Waktu begitu cepat berlalu sangat cepat.
Setelah kejadian itu baik Riani maupun Rian benar benar tak pernah berkomunikasi , bahkan jika keberadaan bertemu keduanya akan seoalah tak ingin pernah terjadi apapun, namun setelah kejadian itu membuat Rian semakin dingin dan ketus tak seorang pun berani mendekati nya kecuali Dani, namum Riani kembali kehidupannya normalnya namun yang pasti sikao dingin dan jutek nya terhadap cowok semakin meningkat.
------_-------_-------_----_---
Hari ini adalah hari kelulusan untuk siswa kelas 3 yaa kelulusan Rian dan Dani.
Semua siswa kelas 1 dan 2 berkumpul untuk meminta foto kakak kelas mereka. Namun berbeda dengan Riani, justru dia lah yang banyak didatangi kakak kelas untuk meminta nya berfoto karena kejadian ini Riani memilih cepat pulang , kebetulan sekolah juga hari ini bebas jadi tidak akan masalah. "Rii nihh tas kamu," ucap Cia, "thanks yaa" ucap nya , "kamu kejam amatt sihh nggak mau di ajak foto doang" sahut Citra , "hehehe, kan ada kalian sma aj" jawab ku santai "tapi mereka semua nanyain kamuu Rii" sahut Cia, "udaa ahh aku balik duluan yaa, selamat menikm ati yaa" 'daaaa' ucap Riani sambil berlalu.
"Rianiii, mana ci" tanya Kia yang datang mencari mereka "Riani pulang" sahut Cia , "astagaaaa anak itu, hatinya udah beku kali yaaa" sahut Kia.
----------------------_--------------
Ketika masih sibuk berfoto, Rian dan Dani menghampiri sahabat2 Riani, melihat siapa yang datang sahabat2 Riani pun saling melihat satu sama lain, dan mereka yang minta berfoto pun secara alami untuk pergi dengan sendirinya. Ketika Rian sampai , dia tidak melihat orang yang dia cari, dalam diam dia menengok kanan kiri dan matanya seolah mencari sesuatu, sahabat2 Riani tahu yang sedang dia cari "Riani pulang" ucap Kia to the point.
Ucapan Kia pelan namun terdengar sangat jelas di telinga Rian seketika wajah nya yang dingin berubah menjadi lebih dingin bahkan atmosfernya sangat terasa tatapannya menjadi hitam dan matanya terlihat sangat kelam tersirat sebuh kekecewaan. dia pun pergi dan berlalu tanpa sepatah kata pun.
"dasar monster es, benar benar dingiinn" ucap Rifah melihat sikap Rian barusan" . " daaannnn , sahabat kalian yang berwajah malaikat namun berhati beku" balas Dani. "apaan sihh" kok malah kalian yang ribut. ucap Citra. "Kak Dani ngapain disini kenapa nggak susulin tu sahabat nya" ucap Rifah, "hmm nemenin dia kondisi begini buang2 waktu.dia nggak akan ngomong sepanjang hari' ajawab Dani, "ohhh iyaa ini yang paling penting, ini hari terakhir dia di kota ini" ucap Dani "dan saat setelah menyelesaikan segala urusan administrasi dan berkaas dia akan kembali ke Surabaya" lanjut nya. mendengar hal ini membuat mereka menelpon Riani tapi hp nya Nggak aktif , "astgaaa anak ini" gerugutu Kia "hp nya mati" lanjut Cia. Mereka pun hanya bisa saling menatap pasrah. ya mau gimana lagi.
------------------_--------------
"HP nya nggak aktif Dan" ucap Rian,,
Dani hanya bisa diam dan menepuk pundak sahabat nya. "okee, aku harus pergi Sekarang" ucap Rian akhirnya dan memaksa sebuah senyuman untuk sahabat nya. "jangan lupa sama aku yaa bro" ucap Dani seraya memeluk sahabatnya itu, "pastiii nggak akan lahh" ucap Rian membalasnya pelukan sahabat nya,"byeeee" ucapa Dani Rian pun masuk kedalam mobil nya dan pergi untu meninggalkan kota ini. Dengan kekecewaan yang ternyata akan sangat mempengaruhi kehidupan nya.