Di Perpustakaan sekolah itu tak banyak anak didalam nya, dan tempat itu sangat sunyi senyap.
Di sudut Ruangan terlihat seorang siswi perempuan sedang asyik duduk bersandar di dinding dengan sebuah headset terpasang di telinganya dia asyik dengan musik nya dan terlihat sedang menyalin sebuah catatan dari sebuah buku besar.
Karena asyik dengan aktivitas nya dia tak mendengar ada yang datang mendekat ke arah nya.
Rian, ya dia pun seperti nya tak menyadari bahwa ada orang di ujung tempat dia akan mencari buku.
Rian terus berjalan dan sambil memilih milih buku yang dia cari saat akan belok atau memutar ke rak sebelahnya , kakinya kesandung , yaa kaki Rian dengan tidak sengaja terjegal oleh kaki Riani, dia hampir jatuh hanya hampir, sadar ada yang menyentuh kaki nya Riani dengan cepat bangkit sementara Rian memperbaiki posisi nya dan membalikkan tubuh nya "sorry,,," ucap Riani tepat saat Rian sudah berbalik dan tatapan mereka bertemu dan yaa ke duanya sama sama kaget "ka,, kamuuuu" ucap Riani terbata bata ,, hening dan hanya saling menatap, kedua tatapan mereka menggambarkan kehangatan seperti seorang kekasih yang memandang orang yang Mereka rindu kan . "maaf, aku nggak bermaksud , kalau kamu gpp aku pergi,,, permisi" ucap Riani sambil menunduk, namun tak disangka dengan cepat Rian meraih tangan Riani "mau sampai kapan kamu lari dan menghindari ku Rii?" ucap Rian dengan nada pasrah, dan di saat bersamaan sahabat2 mereka telah menyaksikan kejadian ini dan dan telah mengosongkan Perpustakaan dengan alasan ingin dipakai rapat Osis. "aakkuuu," Riani bingung harus jawab apa, Rian mengahadap kan wajah nya ke Riani dan menatap nya seperti pisau yang sangat tajam seolah siap merobek hati Riani "Kenpaa, nggak bisa jawab,,, apa kamu berusaha menyembunyikan sesuatu" ucap Rian dengan nada yang sangat dingin "Riaaannn, pliss biarinn aku pergi" ucap Riani. "Ariani Saputri , kamu benar benar" ucap Rian dengan nada yang dia tekan karena sebenarnya dia ingin berteriak tapi tidak bisa dan sampai kapan pun nggak akan bisa karena dia Riani, "Riiiannnnn, plissss kamu dan aku tidak bisa seperti ini " ucap Riani lgi, "tidak bisa seperti apa," sahut Rian "kita selama nya akan hanya adik dan kakak kelas Rian dan itu hanya tinggal hitungan bulan" jawab ku. "kamu pikir perasaan ku hanya sedangkal itu , yaa ampunn riii?" ucap Rian , Riani hanya bisa diam dan tertegun melihat sikap Rian dia bingung harus melakukan apa "Dengar yaa Ariani selama aku disini tidak akan ada seorang pun yang bisa mendekati mu, tidak akan" lanjut Rian , mendengar ucapan Rian, Riani pun seolah terdorong untuk memperjelas semuanya "baikk, aku akui, memang aku pun tidak ingin memiliki siapa pun, yaa yang ingin aku miliki adalah kamu, seberapa pun aku menghindar dan lari tetap saja yang akan terlihat kamu," ucap Riani akhirnya, "teruss kenapa kamu selalu lari menjauhi ku Riani tahu kah kamu itu membuat ku gilaa" ucap Rian menurun kan emosinya, "kamu mau aku berjalan disamping mu dan dekat dengan mu, baik anggap sekarang itu terjadi , tapi selanjutnya apa kamu sanggup mempertahankan aku?" ucap Riani sinis namun matanya memerah menahan air matanya. Dani dan sahabat2 Riani menyaksikan ini sangat tegang dan bingung dengan keinginan ke dua orang ini. "maksud kamu apa?" ucap Rian "Adrian Suprapto pewaris tunggal gruop Globel Suprapto , akan kuliah jurusan bisnis di Amerika dan bertunangan dengan Anak pengusaha XXX , lalu posisi ku akan dimana Rian?" ucap Riani lirih dan air matanya pun tak bisa dia tahan lagi. mendengar ucapan Riani dan melihat air mata Riani sungguh membuat hati Rian tersayat sayat , "riani dengar info itu hanya untuk formalitas perusahaan, dan juga perjalanan kita masih panjang jangan pikirkan itu" ucap Rian dengan nada sendu, mendengar ucapan Rian , Riani malah tersenyum sinis "heheh, itulah yang aku maksud Rian , perjalanan kita masih panjang, apa yang kamu rasakan saat ini mungkin hanya lah sebuah obsesi gejolak di usia kita saat ini, namun seiring berjalannya waktu semua akan pudar dan kamu akan melepaskan tangan mu dari ku, jadi..," belum sempat Riani menyelesaikan perkataannya Rian mendorong tubuh Riani dan menahan tangan Riani sehingga kini posisi mereka sangat dekat dan intim , Riani kaget dan memberontak tapi kekuatannya tak kan bisa melawan Rian, sahabat2 Riani kaget dan ingin menghampiri mereka, namun dengan cepat di tahan oleh Dani "tenang lah, Rian nggak akan nyakitin Riani" ucap Dani dan menenangkan mereka. "Rian, lepaskan aku ", ucap Riani , Rian hanya diam dan menatap lekat wajah Riani kemudian memajukan wajahnya dan yaa Rian mencium kening Riani, membuat Riani kaget namun dia seakan menerimanya begitu saja, "happy birthday Ariani Saputri , happy sweet saventeen" ucap Rian dengan nada yang begitu sendu sambil meregangkan genggamannya ke Riani , "mungkin saat ini kamu meragukan ku, atau bahkan kamu yang tidak yakin terhadap perasaan mu sendiri , jadi apa pun keputusan mu , aku hanya tidak ingin menyakiti mu" ucap Rian Dengan nada yang hangat , dan dia pun meninggalkan Riani yang masih beku di tempat nya.