketika Adrian menoleh memutar kursinya ke arah Ariani kini mereka saling berhadapan dan membuat posisi mereka sangat dekat Ariani hanya bisa terpaku melihat wajah orang yang telah membuat hatinya beku selama ini. "apa yang sedang kalian lakukan disini?" suara Ferdinand menyadarkan mereka, dan dengan cepat Ariani meletakkan teh itu di depan Adrian dan segera pergi meninggalkan mereka. Ferdinand melihat aneh ke arah Ariani dan Adrian bergantian , belum sempat Ferdinand membuka suaranya "fer, menurut mu, siapa aja orang yang mengetahui teh favorit ku?" ucap Adrian "hanya aku, mama mu dan kamu" jawab Ferdinand sedikit bingung, Adrian meminum teh itu dengan ekspresi yang tak bisa di baca, kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Ferdinand yang merasakan ada sesuatu yang aneh antara sahabat nya itu dan Ariani.
---------------------_-----------------
Acara pun mulai memasuki acara seru seruan dimana seseorang harus menyanyi. dan semua orang meminta Adrian untuk menyanyi, kapan lagi punya kesempatan seperti ini pikir mereka 'Adrian, Adrian, Adrian' semua orang menyorakinya, dan Adrian pun maju kedepan , "ayoo request lagu," teriak Ferdinand "Bryan Adams everything i do" secara spontan Ariani mengeluarkan suaranya, 'astagaaa mati aj kamu Ariani' ucap Ariani dalam hati sambil menunduk menyembunyikan wajahnya. "iya itu aja, lagian itu kan lagu favorit mu Ian" sahut Ferdinand.
Lagu mulai dinyanyikan dan tak disangka Adrian memiliki suara yang bagus , semua orang terutama wanita tak mengedipkan mata sedikit pun dari Adrian.
Look into my eyes – you will see
What you mean to me
Search your heart, search your soul
And when you find me there you'll search no more
Don't tell me it's not worth tryin' for
You can't tell me it's not worth dyin' for
You know it's true
Everything I do – I do it for you
--------------_---------
Acara pun selesai rumah Ferdinand mulai sepi, satu persatu mereka mulai meninggalkan rumah itu
"yaa ampun Anin , kamu minum yaa" ucap Arini ketika melihat sahabat nya itu duduk lemas di kursi "dia hanya minum segelas kok rii, tak ku sangka dia akan mabuk, sorry yaa" ucap Ferdinand penuh rasa bersalah " iya gpp, dia bukan anak kecil lagi , harus dia yang bisa jaga diri nya, jadi bukan salah kamu kok" ucap Ariani "biar ku bantu untuk angkat dia kedalam mobil mu" ucap Ferdinand. Ketika akan melewati ruang tengah Ariani berpapasan dengan Adrian dia hanya menunduk seolah memberi hormat kepada Adrian dan berlalu tanpa melihat nya. "kamu yakin nggak mau diantar?" tanya Ferdi ketika kami sampai di mobil "hmm nggak usah gpp kok aku bisa " sahut Ariani, "okee bye" ucap Ferdinand, "byee" sahut rianii dan menginjak gas mobil nya.
--------------------_-------------
Ferdinad masuk kedalam rumahnya dan melihat sahabat nya Adrian sedang duduk santai sambil menonton siaran bola. "kamu nginep malam ini" ucap Ferdinand "nggak" sahut Adrian , "seperti apa pendapat mu tentang Dia" tanya Adrian "dia,, ohh maksud mu nona Ariani, hhhmm , dia wanita yang sangattt cantik, smart, dan sedikit dingin, namun itu yang membuat kaum pria penasaran terhadapnya" ucap Ferdinand "kenapa kau menanyakan nya?" lanjut Ferdinand dan Adrian hanya tetap diam "kau mulai menyukai nya kaan, sudah lahh, jangan sampai menyesal" lanjut Ferdinand lagi "sudah lah lupakan" ucap Adrian dingin dan pergi meninggalkan sahabat nya itu. Ferdinand hanya memandang sambil tersenyum tipis melihat Adrian pergi,Dia sangat paham dengan sifat sahabatnya itu.